Menghidupkan Kembali Nilai-nilai Syafii Maarif melalui Serambi Buya Syafii

Jum'at, 11 November 2022 - 20:13 WIB
loading...
Menghidupkan Kembali Nilai-nilai Syafii Maarif melalui Serambi Buya Syafii
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan Serambi Buya Syafii di Kompleks Perumahan Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY, Kamis, 10 November 2022. FOTO/DOK.MUHAMMADIYAH
A A A
JAKARTA - Rumah kediamaan almarhum Ahmad Syafii Maarif di Kompleks Perumahan Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY diresmikan menjadi Serambi Buya Syafii tepat pada Hari Pahlawan, 10 November 2022. Tempat yang menyimpan 9.000 koleksi buku ini diharapkan menjadi rumah intelektual dan persemaian gagasan bagi semua kalangan.

Serambi Buya Syafii diresmikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Hadir dalam peresmian itu, sesepuh Muhammadiyah Muchlas Abror, Bupati Sleman periode 2010-2015 dan 2016-2021 Sri Purnomo, Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari beserta jajaran, Direktur Maarif Institut Abdul Rohim Ghazali, dan pelukis asal Sumbar Jumaldi Alfi.

Dalam sambutannya, Haedar memaparkan beberapa ingatan tentang ajaran dan laku hidup Buya Syafii, tokoh bangsa sekaligus Ketua Umum PP Muhammadiyah 1998-2000 dan 2000-2005. Buya Syafii, kata Haedar, merupakan pendidik yang mengajarkan sejarah. Bahkan hidup Buya Syafii merupakan sejarah itu sendiri.

Baca juga: Amien Rais Doakan Buya Syafii: Mudah-mudahan Bisa Bertemu Lagi

Haedar mengaku belajar banyak hal, terlebih tentang Muhammadiyah, dari Buya Syafii. Pengalaman itu didapatkan Haedar sejak dirinya menjabat di PP Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) dan mendampingi Buya Syafii ketika di jajaran pengurus PP Muhammadiyah.

"Kita perlu belajar dari perjalanan hidup Buya dan tokoh-tokoh lain, yang kita hanya mengingatnya di ujung ketika sudah berada di cakrawala tertinggi. Tapi orang tidak banyak tahu, dan tidak mau belajar bagaimana merayap dari bawah," kata Haedar dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Jumat (11/11/2022).

Haedar mengatakan, merayap dari bawah dan berangkat dari nol ini merupakan kisah yang melekat pada perjalanan hidup Buya Syafii. Karena itu, kader yang terlahir di era setelahnya harusnya lebih bersyukur dan lebih mampu mengakses ilmu dengan segala kemudahan yang disediakan oleh zaman.

Ingatan kedua Haedar tentang Buya Syafii adalah sosok yang mampu membungkus ketegasan, rasionalitas dengan humanis. Hal itu tercermin dari keseharian Buya Syafii yang menjalani hidup dengan santai. Meski menjadi tokoh besar, tapi Buya Syafii tidak berjarak dengan realitas, mudah dijangkau oleh siapa pun.

Baca juga: Kisah Hendropriyono Diuji Buya Syafii Maarif soal Terorisme, Hasilnya Bikin Salut!

"Jadi siapa pun itu, tetapi jadi manusia biasa yang memancarkan humanisme. Humanismenya juga biasa, tidak dibuat-buat, dan itulah autentisitas yang selalu diajarkan beliau," kata Haedar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2554 seconds (0.1#10.140)