Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI yang 8 Kali Jadi Panglima
loading...
A
A
A
6. Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban/Kokamtib) (1965)
Pasca tragedi berdarah penculikan dan pembunuhan tujuh Pahlawan Revolusi termasuk Jenderal Ahmad Yani, situasi politik kacau. Pada 3 Oktober 1965, Presiden Soekarno memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto untuk memimpin operasi pemulihan keamanan dan ketertiban seusai peristiwa G30S/PKI tersebut.
Untuk melakukan operasi yang diminta, Mayjen Soeharto membentuk Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Kopkamtib dikomando langsung oleh Soeharto selaku panglima tertinggi, kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan No. 162/KOTI 1965, 12 November 1965.
7. Panglima Angkatan Darat (1965)
Foto/ist
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Presiden Soekarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat. Dia menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang ikut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI
8. Panglima Tertinggi (1968)
Foto/perpusnas
Pada 12 Maret 1967, MPRS menetapkan Soeharto sebagai pejabat presiden setelah menolak pertanggungjawaban Presiden Soekarno. Setahun kemudian, MPRS resmi melantik Soeharto sebagai presiden sesuai hasil Sidang Umum MPRS pada 27 Maret 1968. Sebagai presiden, Soeharto menjadi panglima tertinggi.
Pasca tragedi berdarah penculikan dan pembunuhan tujuh Pahlawan Revolusi termasuk Jenderal Ahmad Yani, situasi politik kacau. Pada 3 Oktober 1965, Presiden Soekarno memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto untuk memimpin operasi pemulihan keamanan dan ketertiban seusai peristiwa G30S/PKI tersebut.
Untuk melakukan operasi yang diminta, Mayjen Soeharto membentuk Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Kopkamtib dikomando langsung oleh Soeharto selaku panglima tertinggi, kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan No. 162/KOTI 1965, 12 November 1965.
7. Panglima Angkatan Darat (1965)
Foto/ist
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Presiden Soekarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat. Dia menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang ikut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI
8. Panglima Tertinggi (1968)
Foto/perpusnas
Pada 12 Maret 1967, MPRS menetapkan Soeharto sebagai pejabat presiden setelah menolak pertanggungjawaban Presiden Soekarno. Setahun kemudian, MPRS resmi melantik Soeharto sebagai presiden sesuai hasil Sidang Umum MPRS pada 27 Maret 1968. Sebagai presiden, Soeharto menjadi panglima tertinggi.
(muh)