Petani dan Penyuluh Katingan Kuala Jaga Ketahanan Pangan Dengan Meningkatkan IP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peningkatan produksi pangan menjadi fokus Kementerian Pertanian. Untuk itu, petani dan penyuluh diminta untuk tetap ke lapangan. Sementara penyuluh dan petani di Katingan Kuala menggenjot produksi pangan untuk menjaga ketahanan pangan dengan cara meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kerap mengajak penyuluh dan petani tetap bekerja, serta dorong petani untuk tetap berproduksi untuk menyediakan pangan di tengah wabah Covid 19.
“Ketersediaan pangan sangat penting. Apalagi untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan ancaman kemarau panjang seperti FAO,” tutur Mentan SYL, Kamis (09/07/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan bahwa pertanian tidak boleh berhenti.
“Penyuluh pertanian harus tetap semangat dan tetap turun ke lapangan mendampingi petani untuk menggenjot produksi pangan,” katanya.
Imbauan tersebut diikuti penyuluh dan petani di Katingan Kuala. Camat Katingan Kuala, H. Suryanto, mengatakan petani dan penyuluh di daerahnya terus melakukan panen, tanam, dan pemeliharaan padi.
“Saat ini, sedang ditanam padi di lahan seluas 7.500 hektar yang diperkirakan akan panen raya pada pertengahan Agustus 2020,” kata H. Suryanto.
Kecamatan Katingan Kuala termasuk dalam lokasi Proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020. Tujuan dari proyek SIMURP, antara lain meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) dan produktivitas padi melalui penerapan Climate Smart Agriculture (CSA).
Penyuluh pertanian BPP Katingan Kuala, Mario, menegaskan bahwa peningkatan IP telah dicoba oleh 2 kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Mekar Jaya 3 dengan Ketua Achdori di Desa Bangun Jaya seluas 57 hektare, dan Kelompok Tani Sumber Kencana dengan Ketua Kursani di Desa Singam Raya seluas 50 hektar. Kedua kelompok tani tersebut biasanya hanya tanama padi pada Musim Tanam I (Okmar) saja, namun tahun 2020 tanam padi lagi Musim Tanam II (Asep).
Percobaan peningkatan IP oleh kedua kelompok tani tersebut, diapresiasi oleh perangkat desa setempat dengan diberikan fasilitas dari Anggaran Dana Desa tahun 2020. Fasilitas tersebut berupa jembatan usaha tani agar mempermudah akses jalan untuk mengangkut saprodi dan gabah dan hasil hasil pertanian lainnya.(SA/NF)
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kerap mengajak penyuluh dan petani tetap bekerja, serta dorong petani untuk tetap berproduksi untuk menyediakan pangan di tengah wabah Covid 19.
“Ketersediaan pangan sangat penting. Apalagi untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan ancaman kemarau panjang seperti FAO,” tutur Mentan SYL, Kamis (09/07/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan bahwa pertanian tidak boleh berhenti.
“Penyuluh pertanian harus tetap semangat dan tetap turun ke lapangan mendampingi petani untuk menggenjot produksi pangan,” katanya.
Imbauan tersebut diikuti penyuluh dan petani di Katingan Kuala. Camat Katingan Kuala, H. Suryanto, mengatakan petani dan penyuluh di daerahnya terus melakukan panen, tanam, dan pemeliharaan padi.
“Saat ini, sedang ditanam padi di lahan seluas 7.500 hektar yang diperkirakan akan panen raya pada pertengahan Agustus 2020,” kata H. Suryanto.
Kecamatan Katingan Kuala termasuk dalam lokasi Proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020. Tujuan dari proyek SIMURP, antara lain meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) dan produktivitas padi melalui penerapan Climate Smart Agriculture (CSA).
Penyuluh pertanian BPP Katingan Kuala, Mario, menegaskan bahwa peningkatan IP telah dicoba oleh 2 kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Mekar Jaya 3 dengan Ketua Achdori di Desa Bangun Jaya seluas 57 hektare, dan Kelompok Tani Sumber Kencana dengan Ketua Kursani di Desa Singam Raya seluas 50 hektar. Kedua kelompok tani tersebut biasanya hanya tanama padi pada Musim Tanam I (Okmar) saja, namun tahun 2020 tanam padi lagi Musim Tanam II (Asep).
Percobaan peningkatan IP oleh kedua kelompok tani tersebut, diapresiasi oleh perangkat desa setempat dengan diberikan fasilitas dari Anggaran Dana Desa tahun 2020. Fasilitas tersebut berupa jembatan usaha tani agar mempermudah akses jalan untuk mengangkut saprodi dan gabah dan hasil hasil pertanian lainnya.(SA/NF)
(srf)