Peserta Kartu Pra Kerja Mayoritas Berusia 18-34 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra Kerja Denni P Purbasari mengungkapkan, sebanyak 91% atau mayoritas peserta yang mendaftar program Kartu Pra Kerja adalah mereka yang berpendidikan SMA dan berusia 18-34 tahun.
Hal itu dia sampaikan berdasarkan survei Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). "Jadi, hal itu relatif berpendidikan. Lalu ada S1 adalah kedua terbesar. Kedua, fakta bahwa 88% usianya masih relatif muda 18-34 tahun," ungkap Denni. (Baca juga: Katanya Bukan Marah, Jokowi: Cuma Minta Menteri Kerja Keras Atasi Corona)
Dia juga menjelaskan, pihaknya selalu mentransfer insentif kepada rekan-rekan yang mengikuti program kartu pra kerja tersebut. Dirinya pun memastikan mayoritas yang mendapatkan kartu pra kerja ini hampir 81% tidak bekerja.
"Tercatat, ada 81% penerima program ini tidak kerja, lalu 7% dari pelaku UMKM yang terdampak. Kalau total ada 88% dan 12% pekerja yang ingin meningkat kompetensinya," paparnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan pembukaan program Kartu Pra Kerja batch empat pada akhir Juli 2020. Pembukaan dilakukan ketika rumusan aturan teknis atau turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2020 sudah terbit.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, aturan turunan dari Perpres Nomor 76 Tahun 2020 merupakan aturan teknis yang mengatur secara detail terkait pelaksanaan Kartu Pra Kerja. Karena itu, batch empat akan dibuka jika aturannya dianggap rampung.
Hal itu dia sampaikan berdasarkan survei Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). "Jadi, hal itu relatif berpendidikan. Lalu ada S1 adalah kedua terbesar. Kedua, fakta bahwa 88% usianya masih relatif muda 18-34 tahun," ungkap Denni. (Baca juga: Katanya Bukan Marah, Jokowi: Cuma Minta Menteri Kerja Keras Atasi Corona)
Dia juga menjelaskan, pihaknya selalu mentransfer insentif kepada rekan-rekan yang mengikuti program kartu pra kerja tersebut. Dirinya pun memastikan mayoritas yang mendapatkan kartu pra kerja ini hampir 81% tidak bekerja.
"Tercatat, ada 81% penerima program ini tidak kerja, lalu 7% dari pelaku UMKM yang terdampak. Kalau total ada 88% dan 12% pekerja yang ingin meningkat kompetensinya," paparnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan pembukaan program Kartu Pra Kerja batch empat pada akhir Juli 2020. Pembukaan dilakukan ketika rumusan aturan teknis atau turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2020 sudah terbit.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, aturan turunan dari Perpres Nomor 76 Tahun 2020 merupakan aturan teknis yang mengatur secara detail terkait pelaksanaan Kartu Pra Kerja. Karena itu, batch empat akan dibuka jika aturannya dianggap rampung.
(nbs)