CHO dan Tugas Menjaga Kebahagiaan Karyawan di Era Gig Economy
loading...
A
A
A
2. Memenuhi kebutuhan dasar karyawan
Selain gaji dan fasilitas yang sesuai, CHO harus memastikan karyawan memiliki keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi. Situasi lingkungam kantor harus terus dijaga dari masalah politik kantor serta konflik antar karyawan.
3. Mendengar keluh kesah karyawan
Agar dapat memahani serta membuat karyawan bahagia, CHO perlu mendengar suara setiap karyawan, apakah mereka bahagia di tempat kerja atau tidak. Sering-seringlah melempar survei atau pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan.
4. Memberikan ruang untuk berkarya
Jangan buat karyawan terkekang sehingga menjadi tidak produktif bahkan mengalami demotivasi kerja. CHO harus berusaha membuat karyawan memiliki ruang untuk bertumbuh, proses pembelajaran yang baik untuk diri sendiri, serta arahan yang jelas. Jangan batasi kreativitas karyawan.
4. Menciptakan lapangan kerja positif
Dengan situasi kerja membahagiakan, karyawan merasa dirinya bekerja adalah sarana untuk bersenang-senang. Bukan hanya terkait tuntutan gaji yang meningkat dari tahun ketiga. Tujuan utama CHO menjadikan kantor sebagai rumah kedua karyawan.
5. Menguatkan kerja sama tim
Membangun kerja sama tim merupakan budaya positif dari sebuah perusahaan sehingga setiap karyawannya merasa bahagia bekerja di sana. Untuk ini, CHO bisa mengatur kegiatan team building, family gathering, dan aktivitas lain yang membangun semangat tim.
6. Memberdayakan karyawan
Semakin seorang karyawan berdaya dan merasa penting untuk perusahaan dan terlibat banyak dalam setiap proses pekerjaan, maka mereka semakin memiliki sense of belonging terhadap pekerjaan dan perusahaan. Misalnya, dalam proses perekrutan karyawan baru, karyawan boleh berpendapat dan mengemukakan pandangannya.
Seorang CHO harus kreatif dan inovatif, apalagi jika ia berada di perusahaan besar dengan karakteristik karyawan begitu beragam, baik dari varian usia maupun latar belakang lainnya. Setiap orang punya sumber dan cara meraih kebahagiaan yang berbeda.
Untuk itu, perlu dipikirkan acara-acara yang bisa menimbulkan kebahagiaan secara massal. Misalnya memutar musik penuh semangat di kantor, memancing bersama, olahraga bersama, dan lain-lain.
Situasi dalam kantor pun sebaiknya dibuat menyenangkan. Ada sarana olahraga ringan seperti tenis meja, futsal, dan berbagai klub sesuai kegemaran karyawan, misalnya zumba, yoga, pilates, pound fit, dan lain-lain. Jika karyawan bahagia, ekuivalen dengan waktu kerja atau masa pengabdian karyawan lebih lama di suatu perusahaan.
Menjadi bahagia itu penting. Tak hanya di perusahaan, tapi juga di komunitas lebih besar. Riset tentang Negara Paling Bahagia di dunia punya parameter utama, yakni keterjangkauan dan ketersediaan kebutuhan dasar, tingkat keamanan, serta kepercayaan pemerintah bersih dari korupsi.
Selain gaji dan fasilitas yang sesuai, CHO harus memastikan karyawan memiliki keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi. Situasi lingkungam kantor harus terus dijaga dari masalah politik kantor serta konflik antar karyawan.
3. Mendengar keluh kesah karyawan
Agar dapat memahani serta membuat karyawan bahagia, CHO perlu mendengar suara setiap karyawan, apakah mereka bahagia di tempat kerja atau tidak. Sering-seringlah melempar survei atau pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan.
4. Memberikan ruang untuk berkarya
Jangan buat karyawan terkekang sehingga menjadi tidak produktif bahkan mengalami demotivasi kerja. CHO harus berusaha membuat karyawan memiliki ruang untuk bertumbuh, proses pembelajaran yang baik untuk diri sendiri, serta arahan yang jelas. Jangan batasi kreativitas karyawan.
4. Menciptakan lapangan kerja positif
Dengan situasi kerja membahagiakan, karyawan merasa dirinya bekerja adalah sarana untuk bersenang-senang. Bukan hanya terkait tuntutan gaji yang meningkat dari tahun ketiga. Tujuan utama CHO menjadikan kantor sebagai rumah kedua karyawan.
5. Menguatkan kerja sama tim
Membangun kerja sama tim merupakan budaya positif dari sebuah perusahaan sehingga setiap karyawannya merasa bahagia bekerja di sana. Untuk ini, CHO bisa mengatur kegiatan team building, family gathering, dan aktivitas lain yang membangun semangat tim.
6. Memberdayakan karyawan
Semakin seorang karyawan berdaya dan merasa penting untuk perusahaan dan terlibat banyak dalam setiap proses pekerjaan, maka mereka semakin memiliki sense of belonging terhadap pekerjaan dan perusahaan. Misalnya, dalam proses perekrutan karyawan baru, karyawan boleh berpendapat dan mengemukakan pandangannya.
Seorang CHO harus kreatif dan inovatif, apalagi jika ia berada di perusahaan besar dengan karakteristik karyawan begitu beragam, baik dari varian usia maupun latar belakang lainnya. Setiap orang punya sumber dan cara meraih kebahagiaan yang berbeda.
Untuk itu, perlu dipikirkan acara-acara yang bisa menimbulkan kebahagiaan secara massal. Misalnya memutar musik penuh semangat di kantor, memancing bersama, olahraga bersama, dan lain-lain.
Situasi dalam kantor pun sebaiknya dibuat menyenangkan. Ada sarana olahraga ringan seperti tenis meja, futsal, dan berbagai klub sesuai kegemaran karyawan, misalnya zumba, yoga, pilates, pound fit, dan lain-lain. Jika karyawan bahagia, ekuivalen dengan waktu kerja atau masa pengabdian karyawan lebih lama di suatu perusahaan.
Menjadi bahagia itu penting. Tak hanya di perusahaan, tapi juga di komunitas lebih besar. Riset tentang Negara Paling Bahagia di dunia punya parameter utama, yakni keterjangkauan dan ketersediaan kebutuhan dasar, tingkat keamanan, serta kepercayaan pemerintah bersih dari korupsi.