Waktu Kecil Dorong Sepeda Soeharto, Siapa Sangka Sosok Ini Jadi Jenderal TNI Kepercayaan Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang anak kecil dengan sigap mendorong sepeda yang dinaiki Soeharto muda di jalan tanjakan. Tak dinyana, perbuatan baik itu kelak mengantarkan si anak kecil menjadi Jenderal TNI kepercayaan presiden.
Anak kecil itu adalah Mayor Jenderal (Purn) Syaukat Banjaransari, Sekretaris Militer Presiden tahun 1989-1993. Syaukat merupakan tetangga Soeharto ketika tinggal di Jalan Merbabu Kota Yogyakarta. Soeharto tinggal di rumah nomor 2, sedangkan rumah Syaukat nomor 5.
Syaukat masih ingat betul kenangan itu. Waktu itu, tahun 1948, ia masih berusia 12 tahun. Saat Syaukat sedang asyik mengasah grip, alat tulis di zaman itu, di tepi jalan, tak jauh dari sekolah, melintas Soeharto naik sepeda. Karena jalannya menanjak, Soeharto yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) TNI, meminta tolong kepada Syaukat untuk mendorongnya.
Baca juga: Kesal! Jenderal Kopassus Ini Tegur Danpaspampres karena Bergaul dengan Soeharto yang Sudah Lengser
"Ayo surung le, surung (ayo dorong nak, dorong)," kata Soeharto seperti dituturkan Syaukat dalam buku Pak Harto The Untold Stories dikutip, Sabtu (31/12/2022).
Dengan sigap Syaukat kecil langsung mendorong sepeda yang dinaiki Soeharto hingga puncak jalan.
"Kesuwun, le (terima kasih, nak)," ucap Soeharto sambil meluncur di turunan jalan.
Tak hanya sekali Syaukat mendorong sepeda Soeharto. Setiap ada kesempatan, ia dengan riang membantu tentara muda itu sampai ke ujung tanjakan.
Tahun demi tahun berlalu, nyatanya Syaukat Banjaransari mengikuti jejak Soeharto menjadi tentara. Setelah lulus dari SMAN 3 Padmanaba, Yogyakarta pada 1957, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) yang waktu itu baru dibuka di Magelang.
Baca juga: Cara Halus Soeharto Tolak 3 Letjen Jadi Panglima TNI, Malah Pilih Jenderal Bintang 2
Anak kecil itu adalah Mayor Jenderal (Purn) Syaukat Banjaransari, Sekretaris Militer Presiden tahun 1989-1993. Syaukat merupakan tetangga Soeharto ketika tinggal di Jalan Merbabu Kota Yogyakarta. Soeharto tinggal di rumah nomor 2, sedangkan rumah Syaukat nomor 5.
Syaukat masih ingat betul kenangan itu. Waktu itu, tahun 1948, ia masih berusia 12 tahun. Saat Syaukat sedang asyik mengasah grip, alat tulis di zaman itu, di tepi jalan, tak jauh dari sekolah, melintas Soeharto naik sepeda. Karena jalannya menanjak, Soeharto yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) TNI, meminta tolong kepada Syaukat untuk mendorongnya.
Baca juga: Kesal! Jenderal Kopassus Ini Tegur Danpaspampres karena Bergaul dengan Soeharto yang Sudah Lengser
"Ayo surung le, surung (ayo dorong nak, dorong)," kata Soeharto seperti dituturkan Syaukat dalam buku Pak Harto The Untold Stories dikutip, Sabtu (31/12/2022).
Dengan sigap Syaukat kecil langsung mendorong sepeda yang dinaiki Soeharto hingga puncak jalan.
"Kesuwun, le (terima kasih, nak)," ucap Soeharto sambil meluncur di turunan jalan.
Tak hanya sekali Syaukat mendorong sepeda Soeharto. Setiap ada kesempatan, ia dengan riang membantu tentara muda itu sampai ke ujung tanjakan.
Tahun demi tahun berlalu, nyatanya Syaukat Banjaransari mengikuti jejak Soeharto menjadi tentara. Setelah lulus dari SMAN 3 Padmanaba, Yogyakarta pada 1957, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) yang waktu itu baru dibuka di Magelang.
Baca juga: Cara Halus Soeharto Tolak 3 Letjen Jadi Panglima TNI, Malah Pilih Jenderal Bintang 2