9 Tips bagi Orang dengan Penyakit Tidak Menular Agar Terhindar COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Komunikasi Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan orang yang memiliki Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, melitus atau kencing manis, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke dan kanker rawan terhadap penularan COVID-19 .
“Orang yang mengidap penyakit tidak menular ini akan menjadi kelompok yang rentan apabila terinfeksi COVID-19. Sebab PTM ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid. Dan ini yang menyebabkan tingginya kasus fatal akibat COVID-19,” ujar Reisa di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (8/7/2020). (Baca juga: Positif Covid-19 Naik 1.853 Kasus, Sembuh Bertambah 800 Orang)
Reisa pun membagikan sembilan tips tambahan bagi para penderita PTM. Seperti yang pertama di rumah saja. “Karena bagi yang rentan terutama untuk orang-orang di atas usia 50 tahun dengan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, gagal ginjal, kanker, penyakit jantung, penyakit paru kronik dan gangguan imunologi lainnya,” jelasnya.
Kedua, kata Reisa, tingkatkan daya tahan tubuh sebaik mungkin dengan makan-makan yang bergizi. Hindari gula garam dan lemak yang berlebihan. “Bila diperlukan konsumsi suplemen atau multivitamin tetapi konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu,” katanya.
Ketiga, selalu jaga jarak minimal satu sampai dua meter dan hindari kerumunan atau keramaian. Keempat, sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik atau lebih. “Jika tidak memungkinkan gerakan sanitaiser yang mengandung 60% alkohol,” ucap Reisa.
Kelima, gunakan masker dengan baik dan benar jika harus keluar rumah. Keenam, hindari minum wajah hidung mata dan mulut sebelum mencuci tangan. Ketujuh, upayakan aktivitas fisik 30 menit perhari atau sesuai dengan saran dokter.
Kurang gerak, kata Reisa, tentu akan menurunkan imunitas tubuh. Sehingga meningkatkan risiko terinfeksi virus. “Aktivitas fisik dan olahraga dalam intensitas yang ringan dan sedang dapat meningkatkan imunitas yang sangat diperlukan tubuh saat pandemi COVID-19. Hindari latihan dengan intensitas tinggi.”
Kedelapan, tidur cukup yakni 6-8 jam dengan kualitas tidur yang baik. Terakhir atau sembilan, jika Anda stres bingung dan takut bicara kan perasaan Anda pada orang yang anda kenal dan percaya agar dapat membantu. “Saling menguatkan di antara keluarga, tetangga dan teman. Penuh dengan rasa kasih sayang juga dapat menjadi obat,” terang Reisa. (Baca: Catat 525 Kematian, Kota Surabaya Jadi ”Kuburan Massal” Covid-19)
Selain itu, Reisa menambahkan melakukan ibadah, baca, buku mendengarkan musik dan jangan cemas juga menurunkan risiko tertular COVID-19. “Dan jangan lupa dengar dan ikuti anjuran pemerintah yang disiarkan resmi setiap hari dan hanya percaya berita yang terbukti kebenarannya. Hindari mitos dan yang membuat Anda panik,” tutupnya.
“Orang yang mengidap penyakit tidak menular ini akan menjadi kelompok yang rentan apabila terinfeksi COVID-19. Sebab PTM ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid. Dan ini yang menyebabkan tingginya kasus fatal akibat COVID-19,” ujar Reisa di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (8/7/2020). (Baca juga: Positif Covid-19 Naik 1.853 Kasus, Sembuh Bertambah 800 Orang)
Reisa pun membagikan sembilan tips tambahan bagi para penderita PTM. Seperti yang pertama di rumah saja. “Karena bagi yang rentan terutama untuk orang-orang di atas usia 50 tahun dengan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, gagal ginjal, kanker, penyakit jantung, penyakit paru kronik dan gangguan imunologi lainnya,” jelasnya.
Kedua, kata Reisa, tingkatkan daya tahan tubuh sebaik mungkin dengan makan-makan yang bergizi. Hindari gula garam dan lemak yang berlebihan. “Bila diperlukan konsumsi suplemen atau multivitamin tetapi konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu,” katanya.
Ketiga, selalu jaga jarak minimal satu sampai dua meter dan hindari kerumunan atau keramaian. Keempat, sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik atau lebih. “Jika tidak memungkinkan gerakan sanitaiser yang mengandung 60% alkohol,” ucap Reisa.
Kelima, gunakan masker dengan baik dan benar jika harus keluar rumah. Keenam, hindari minum wajah hidung mata dan mulut sebelum mencuci tangan. Ketujuh, upayakan aktivitas fisik 30 menit perhari atau sesuai dengan saran dokter.
Kurang gerak, kata Reisa, tentu akan menurunkan imunitas tubuh. Sehingga meningkatkan risiko terinfeksi virus. “Aktivitas fisik dan olahraga dalam intensitas yang ringan dan sedang dapat meningkatkan imunitas yang sangat diperlukan tubuh saat pandemi COVID-19. Hindari latihan dengan intensitas tinggi.”
Kedelapan, tidur cukup yakni 6-8 jam dengan kualitas tidur yang baik. Terakhir atau sembilan, jika Anda stres bingung dan takut bicara kan perasaan Anda pada orang yang anda kenal dan percaya agar dapat membantu. “Saling menguatkan di antara keluarga, tetangga dan teman. Penuh dengan rasa kasih sayang juga dapat menjadi obat,” terang Reisa. (Baca: Catat 525 Kematian, Kota Surabaya Jadi ”Kuburan Massal” Covid-19)
Selain itu, Reisa menambahkan melakukan ibadah, baca, buku mendengarkan musik dan jangan cemas juga menurunkan risiko tertular COVID-19. “Dan jangan lupa dengar dan ikuti anjuran pemerintah yang disiarkan resmi setiap hari dan hanya percaya berita yang terbukti kebenarannya. Hindari mitos dan yang membuat Anda panik,” tutupnya.
(kri)