5 Patung Pahlawan Megah dan Bersejarah di Indonesia, Nomor 3 Ada Lempengan Marmer Hitam

Selasa, 08 November 2022 - 06:04 WIB
loading...
5 Patung Pahlawan Megah dan Bersejarah di Indonesia, Nomor 3 Ada Lempengan Marmer Hitam
Sebagai orang yang berpengaruh dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, beberapa tokoh pahlawan diabadikan dalam bentuk patung. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sebagai orang yang berpengaruh dalam perjalanan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, beberapa tokoh pahlawan diabadikan dalam bentuk patung. Selain sebagai pengingat atas jasa-jasa mereka, melalui keberadaan patung tersebut, masyarakat Indonesia bisa mengenal sepak terjang para pahlawan .

Berikut adalah patung-patung pahlawan yang megah dan bersejarah di Indonesia.

1. Patung Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya

Bagi Anda yang pernah mengunjungi Monumen Pancasila Sakit di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pasti familiar dengan patung tujuh pahlawan revolusi.

Seperti dikutip dari buku Tragedi Nasional Percobaan KUP G30S/PKI di Indonesia, tujuh pahlawan revolusi ini diculik sekitar pukul 2.30 WIB dini hari, 1 Oktober 1965.



Martha Tiahahu merupakan gadis muda yang secara langsung terlibat dalam perang militer abad ke-19 melawan pemerintah Belanda. Perempuan kelahiran 4 Januari 1800 ini sudah turun ke medan perang ketika usianya baru menginjak 17 tahun.

Meskipun usianya masih sangat muda, namun ia terkenal memiliki cita-cita perjuangan yang sangat tinggi dan konsekuen. Berani, pantang menyerah, dan cerdas, merupakan sifat-sifat yang dimiliki Martha. Martha Tiahahu resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 20 Mei 1969.

3. Patung Soekarno-Hatta di Tugu Proklamasi

Selanjutnya, ada patung para proklamator Indonesia, Soekarno-Hatta, yang berdiri megah di Tugu Proklamasi, Jakarta. Tugu Proklamasi disebut juga sebagai Tugu Petir, merupakan salah satu monumen bersejarah yang berada di atas tanah Kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi. Dulunya, jalan ini dikenal dengan nama Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.

Di monumen tersebut, kedua tokoh proklamasi itu berdiri berdampingan, sama persis seperti dokumentasi asli ketika proses pembacaan proklamasi berlangsung. Terdapat sebuah lempengan batu barmer hitam berisi naskah proklamasi, di tengah-tengah kedua patung tersebut. Proses awal pembangunan Tugu Proklamasi dimulai pada tahun 1961, dan pencangkulan pertamanya dilakukan oleh Soekarno.

4. Patung Pangeran Diponegoro di Magelang

Patung Pangeran Diponegoro yang juga biasa disebut sebagai Monumen Pangeran Diponegoro, berdiri megah di alun-alun Magelang. Patung ini menggambarkan Pangeran Diponegoro sedang mengendarai kudanya. Laman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Magelang menyebut, monumen ini dibangun pada tahun 1977 dengan panjang bangunan 5 meter dan tinggi 4 meter.

Adapun pencetus pembangunan monumen ini adalah Gubernur Jawa Tengah saat itu, Soepardjo Rustam. Tujuannya adalah agar masyarakat senantiasa mengingat dan menghayati perjuangan Pangeran Diponegoro. Di bagian bawah patung, terdapat relief yang menggambarkan perjuangan sang pahlawan.

Seperti diketahui, Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional kelahiran 11 November 1785 dengan nama asli Raden Mas Ontowiryo. Ia merupakan sosok penting di balik Perang Diponegoro atau Perang Jawa yang berlangsung pada Juli 1825 hingga 1830.

Perang ini menjadi salah satu perang terbesar di Hindia Belanda dan hal tersebut juga diakui oleh pihak Belanda. Pangeran Diponegoro ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 6 November 1973 melalui SK Presiden RI No. 087/TK/1973.

5. Patung WR Supratman di Surabaya

Patung pencipta lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman, berada di Kompleks Pemakamannya di Surabaya, Jawa Timur. Di patung megah itu, Supratman terlihat sedang memainkan biolanya. Seniman yang juga seorang wartawan ini lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 19 Maret 1903 dan wafat di Surabaya, 17 Agustus 1938.

Menurut informasi yang ada di laman Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya, awalnya Supratman dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Rangkah. Makamnya kemudian dipindahkan pada tahun 1960 ke sebuah tanah kosong di depan makam Rangkah.

Lokasi inilah yang dijadikan makam pribadi Supratman. Supratman diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada 20 Mei 1971 dan dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputra Utama pada Juni 1974.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1982 seconds (0.1#10.140)