Soal Cita-Cita Bintang Empat yang Belum Tercapai, Prabowo: Bintang Tiga Juga Sebuah Kehormatan
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah bercita-cita menjadi Panglima TNI saat masih aktif di militer. Sayangnya, kariernya berhenti dengan pangkat terakhir jenderal bintang tiga (letnan jenderal/letjen).
"Saya itu cita-citanya pengin jadi Panglima TNI, enggak kesampean. Idaman Aku bintang empat, tapi cuma bintang tiga," ujarnya dalam Musyawarah Kerja Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (Mukernas PPDI) di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (27/11/2022).
Meskipun demikian, Prabowo tetap bersyukur lantaran menjadi segelintir dari prajurit yang mampu meraih pangkat tinggi. Apalagi, banyak anak buahnya yang gugur dengan pangkat lebih rendah darinya.
"Masa marah sama Tuhan (karena cita-cita tidak terwujud)? Bintang tiga juga kehormatan. Anak buah saya ada yang gugur (dengan) pangkat masih rendah," ungkapnya.
Bagi Prabowo, pangkat adalah kehormatan yang tidak abadi. Ia bisa dipasang dan dilepas. Ini tidak ubahnya dengan harta (bondo) dan nyawa yang merupakan pemberian Tuhan dan suatu saat bisa ditarik kala Yang Maha Kuasa berkehendak.
"Kehormatan dipasang, bisa dilepas. Bondo itu pinjeman, sekali-kali suatu saat akan diminta kembali. Nyowo itu titipan. Kita dipanggil, belum tentu dipanggil duluan. Yang muda-muda jangan ketawa-ketawa," selorohnya.
Oleh karena itu, Prabowo selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya. Salah satu bentuknya dengan memberikan apa yang dimilikinya kepada sesama.
"Apa yang diberi, kita beryukur. Kita mengabdi kalau kita mampu mengabdi. Saya selalu ajarkan kalau kau bisa bantu banyak orang, bantu. Kalau tidak bisa bantu beberapa orang, bantu satu orang. Kalau enggak bisa, jangan menyusahkan orang lain," tutupnya.
"Saya itu cita-citanya pengin jadi Panglima TNI, enggak kesampean. Idaman Aku bintang empat, tapi cuma bintang tiga," ujarnya dalam Musyawarah Kerja Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (Mukernas PPDI) di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (27/11/2022).
Meskipun demikian, Prabowo tetap bersyukur lantaran menjadi segelintir dari prajurit yang mampu meraih pangkat tinggi. Apalagi, banyak anak buahnya yang gugur dengan pangkat lebih rendah darinya.
"Masa marah sama Tuhan (karena cita-cita tidak terwujud)? Bintang tiga juga kehormatan. Anak buah saya ada yang gugur (dengan) pangkat masih rendah," ungkapnya.
Bagi Prabowo, pangkat adalah kehormatan yang tidak abadi. Ia bisa dipasang dan dilepas. Ini tidak ubahnya dengan harta (bondo) dan nyawa yang merupakan pemberian Tuhan dan suatu saat bisa ditarik kala Yang Maha Kuasa berkehendak.
"Kehormatan dipasang, bisa dilepas. Bondo itu pinjeman, sekali-kali suatu saat akan diminta kembali. Nyowo itu titipan. Kita dipanggil, belum tentu dipanggil duluan. Yang muda-muda jangan ketawa-ketawa," selorohnya.
Oleh karena itu, Prabowo selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya. Salah satu bentuknya dengan memberikan apa yang dimilikinya kepada sesama.
"Apa yang diberi, kita beryukur. Kita mengabdi kalau kita mampu mengabdi. Saya selalu ajarkan kalau kau bisa bantu banyak orang, bantu. Kalau tidak bisa bantu beberapa orang, bantu satu orang. Kalau enggak bisa, jangan menyusahkan orang lain," tutupnya.
(kri)