Soal Pertemuan Setya-Trump, Ketua MPR: Jangan Berprasangka Buruk
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon sudah kembali ke Tanah Air. Mereka sudah memberikan klarifikasi kepada publik untuk menjelaskan permasalahan tentang pertemuannya dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta agar kedua pimpinan DPR itu diberikan kesempatan hak jawab untuk klarifikasi. Tentu sambil menunggu proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
“Pak Novanto datang, Pak Fadli Zon juga sudah datang, ya kita berikan kesempatan kepada teman–teman itu akan menjelaskan, jangan berprasangka buruk dulu ya,” tutur Zulkifli di sela–sela acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Partai Keadilan Sekahtera (PKS) di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (14/9/2015).
Sementara itu politikus PKS yang juga Ketua MKD Surahman Hidayat mengatakan pihaknya juga akan menyertakan sejumlah data pendukung untuk keperluan pengumpulan informasi sebagai pelengkap. (Baca: Soal Donald Trump, Setya & Fadli Sudah Lapor Ical & Prabowo)
Sesuai keperluan, lanjutnya, dalam rangka klarifikasi secara teknis bisa memanggil keduanya atau cukup salah satu.
“Tergantung kebutuhan karena tak hanya masalah itu tapi juga soal kode etik anggota Dewan, misalnya anggota DPR saat sidang ada yang 40% masa sidang tak hadir tentu akan dibahsa juga sejumlah pelanggaran lainnya,” tuturnya.
PILIHAN:
Jimly Asshiddiqie Apresiasi Sikap PKS
Ini Pengurus Inti PKS 2015-2020
Ini Pengurus Inti PKS 2015-2020
source: http://nasional.sindonews.com/read/1044569/12/ini-pengurus-inti-pks-2015-2020-1442231816
Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta agar kedua pimpinan DPR itu diberikan kesempatan hak jawab untuk klarifikasi. Tentu sambil menunggu proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
“Pak Novanto datang, Pak Fadli Zon juga sudah datang, ya kita berikan kesempatan kepada teman–teman itu akan menjelaskan, jangan berprasangka buruk dulu ya,” tutur Zulkifli di sela–sela acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Partai Keadilan Sekahtera (PKS) di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (14/9/2015).
Sementara itu politikus PKS yang juga Ketua MKD Surahman Hidayat mengatakan pihaknya juga akan menyertakan sejumlah data pendukung untuk keperluan pengumpulan informasi sebagai pelengkap. (Baca: Soal Donald Trump, Setya & Fadli Sudah Lapor Ical & Prabowo)
Sesuai keperluan, lanjutnya, dalam rangka klarifikasi secara teknis bisa memanggil keduanya atau cukup salah satu.
“Tergantung kebutuhan karena tak hanya masalah itu tapi juga soal kode etik anggota Dewan, misalnya anggota DPR saat sidang ada yang 40% masa sidang tak hadir tentu akan dibahsa juga sejumlah pelanggaran lainnya,” tuturnya.
PILIHAN:
Jimly Asshiddiqie Apresiasi Sikap PKS
Ini Pengurus Inti PKS 2015-2020
Ini Pengurus Inti PKS 2015-2020
source: http://nasional.sindonews.com/read/1044569/12/ini-pengurus-inti-pks-2015-2020-1442231816
(dam)