Pemerintah Diminta Dukung Revitalisasi Buperta Cibubur
A
A
A
JAKARTA - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengatakan, revitalisasi Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta, mesti dilakukan melalui komunikasi dan konsolidasi sinergis antara gerakan Pramuka dan pemerintah.
Dikatakannya, fasilitas yang sudah lapuk dimakan usia sudah seharusnya diperbaharui. Menurutnya, bumi perkemahan tidak sepatutnya menjadi sebuah musem, tempat di mana tiap generasi hanya mengulangi nostalgia yang sama setiap waktu.
"Melainkan juga harus menjadi sebuah simbol pusat pendidikan bagi gerakan Pramuka," kata Adhyaksa dalam sambutannya di acara puncak peringatan Hari Pramuka ke-54, Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu (16/8/2015).
"Tempat di mana generasi-generasi muda gerakan Pramuka tumbuh dan terlatih agar menjadi manusia-manusia yang unggul dan teruji kualitas mental intelektual dan spiritualnya," imbuhnya.
Dia menambahkan, penting dan perlunya revitalisasi terhadap sarana dan prasarana yang ada di Buperta mesti segera dilakukan mengingat singkatnya waktu penyelenggaraan Jambore Nasional 2016 dan Raimuna Nasional 2017 yang sebentar lagi akan digelar.
Menurutnya, pentingnya peranan Buperta dalam mendukung praktikum ilmu kepramukaan sudah sepantasnya menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk ikut terlibat berkontribusi dalam melakukan revitalisasi Buperta sebagai aset yang tak ternilai harganya untuk masa depan generasi muda Indonesia.
"Terlebih lagi fungsinya sebagai salah satu infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan revolusi mental oleh pemerintah di bawah pemerintahan Kak Jokowi (Joko Widodo) selaku Ketua Mabinas, kami mohon dukungan penuh pemerintah," ungkapnya.
Dalam acara HUT Pramuka itu, hadir Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi serta beberapa jajaran kabinet kerja.
Pilihan:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
Tanda Jasa ke Bimantoro Lukai Hati Nahdliyin & Gusdurian
Dikatakannya, fasilitas yang sudah lapuk dimakan usia sudah seharusnya diperbaharui. Menurutnya, bumi perkemahan tidak sepatutnya menjadi sebuah musem, tempat di mana tiap generasi hanya mengulangi nostalgia yang sama setiap waktu.
"Melainkan juga harus menjadi sebuah simbol pusat pendidikan bagi gerakan Pramuka," kata Adhyaksa dalam sambutannya di acara puncak peringatan Hari Pramuka ke-54, Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu (16/8/2015).
"Tempat di mana generasi-generasi muda gerakan Pramuka tumbuh dan terlatih agar menjadi manusia-manusia yang unggul dan teruji kualitas mental intelektual dan spiritualnya," imbuhnya.
Dia menambahkan, penting dan perlunya revitalisasi terhadap sarana dan prasarana yang ada di Buperta mesti segera dilakukan mengingat singkatnya waktu penyelenggaraan Jambore Nasional 2016 dan Raimuna Nasional 2017 yang sebentar lagi akan digelar.
Menurutnya, pentingnya peranan Buperta dalam mendukung praktikum ilmu kepramukaan sudah sepantasnya menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk ikut terlibat berkontribusi dalam melakukan revitalisasi Buperta sebagai aset yang tak ternilai harganya untuk masa depan generasi muda Indonesia.
"Terlebih lagi fungsinya sebagai salah satu infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan revolusi mental oleh pemerintah di bawah pemerintahan Kak Jokowi (Joko Widodo) selaku Ketua Mabinas, kami mohon dukungan penuh pemerintah," ungkapnya.
Dalam acara HUT Pramuka itu, hadir Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi serta beberapa jajaran kabinet kerja.
Pilihan:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
Tanda Jasa ke Bimantoro Lukai Hati Nahdliyin & Gusdurian
(maf)