Kepercayaan Publik Terhadap Polri Mulai Membaik

Selasa, 29 November 2022 - 13:36 WIB
loading...
Kepercayaan Publik Terhadap...
Personel Polri mengikuti Upacara HUT ke-76 Bhayangkara di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/7/2022). FOTO/ANTARA/Didik Suhartono
A A A
JAKARTA - Survei Indopol menemukan adanya tren kepercayaan publik terhadap Polri mulai membaik. Kepercayaan masyarakat kepada Polri saat ini mencapai 60,98% naik dibanding tiga bulan sebelumnya di bawah 60% dari beberapa rilis survei.

Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto mengatakan, membaiknya kepercayaan publik terhadap Polri disebabkan beberapa fakto. Pertama, beberapa kasus hukum ditangani Polri dengan cepat dan baik seperti, kasus Ferdy Sambo, Teddy Minahasa, maupun tragedi Kanjuruhan.

Kedua, Polri menunjukkan pembenahan dan perbaikan secara internal seperti memberantas pungli di layanan publik kepolisian seperti dalam pengurusan SIM dan STNK secara online maupun pengurusan SKCK.



"Selain itu, adanya ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yaitu tilang elektronik yang merupakan program untuk mengurangi tindakan tilang di tempat jika ada pelanggaran lalu lintas dengan harapan tidak adanya pungli," kata Ratno, Selasa (29/11/2022).

Sementara itu, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)- Wapres Makruf Amin sudah masuk di akhir tahun ketiga masa periode kedua ini. Hasil survei Indopol menunjukkan tren penurunan kinerja pemerintah dari 66,42% di Juni 2022 menjadi 63,99% di November 2022 ini.

Hal ini linier dengan tingkat kepercayaan terhadap penegakan hukum dari 64,5% pada Juni 2022 turun menjadi 55.12% November 2022 dan upaya pembarantasan korupsi rendah dari 53,74% pada Juni 2022 menjadi 50,24% November 2022.

Baca juga: Korlantas Polri Cek Persiapan Operasi Lilin 2022

"Namun terkait pelaksanaan demokrasi pada November ini cukup baik di angka 65,37% naik dari sebelumnya sebesar 64,39%. Selain itu, kondisi ekonomi keluarga sebagian besar menyatakan semakin membaik, tapi kenaikan BBM dan harga barang pokok merupakan faktor yang memperburuk kondisi ekonomi keluarga," ucapnya.

Untuk diketahui, populasi survei adalah penduduk Indonesia yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia dengan kriteria responden mereka yang berumur 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu. Pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.

Responden berjumlah 1.240 tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Responden yang berhasil diwawancarai secara valid sebesar 1.230, jumlah ini kemudian dilakukan analisis. Margin of error dengan jumlah sample 1.230 adalah sebesar ± 2.85%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) oleh surveyor yang terlatih pada 8-14 November 2022. Quality Control dilakukan secara berlapis yakni melalui spotcheck lapangan oleh supervisor sebanyak 30% dari jumlah responden yang sudah diwawancarai secara acak.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)