Profil Ahmad Sanusi, Ulama Perumus Bentuk Negara RI yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jum'at, 04 November 2022 - 15:49 WIB
loading...
Profil Ahmad Sanusi,...
Ulama dari Jawa Barat KH Ahmad Sanusi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Pemerintah tahun ini memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada 5 tokoh yang telah berjasa besar terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya adalah ulama dari Jawa Barat KH Ahmad Sanusi .

Kiai Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional. Rekan seangkatannya, yakni Soekarno, Mohammad Hatta, KH Wahid Hasyim, KH Kahar Muzakir, dan Ki Bagus Hadi Kusumo telah menyandang gelar tersebut.

Ahmad Sanusi juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Republik Indonesia.

"Keturunan nabi semuanya ada 124.000 orang, tetapi tidak ada seorang dari mereka menjadi raja, semuanya adalah Imam. Maka Kepala Negara yang harus mengganti, yang harus merdeka, harus dipilih oleh rakyat. Maksud saya dengan imam itu republik," kata Ahmad Sanusi dalam sidang BUPKI dikutip dari buku Riwayat Perjuangan KH Ahmad Sanusi karya Miftahul Falah (2009), Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Profil dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno yang Dianugerahi Pahlawan Nasional

Lalu bagaimana sosok Ahmad Sanusi? berikut ini profilnya:

Ahmad Sanusi lahir di Cantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 18 September 1889. Putra ketiga KH Abdurrahim bin H Yasin ini merupakan keturunan Syekh Abdul Muhyi, penyebar Islam di daerah Tasikmalaya.

Ahmad Sanusi hidup di lingkungan yang dekat dengan agama sejak kecil. Ia mendapatkan pendidikan agama langsung dari ayahnya, Kiai Abdurrahim, termasuk keterampilan menulis Arab dan Latin. Setelah berumur 17 tahun, Sanusi memperdalam ilmu agama di belasan pesantren, baik di Sukabumi maupun luar daerah.

Setelah menikah, pada 1910 Ahmad Sanusi pergi ke Mekkah, Arab Saudi bersama istrinya, Siti Djuwariyah. Ia sempat menetap untuk belajar agama kepada para ulama. Di Tanah Suci, Sanusi juga mengenal tulisan dari tokoh-tokoh pembaharu seperti Muhammad Abduh dan Rashid Rida.

Lima tahun belajar agama di Mekkah, Ahmad Sanusi lalu pulang ke kampung halamannya di Cantayan, Sukabumi. Ia kemudian didatangi Presiden Sarekat Islam Cabang Sukabumi, H Sirdo dan diminta menjadi penasihat organisasi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)