Wapres Berpesan Ulama Jangan Berhenti Menjaga Negara dan Umat

Jum'at, 13 Januari 2023 - 16:33 WIB
loading...
Wapres Berpesan Ulama Jangan Berhenti Menjaga Negara dan Umat
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan di acara pembukaan Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millennium, Jalan H. Fachrudin Nomor 3, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023). Foto/Tangkapan layar YouTube NU Channel
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berpesan agar para ulama tidak berhenti menjaga negara dan umat. Pesan itu disampaikan Wapres saat memberikan sambutan di acara pembukaan Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millennium, Jalan H. Fachrudin Nomor 3, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023).

Pada kesempatan itu hadir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, serta sejumlah tokoh-tokoh ulama.

“Kita bersyukur hari ini bisa bertemu dengan para ulama di dalam pertemuan ulama, Ijtima Ulama Nusantara. Saya kira tugas ulama itu, tanggung jawab ulama itu, menjaga umat dan menjaga negara, itu saya kira tugas kita,” kata Wapres.



Wapres pun kembali menegaskan ulama-ulama tidak berhenti untuk menjaga negara dan umat. “Jangan pernah berhenti menjaga negara dan menjaga umat,” tegasnya.

Sementara itu, Wapres mengatakan bahwa tugas ulama untuk menjaga negara dan umat telah dilakukan sejak Indonesia sebelum belum merdeka. “Dan oleh karena itu tugas itu sudah dilaksanakan sejak dulu oleh para ulama itu, kita menjaga umat dan menjaga negara,” imbuhnya.

“Apalagi kalau negara lagi genting, biasanya ketika orang lain belum tampil biasanya ulama yang paling tampil untuk menyelesaikan persoalannya,” katanya.

Wapres mengatakan bahwa ketika penjajah datang lagi ke Indonesia, di mana tentara keamanan atau polisi belum terkonsolidasi, namun ketika itu Hasyim Ashari sudah tampil untuk membuat Fatwa Jihad.

“Seperti ketika (penjajah) datang ke Indonesia, ketika itu Indonesia baru merdeka, tentara belum terkonsolidasi, polisi belum terkonsolidasi, penjajah datang lagi, ketika saat itulah Hadratus Syekh Hasyim Ashari tampil membuat fatwa wajib, fardhu ain untuk mengusir Belanda dan itu menggerakkan gerakan perlawanan sehingga penjajah diusir kembali,” katanya.

“Itu memang bagian daripada himayatul wathan yang dilakukan oleh para ulama,” tandasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1883 seconds (0.1#10.140)