Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai

Jum'at, 23 Desember 2022 - 05:48 WIB
loading...
Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai
Deretan purnawirawan Jenderal TNI dan Polri yang menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menarik untuk kita ketahui. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Deretan purnawirawan Jenderal TNI dan Polri yang menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) ini menarik untuk kita ketahui. Nomor lima dari deretan purnawirawan Jenderal yang diulas dalam artikel ini pernah menyatakan siap mati untuk partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu.

PDIP merupakan partai politik (parpol) yang dipimpin oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak dari Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno. PDIP juga sebagai salah satu parpol pengusung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 dan 2019.

Sejak era reformasi, PDIP tercatat sebagai parpol pemenang Pemilu Legislatif (Pileg) 1999, 2014, dan 2019. Hingga saat ini, tidak sedikit purnawirawan Jenderal TNI dan Polri yang bergabung dengan PDIP.

Dari deretan purnawirawan Jenderal TNI dan Polri itu di antaranya ada yang menjadi anggota DPR hingga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Berikut 7 purnawirawan Jenderal TNI dan Polri yang menjadi kader PDIP:



1. Mayor Jenderal (Mayjen) Polisi (Purn) Sidarto Danusubroto
Berdasarkan informasi dari laman Wantimpres, pria yang akrab disapa Opa Darto ini lahir di Pandeglang, 11 Juni 1936. Dia adalah anggota Wantimpres.

Mantan ajudan Bung Karno ini pernah menjabat Ketua MPR RI periode 2013-2014 menggantikan Taufiq Kiemas yang wafat pada 8 Juni 2013. Opa Darto juga pernah menjabat Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP periode 2009-2014.

Di parlemen Senayan, Sidarto pernah di komisi hukum periode 1999-2004, Wakil Ketua Komisi I DPR periode 2004-2009, Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR periode 2009-2013.

Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai

Foto/Dok Wantimpres

Sidarto menjabat sebagai ajudan Presiden Soekarno sejak 1967 hingga 1968. Kemudian, dia menjabat Kapolres Tangerang (1974-1975) dengan pangkat Letnan Kolonel Polisi.

Dia juga pernah menjabat Kepala Dinas Penerangan Polri (1975-1976) dengan pangkat Kolonel Polisi. Kemudian, Kapolda Jawa Barat (1988-1991) dengan pangkat Mayor Jenderal Polisi.

Lalu, Kepala Badan Kerja Sama Internasional Kepolisian/Ka-Interpol (1976-1982) dengan pangkat Kolonel Polisi, Kapolda Sumbagsel (1986-1988) dengan pangkat Mayor Jenderal Polisi, Wakapolda Jawa Barat (1985-1986) dengan pangkat Brigjen Polisi, dan Kepala Staf Komapta Polri (1982-1985) dengan pangkat Brigjen Polisi.

Sidarto bersekolah di Yogyakarta. Dia masuk PTIK pada 1955 dan melanjutkan pendidikan kepolisian ke Amerika Serikat pada 1964/1965.



2. Mayor Jenderal TNI Mar (Purn) Sturman Panjaitan
Pria kelahiran Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, 17 Oktober 1959 ini sebagai anggota Komisi I DPR membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen. Dia memulai pendidikan di SD Uni Royal Kisaran dan lulus pada 1971.

Berdasarkan informasi dari laman resmi DPR, dia lulus SMP Negeri 1 Kisaran pada 1974. Lalu, lulus SMA 1 Negeri Narumonda Porsea pada 1977. Setelah itu, lulus S1 Hukum Universitas Putra Bangsa pada 1998.

Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai

Foto/dpr.go.id

Sebelum terjun ke dunia politik, Sturman pernah menduduki sejumlah posisi strategis di TNI. Salah satunya, Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 2.

Kemudian, Wadan Kobangdikal Mabes AL, Waaster Panglima TNI, Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Mabes TNI, Staf Ahli Panglima TNI, dan Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Laut.



3. Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin
Pria kelahiran Majalengka, 8 September 1952 ini juga anggota Komisi I DPR. TB Hasanuddin pernah menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR pada periode 2014 - 2018 dan periode 2009 - 2014.

Sebelum terjun ke dunia politik, TB Hasanuddin pernah bertugas di Batalyon Kodam III Siliwangi pada periode 1975 - 1983. Kemudian, Instruktur di AKABRI Magelang pada periode 1983 - 1985.

Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai

Foto/dpr.go.id

Selanjutnya, dia bertugas di Kodam I Aceh pada periode 1985 - 1989, dan dosen di Seskoad Bandung pada periode 1989 - 1992. Dia juga pernah ditugaskan di Irak pada 1992 - 1993 sebagai Komandan Sektor Pasukan PBB.

Setelah itu, dia kembali ditarik ke Indonesia, yakni pada periode 1993 - 1994 bertugas di Kostrad dan di Kodam Jaya pada periode 1994 - 1996. Selanjutnya, pada periode 1996 - 1997, TB Hasanuddin menjabat sebagai ajudan Wapres Try Sutrisno.

TB Hasanuddin juga pernah menjadi ajudan Wapres BJ Habibie pada periode 1997 - 1998 dan ajudan Presiden BJ Habibie pada 1998 - 1999. Di era Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, TB Hasanuddin menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden RI pada periode 2001 - 2004.

TB Hasanuddin masih menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden RI periode 2004 - 2005 di era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lalu, sebagai Perwira Tinggi Mabes TNI AD pada periode 2005 - 2009.

4. Komjen Pol (Purn) Muhamad Nurdin
Pria kelahiran Kuningan, 6 Februari 1946 ini sebagai anggota Komisi III DPR. Saat ini, dia juga sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR.

