Dilema Megawati, Prabowo, Airlangga, dan Surya Paloh Hadapi Pilpres 2024
loading...
A
A
A
"Jika terjadi, pasangan ini saling melengkapi. Anies kekuatan segmen Islam, AH segmen nasionalis. Anies solidarity maker, AH teknokratis," ujar Fitri Hari.
Namun, keputusan itu juga memunculkan dilema ketiga. Jika berpasangan dengan Anies, maka Airlangga keluar dari gerbong Jokowi, karena Anies dianggap membawa suara perubahan.
Dilema keempat, Munas Golkar memberi mandat AH sebagai capres 2024. Airlangga masih memiliki waktu untuk menaikkan elektabilitas karena pendaftaran capres dibuka pada September 2023. Namun, Airlangga juga harus cermat karena jika terlambat bergerak, maka Ganjar maupun Anies memiliki cawapres lain.
4. Surya Paloh
Partai Nasdem beberapa waktu lalu telah menetapkan Anies Baswedan sebagai capres pilihan untuk Pilpres 2024. Berdasarkan hasil survei, pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, cenderung memilih Ganjar pada pemilihan mendatang. Ganjar meraih 32%, unggul atas Prabowo dengan 23% dan Anies 12,3%.
"Namun di segmen pemilih yang tidak puas kinerja Jokowi cenderung memilih Anies di Pilpres 2024. Anies meraih 35%, disusul Prabowo 27%, dan Ganjar 8,5%," ungkap Fitri Hari.
Dari survei itu, dilema pertama yang dihadapi Surya Paloh, Anies yang diusung sebagai capres Nasdem kuat di suara yang beroposisi dengan Jokowi. Sementara, saat ini Nasdem masih menjadi bagian pemerintah Jokowi. Setidaknya ada tiga kader Nasdem yang menduduki jabatan menteri yakni Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Dilema kedua, Nasdem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies Baswedan yang diusung membawa isu perubahan. Dilema ketiga, dalam mengusung Anies Baswedan akan membawa slogan penerus Jokowi atau antitesa Jokowi.
"Dilema keempat, menampung partai oposisi PKS atau Demokrat dengan AHY sebagai cawapres Anies, atau memoderatkan diri bergabung dengan KIB dengan Airlangga sebagai cawapres," kata Fitri Hari.
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
Namun, keputusan itu juga memunculkan dilema ketiga. Jika berpasangan dengan Anies, maka Airlangga keluar dari gerbong Jokowi, karena Anies dianggap membawa suara perubahan.
Dilema keempat, Munas Golkar memberi mandat AH sebagai capres 2024. Airlangga masih memiliki waktu untuk menaikkan elektabilitas karena pendaftaran capres dibuka pada September 2023. Namun, Airlangga juga harus cermat karena jika terlambat bergerak, maka Ganjar maupun Anies memiliki cawapres lain.
4. Surya Paloh
Partai Nasdem beberapa waktu lalu telah menetapkan Anies Baswedan sebagai capres pilihan untuk Pilpres 2024. Berdasarkan hasil survei, pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, cenderung memilih Ganjar pada pemilihan mendatang. Ganjar meraih 32%, unggul atas Prabowo dengan 23% dan Anies 12,3%.
"Namun di segmen pemilih yang tidak puas kinerja Jokowi cenderung memilih Anies di Pilpres 2024. Anies meraih 35%, disusul Prabowo 27%, dan Ganjar 8,5%," ungkap Fitri Hari.
Dari survei itu, dilema pertama yang dihadapi Surya Paloh, Anies yang diusung sebagai capres Nasdem kuat di suara yang beroposisi dengan Jokowi. Sementara, saat ini Nasdem masih menjadi bagian pemerintah Jokowi. Setidaknya ada tiga kader Nasdem yang menduduki jabatan menteri yakni Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Dilema kedua, Nasdem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies Baswedan yang diusung membawa isu perubahan. Dilema ketiga, dalam mengusung Anies Baswedan akan membawa slogan penerus Jokowi atau antitesa Jokowi.
"Dilema keempat, menampung partai oposisi PKS atau Demokrat dengan AHY sebagai cawapres Anies, atau memoderatkan diri bergabung dengan KIB dengan Airlangga sebagai cawapres," kata Fitri Hari.
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
(abd)