Lampu Kuning Investor Pasar Modal
loading...
A
A
A
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menerus melemah. Kemarin, IHSG ditutup di level 6.801, melemah 8,56 poin atau minus 0,13% dari perdagangan sehari sebelumnya. Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp14,88 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,11 miliar saham.
Ada , 233 saham menguat, 292 terkoreksi, dan 177 lainnya stagnan. Sektor teknologi turun hingga 2,09% atau paling dalam. Hal ini perlu dicermati oleh kalangan investor, khususnya investor pemula dari kalangan muda. Mengingat sektor teknologi kini menjadi salah satu “idola” para investor pemula lantaran naras-narasi era digital yang kian masif digaungkan di berbagai platform.
Baca Juga: koran-sindo.com
Namun faktanya, kinerja perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia tak secemerlang yang dipropagandakan. Umumnya perusahaan-perusahaan yang disebut-sebut sebagai perusahaan teknologi itu masih menelan kerugian yang sangat besar.
Banyak investor yang kecewa dengan penurunan harga sahamnya. Meskipun sejatinya fluktuasi harga saham di pasar modal adalah wajar, dan ivestasi yang dilakukan untuk masa depan. Tetapi, sungguh tidak wajar jika masyarakat berinvestasi untuk sesuatu yang tidak memberikan jaminan apapun di masa depan. Dari sisi kinerja, ekosistem bisnis, maupun kompetisi dan size pasar.
Sehingga, masyarakat harus lebih sangat waspada terhadap komentar, ajakan, bujukan, maupun anlisa-analisa serampangan dari berbagai pihak bahwa sektor teknologi menjanjikan masa depan cemerlang. Masyarakat harus mampu menghitung, mengevaluasi, dan membaca situasi sehingga tak lagi terpengaruh atau tergoda dengan analisa-analisa semu tentang kinerja perusahaan teknologi.
Di masa lalu, banyak perusahaan-perusahaan yang dinarasikan sebagai perusahaan hebat dan memiliki masa depan cerah, namun berakhir dengan kebangkrutan. Tentu itu merugikan masyarakat mengingat dana yang diinvestasikan berpotensi besar menguap alias hilang.
Ada banyak jenis investasi yang layak dicoba untuk pemula. Mulai dari emas, reksa dana, hingga deposito, Emas dianggap sebagai salah satu jenis investasi yang paling cocok untuk pemula. Hal ini karena harga emas yang stabil, sehingga membuatnya instrumen ini jarang mengalami penurunan secara signifikan.
Instrumen investasi lainnya adalah reksadana adalah metode investasi melalui manajer investasi. Namun demikian, masyarakat perlu mencermati dan tepat memilih manajer Investasi yang tepat. Yang disebut paling aman adalah deposito di bank yang diyakini sebagai pilihan terbaik investasi untuk pemula. Selain mampu memberikan keuntungan dibandingkan menabung biasa, deposito juga memberikan proteksi keuntungan, sehingga kemungkinan untung akan lebih besar. Namun, deposito memiliki imbal hasil yang minimal.
Kehadiran influencer dalam pasar saham kini semakin masif. Hal itu juga perlu diwasp[adai oleh masyarakat Sebab, kehadiran influencer dapat membahayakan investor ritel dan menyebabkan kerugian. Dalam dua tahun terakhir, masyarakat tanpa sadar banyak menginvestasikan dana tabungan masa depannya yang direkomendasikan atau dipompom oleh influencer atas kepentingan tertentu. Termasuk saham-saham perusahaan yang disebut sebagai perusahaan teknologi dengan kinerja tak pasti. Namun, oleh kalangan influencer disebut memiliki masa depan yang cemerlang.
Ada , 233 saham menguat, 292 terkoreksi, dan 177 lainnya stagnan. Sektor teknologi turun hingga 2,09% atau paling dalam. Hal ini perlu dicermati oleh kalangan investor, khususnya investor pemula dari kalangan muda. Mengingat sektor teknologi kini menjadi salah satu “idola” para investor pemula lantaran naras-narasi era digital yang kian masif digaungkan di berbagai platform.
Baca Juga: koran-sindo.com
Namun faktanya, kinerja perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia tak secemerlang yang dipropagandakan. Umumnya perusahaan-perusahaan yang disebut-sebut sebagai perusahaan teknologi itu masih menelan kerugian yang sangat besar.
Banyak investor yang kecewa dengan penurunan harga sahamnya. Meskipun sejatinya fluktuasi harga saham di pasar modal adalah wajar, dan ivestasi yang dilakukan untuk masa depan. Tetapi, sungguh tidak wajar jika masyarakat berinvestasi untuk sesuatu yang tidak memberikan jaminan apapun di masa depan. Dari sisi kinerja, ekosistem bisnis, maupun kompetisi dan size pasar.
Sehingga, masyarakat harus lebih sangat waspada terhadap komentar, ajakan, bujukan, maupun anlisa-analisa serampangan dari berbagai pihak bahwa sektor teknologi menjanjikan masa depan cemerlang. Masyarakat harus mampu menghitung, mengevaluasi, dan membaca situasi sehingga tak lagi terpengaruh atau tergoda dengan analisa-analisa semu tentang kinerja perusahaan teknologi.
Di masa lalu, banyak perusahaan-perusahaan yang dinarasikan sebagai perusahaan hebat dan memiliki masa depan cerah, namun berakhir dengan kebangkrutan. Tentu itu merugikan masyarakat mengingat dana yang diinvestasikan berpotensi besar menguap alias hilang.
Ada banyak jenis investasi yang layak dicoba untuk pemula. Mulai dari emas, reksa dana, hingga deposito, Emas dianggap sebagai salah satu jenis investasi yang paling cocok untuk pemula. Hal ini karena harga emas yang stabil, sehingga membuatnya instrumen ini jarang mengalami penurunan secara signifikan.
Instrumen investasi lainnya adalah reksadana adalah metode investasi melalui manajer investasi. Namun demikian, masyarakat perlu mencermati dan tepat memilih manajer Investasi yang tepat. Yang disebut paling aman adalah deposito di bank yang diyakini sebagai pilihan terbaik investasi untuk pemula. Selain mampu memberikan keuntungan dibandingkan menabung biasa, deposito juga memberikan proteksi keuntungan, sehingga kemungkinan untung akan lebih besar. Namun, deposito memiliki imbal hasil yang minimal.
Kehadiran influencer dalam pasar saham kini semakin masif. Hal itu juga perlu diwasp[adai oleh masyarakat Sebab, kehadiran influencer dapat membahayakan investor ritel dan menyebabkan kerugian. Dalam dua tahun terakhir, masyarakat tanpa sadar banyak menginvestasikan dana tabungan masa depannya yang direkomendasikan atau dipompom oleh influencer atas kepentingan tertentu. Termasuk saham-saham perusahaan yang disebut sebagai perusahaan teknologi dengan kinerja tak pasti. Namun, oleh kalangan influencer disebut memiliki masa depan yang cemerlang.