Melindungi Plasma Puspa dan Satwa untuk Pembangunan Ekonomi

Jum'at, 04 November 2022 - 15:14 WIB
loading...
A A A
Lebah madu (apis) di dunia terdapat tujuh jenis, enam diantaranya terdapat di Indonesia kecuali jenis lebah madu Apis florea. Sedangkan tingkat endemisitas flora Indonesia tercatat antara 40-50% dari total jenis flora dari setiap pulau kecuali Pulau Sumatra yang endemisitasnya diperkirakan hanya 23%.

Di samping itu, hasil analisis biografi mamalia kecil yang dilakukan oleh peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), saat ini bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa pulau-pulau kecil ternyata memiliki tingkat endemisitas yang sangat tinggi seperti di Pulau Flores, Enggano, Mentawai dan lain-lain. Oleh karena itu, pendataan, identifkasi, pendokumentasian dan eksplorasi pulau-pulau kecil sangat penting karena temuan jenis baru terus meningkat.

Namun, keberadaan puspa dan satwa di ekosistem tidak luput dari ancaman kepunahan. Ancaman terbesar terhadap puspa dan satwa, terutama yang bersifat endemis disebabkan oleh hilangnya habitat.

Kehilangan habitat terutama disebabkan oleh kerusakan habitat, baik karena bencana alam, kebakaran hutan, pencemaran lingkungan dan perubahan iklim, alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian, pertambangan, industri maupun permukiman dan perburuan puspa dan satwa yang didorong oleh perdagangan secara ilegal.

Keanekaragaman jenis puspa dan satwa serta jasa sistem ekologi memiliki peran penting karena dapat memberikan berbagai manfaat untuk mendukung kehidupan manusia, antara lain sebagai sumber bahan pangan, kesehatan, energi dan memberikan jasa ekosistem yang fungsinya sulit digantikan.

Nilai ekonomi jasa lingkungan ini bersifat estimasi karena sebagian besar nilainya tidak terefleksi ataupun terkuantifikasi secara memadai dalam pasar komersial.

Berdasarkan kategori manfaat, arti penting kehati dibagi menjadi nilai konsumsi, nilai produksi, nilai jasa lingkungan, nilai pilihan dan nilai eksistensi.

Nilai konsumsi merupakan manfaat langsung dari kehati, seperti pangan, sandang dan papan. Contohnya berbagai jenis tumbuhan liar di hutan, seperti pasak bumi (eurycoma longifolia) dan berbagai jenis tanaman obat budi daya seperti jahe (zingiber officinale) sebagai bahan obat tradisional. Nilai ekonomi produk jamu yang beredar di pasar berpotensi mencapai hingga Rp6 triliun.

Selain itu, nilai produksi adalah nilai pasar yang diperoleh dari pengolahan dan perdagangan kehati di pasar lokal, nasional maupun internasional. Misalnya potensi keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh Indonesia dari pengelolaan dan pemanfaatan berkelanjutan terumbu karang untuk sektor perikanan, pariwisata, perlindungan pantai dan nilai estetika dapat mencapai setidaknya USD16 miliar/tahun.

Kemudian, kehati juga memberikan jasa lingkungan bagi manusia melalui adanya ekosistem dengan keunikan keanekaragaman di dalamnya. Seperti kemampuan penyimpanan karbon pada ekosistem padang lamun sebesar 830 ton/ha dan hutan di daratan mampu menyimpan karbon sebesar 300 ton/ha.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kementerian LH Publikasikan...
Kementerian LH Publikasikan Peluang Ekonomi Penghentian TPA Open Dumping
DPR Dorong KLH Sinergi...
DPR Dorong KLH Sinergi dengan ESDM Tangani Sampah
Menhut Bertemu Irfan...
Menhut Bertemu Irfan Hakim, Diskusikan Gerakan Sayangi dan Lestarikan Satwa Indonesia
Jelang 100 Hari Kerja...
Jelang 100 Hari Kerja Pemerintah Prabowo-Gibran, Sejumlah Tokoh Berikan Catatan Kritis
Penerapan PMK 32/2024...
Penerapan PMK 32/2024 Dorong Pengelolaan Limbah Lebih Efektif
Banyak Spesies Indonesia...
Banyak Spesies Indonesia Terancam Punah: Bagaimana Cara Menyelamatkannya?
Ini Penjelasan Warna...
Ini Penjelasan Warna Singa Putih Ternyata Bukan Albino
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Berhasil Difilmkan untuk Pertama Kalinya
Belasan Finalis Ashoka...
Belasan Finalis Ashoka Young Changemaker Tawarkan Inovasi Sosial dan Lingkungan Hidup
Rekomendasi
Kubu Garis Keras Pro-Modi:...
Kubu Garis Keras Pro-Modi: Gencatan Senjata Gagalkan India Menang Perang atas Pakistan
Sistem Charger Bermasalah,...
Sistem Charger Bermasalah, Hyundai Recall 3 Model Mobil Listrik di Indonesia
Melaju ke Babak Puncak...
Melaju ke Babak Puncak Grand Final Indonesian Idol XIII, Fajar Noor & Shabrina Leanor Siap Bersaing Ketat
Berita Terkini
Prajurit TNI Jaga Seluruh...
Prajurit TNI Jaga Seluruh Kantor Kejaksaan, Kejagung: Tugasnya Cuma Pengamanan Kantor
DPR Tak Khawatir dengan...
DPR Tak Khawatir dengan Kualitas Rafale Prancis meski Ditembak Jatuh di Pertempuran Pakistan-India
Relawan Muda Prabowo-Gibran...
Relawan Muda Prabowo-Gibran Minta Polisi Bebaskan Mahasiswi ITB Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi
Kemenko Polkam Apresiasi...
Kemenko Polkam Apresiasi Pemberantasan Premanisme di Jatim
Kritik Prajurit TNI...
Kritik Prajurit TNI Amankan Seluruh Kantor Kejaksaan, Koalisi Masyarakat Sipil: Bertentangan UU
Prajurit TNI Dikerahkan...
Prajurit TNI Dikerahkan untuk Pengamanan Semua Kejaksaan
Infografis
Amerika Serikat dan...
Amerika Serikat dan Houthi Sepakat Melakukan Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved