Fokus Bangun SDM

Senin, 21 September 2015 - 13:07 WIB
Fokus Bangun SDM
Fokus Bangun SDM
A A A
Salah satu tulisan di laman World Economic Forum (WEF) menceritakan bahwa banyak negara di dunia saat ini dan lima atau sepuluh tahun ke depan akan menjadi negara yang dapat disebut sebagai super-aged society, yaitu negara dengan lebih dari 21% total populasi masyarakatnya berusia di atas 65 tahun.

Tulisan itu juga menyebutkan bahwa akibatnya akan terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi global dari rata-rata 3,6% pada dekade ini menjadi rata-rata 2,4% pada dua atau tiga dekade yang akan datang. Berbeda dengan tren tersebut, sejak 2012 Indonesia mengalami bonus demografi yang diprediksi masih akan terjadi hingga 2035. Pada saat itu jumlah penduduk produktif mencapai 70% dari total populasi.

Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, baik di bidang produksi maupun konsumsi, terlebih karena seiring dengan meningkatnya jumlah kelas menengah. Dua keadaan di atas kemudian akan saling berkaitan dan menjadi kesempatan serta tantangan tersendiri.

Kesempatan jika Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografinya untuk meningkatkan produktivitas dan dengannya memenuhi permintaan dari seluruh dunia yang di lain sisi diprediksi menurun tingkat produktivitasnya. Adapun menjadi tantangan karena Indonesia akan sangat diminati sebagai negara tujuan investasi atau perdagangan di tahun-tahun yang akan datang tersebut.

Ditambah dengan semakin terbukanya Indonesia secara ekonomi, yang salah satunya ditandai dengan MEA, kompetisididalamnegeri akan semakin meningkat. Kompetisi tersebut adalah satu hal yang lumrah yang mau atau tidak pasti akan terjadi. Satu hal yang penting diperhatikan adalah bagaimana mempersiapkan diri menghadapi kompetisi tersebut. Dalam konteks ini akan sangat berkaitan dengan bagaimana kualitas sumber daya manusia.

Terkait dengan hal tersebut, pembangunan yang sedang giat pemerintah galakan hari ini sebaiknya tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tapi juga pada pembangunan manusia. Akses terhadap pendidikan dan kesehatan agar lebih diperhatikan lagi mengingatkeduahaltersebutesensial terhadap kualitas sumber daya manusia. Selainitu, pemerintah juga perlu memperhatikan akses terhadap informasi yang dengannya masyarakat mampu membuka mata untuk melihat dunia secara lebih luas.

Jargon revolusimentalagartidakhanya menjadi jargon. Juga dengan moto ”kerja, kerja, kerja” agar tidak sekadar menjadi moto. Ayo kerja!

Faiz Fadhlih Muhammad
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8685 seconds (0.1#10.140)