Menunggu Presiden Jokowi Nyatakan Pandemi Covid-19 Selesai
loading...
A
A
A
Sedangkan di Amerika Serikat tingkat kematian tertinggi karena Covid-19 terjadi pada Desember 2020, di mana lebih dari 4.000 orang meninggal dalam satu hari. Namun kini, pada periode September-Desember 2022, rata-rata kematian karena Covid-19 berada di bawah 400 orang.
Sementara tingkat kematian tertinggi karena Covid-19 di Indonesia terjadi pada Juli-Agustus 2021. Pada periode itu, pernah terjadi 2.000 kematian akibat Covid-19 dalam satu hari. Namun pada Desember 2022, tingkat kematian akibat Covid-19 di bawah 50.
"Akankah Presiden Jokowi menyatakan hal yang sama sebelum tahun ini berakhir, ataukah di awal tahun 2023? Jika hal itu terjadi, maka semua pembatasan Covid-19, mulai dari kewajiban memakai masker, pembatasan sosial, hingga pengecekkan Peduli Lindungi akan diakhiri," kata Denny JA.
Ia menceritakan pengalamannya berkunjung ke London, Inggris pada September-Oktober 2022. Di bandara, mal, dan hotel, semua orang berlalu-lalang selayaknya era sebelum Covid-19. Tidak ada aplikasi sejenis Peduli Lindungi yang diperlukan sebagai syarat memasuki gedung.
"Hampir semua orang tak lagi memakai masker dan memperkirakan mungkin hanya sekitar 5% orang memakainya," katanya.
Denny JA meyakini dari ratusan orang di mal, di antaranya ada yang terpapar Covid-19 sebagaimana orang terkena flu. Dengan kata lain, paparan Covid-19 saat ini tidak lagi menjadi masalah karena mayoritas populasi telah divaksin. Persentase kematian akibat Covid-19 juga sudah jauh menurun.
"Mungkin ada masyarakat yang bertanya. Bukankah masih ada yang meninggal karena Covid-19? Lalu mengapa pandemi harus dinyatakan berakhir padahal masih ada yang meninggal karenanya?. Mereka yang meninggal karena flu pun masih ada. Tapi flu tidak lagi dianggap pandemi dan sebaiknya Covid-19 mulai diperlakukan seperti flu," katanya.
Karena itu, Denny JA berharap agar akhir 2022 diikuti dengan penutupan drama pandemi Covid-19 di Indonesia.
Sementara tingkat kematian tertinggi karena Covid-19 di Indonesia terjadi pada Juli-Agustus 2021. Pada periode itu, pernah terjadi 2.000 kematian akibat Covid-19 dalam satu hari. Namun pada Desember 2022, tingkat kematian akibat Covid-19 di bawah 50.
"Akankah Presiden Jokowi menyatakan hal yang sama sebelum tahun ini berakhir, ataukah di awal tahun 2023? Jika hal itu terjadi, maka semua pembatasan Covid-19, mulai dari kewajiban memakai masker, pembatasan sosial, hingga pengecekkan Peduli Lindungi akan diakhiri," kata Denny JA.
Ia menceritakan pengalamannya berkunjung ke London, Inggris pada September-Oktober 2022. Di bandara, mal, dan hotel, semua orang berlalu-lalang selayaknya era sebelum Covid-19. Tidak ada aplikasi sejenis Peduli Lindungi yang diperlukan sebagai syarat memasuki gedung.
"Hampir semua orang tak lagi memakai masker dan memperkirakan mungkin hanya sekitar 5% orang memakainya," katanya.
Denny JA meyakini dari ratusan orang di mal, di antaranya ada yang terpapar Covid-19 sebagaimana orang terkena flu. Dengan kata lain, paparan Covid-19 saat ini tidak lagi menjadi masalah karena mayoritas populasi telah divaksin. Persentase kematian akibat Covid-19 juga sudah jauh menurun.
"Mungkin ada masyarakat yang bertanya. Bukankah masih ada yang meninggal karena Covid-19? Lalu mengapa pandemi harus dinyatakan berakhir padahal masih ada yang meninggal karenanya?. Mereka yang meninggal karena flu pun masih ada. Tapi flu tidak lagi dianggap pandemi dan sebaiknya Covid-19 mulai diperlakukan seperti flu," katanya.
Karena itu, Denny JA berharap agar akhir 2022 diikuti dengan penutupan drama pandemi Covid-19 di Indonesia.
(abd)