Berbagai jabatan penting di Kepolisian pernah diembannya, salah satunya adalah Kapolres di wilayah hukum Polda Jawa Barat pada periode 1984-1987 dan Kapolrestabes di wilayah Polda Jabar periode 1987 - 1988.

Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai

Foto/dpr.go.id

Dia juga pernah menjabat Kapolda Sumatera Utara pada 1996 - 1997, Asbimmas Kapolri pada periode 1997 - 1998. Dia juga pernah menjabat Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada periode 2014 - 2018 dan Sekretaris Pribadi Dubes RI untuk Malaysia pada periode 1975 - 1978.



5. Letnan Jenderal TNI (Purn) Ganip Warsito
Ganip merupakan Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ganip diketahui bergabung dengan PDIP baru-baru ini.

Ganip Warsito pun mengaku siap mati untuk partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu. "Bicara idealisme, bicara ideologi, bicara nasionalisme, itu kok rasanya ada pada saya di saat perjuangan kepada rakyat itu. Kok yang selama ini saya lakukan saat menjabat, dan tanpa ragu sedikit pun siap mati untuk PDIP," kata Ganip Warsito dalam talkshow perayaan HUT ke-77 TNI yang digelar PDIP bertema TNI adalah Kita di Kantor DPP PDIP Gedung B, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022).

Saat ini Ganip Warsito menjabat Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Kerja Sama Lembaga. Sebelum menjabat sebagai Kepala BNPB, Ganip Warsito adalah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI periode 26 Januari 2021 hingga 25 Mei 2021.

Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai

Foto/Antara

Dirangkum dari berbagai sumber, pria kelahiran 23 November 1963, Magelang, Jawa Tengah ini juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III) yang bermarkas di Timika, Papua.

Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1986 ini mengawali karier di TNI sebagai Komandan Peleton (Danton) Kipan D Yonif 527/Baladibya Yudha. Selanjutnya, Ganip menjabat Danton 2 Kipan B Yonif 527/Baladibya Yudha, dan Kasi 2/Ops Yonif 527/Baladibya Yudha.

Kemudian, karier Ganip terus meningkat menjadi Dankipan C Yonif 527/Baladibya Yudha, dan Dankima Yonif 527/Baladibya Yudha. Tak hanya itu, dia juga pernah menjabat Dankima Yonif 516/Caraka Yudha, Pama Rindam V/Brawijaya, Kaurnik Rindam V/Brawijaya, serta Dankijar Rindam V/Brawijaya.

Sejumlah jabatan lain yang pernah diemban Ganip di antaranya, Kasidikpa Pers Pussenif, Pabandyaops Sops Kodam IX/Udayana, Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama, Dandim 1605/Belu, dan Wakil Komandan (Wadan) Rindam IX/Udayana.

Jabatan Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasdam IX/Udayana juga pernah diemban Ganip. Kemudian, Ganip diangkat menjadi Komandan Brigif 7/Rimba Raya pada 2009. Lalu, Ganip diangkat menjadi Komandan Rindam (Danrindam) Jaya/Jayakarta pada 2010.

Selain itu, Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma dan Komandan Korps Siswa Sesko Angkatan Darat (Dankorsis Seskoad) juga pernah dijabat oleh Ganip. Usai mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ganip ditunjuk menjadi Komandan Pusat Latihan Tempur (Danpuslatpur) Kodiklat TNI AD periode 2013-2014.

Dia juga pernah menjabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Pangdam XIII/Merdeka, dan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI.

6. Irjen Pol (Purn) Safaruddin
Pria kelahiran Kampiri, 10 Februari 1960 ini anggota Komisi III DPR. Sebelum terjun ke dunia politik, Safaruddin pernah menjabat Kapolres Tulungagung Jawa Timur pada periode 1993 - 1999.

Dia juga pernah menjabat Kabag Binkar RO SSDM Polda Jatim periode 2000 - 2001, Kapolres Metro Jakarta Barat Polda Metro Jaya pada 2001 - 2003, Kabag Jianbang Rolitbang Sderenbang Polri periode 2005 - 2006, Kabag Analisis dan Evaluasi Robinops Sdeops Polri periode 2007-2008, dan Wakapolda Kalimantan Barat pada 2009 - 2010.

Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai


Kemudian, lulusan akademi kepolisian 1984 ini juga pernah menjabat Wakabaintelkam Polri periode 2014 - 2015 dan Kapolda Kalimantan Timur periode 2015 - 2018.

7. Mayor Jenderal TNI (Purn) Adang Ruchiatna Puradiredja
Pria kelahiran 24 November 1942 ini pernah menjadi anggota Komisi VIII DPR periode 2009-2014. "Adang sekarang sebagai senior partai," kata politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno kepada SINDOnews.

Adang yang merupakan lulusan akademi militer 1967 ini merupakan ayahanda anggota Komisi D DPRD Yuke Yurike. Sebelum terjun ke dunia politik, Adang pernah menjadi Asisten Intelijen Kodam IV/Diponegoro, Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma, Kepala Staf Divisi I/Kostrad.

Deretan Purnawirawan Jenderal Kader PDIP, Nomor 5 Siap Mati untuk Partai

Foto/Facebook Adang Ruchiatna

Kemudian, pernah juga menjabat Panglima Divisi I/Kostrad, Panglima Daerah Militer IX/Udayana, dan Komandan Pusat Teritorial ABRI. Dia juga pernah menjabat Inspektur Jenderal Departemen Sosial periode 1998-1999.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2257 seconds (0.1#10.140)