Kisah Hendropriyono, Jenderal Kopassus Sergap Petinggi Komunis di Belantara Kalimantan
loading...
A
A
A
"Mungkin Pos pendengar sasaran Pak. Orangnya bersenapan api LE, tapi dia ketiduran," jawab Yulius.
"Heh?" kata Hendropriyono
"Sudah saya selesaikan, Pak," kata Yulius.
"Mati?" Tanya Hendropriyono
"Siap," jawabnya enteng.
"Kau bunuh?" Tanya Hendropriyono
"Betul," jawabnya
"Astagfirullah" kata Hendropriyono sambil menghela napas panjang lalu kembali diam menunggu waktu pernyergapan.
Hingga jam penyergapan tiba, Sukirjan alias Siauw Ah San ternyata tak berada di tempat persembunyian. Hendropriyono lalu menginstruksikan kepada para prajurit untuk tetap di posisinya masing-masing membeku.
Setelah lama menunggu, Pa Si Intel Kodim Mempawah Kapten Mahmud dengan nama samaram Gatotkaca melaporkan Sukirjan baru saja kembali ke pondok persembunyian. Infiltrasi dengan merayap dilanjutkan dengan kecepatan kuning mendekat sasaran. Tim sergap sampai di kaki bukit pada pukul 15.00 WIB. Dari lokasi itu, terlihat sebuah gubuk mengarah ke timur, yang berjarak 200 meter.
"Heh?" kata Hendropriyono
"Sudah saya selesaikan, Pak," kata Yulius.
"Mati?" Tanya Hendropriyono
"Siap," jawabnya enteng.
"Kau bunuh?" Tanya Hendropriyono
"Betul," jawabnya
"Astagfirullah" kata Hendropriyono sambil menghela napas panjang lalu kembali diam menunggu waktu pernyergapan.
Hingga jam penyergapan tiba, Sukirjan alias Siauw Ah San ternyata tak berada di tempat persembunyian. Hendropriyono lalu menginstruksikan kepada para prajurit untuk tetap di posisinya masing-masing membeku.
Setelah lama menunggu, Pa Si Intel Kodim Mempawah Kapten Mahmud dengan nama samaram Gatotkaca melaporkan Sukirjan baru saja kembali ke pondok persembunyian. Infiltrasi dengan merayap dilanjutkan dengan kecepatan kuning mendekat sasaran. Tim sergap sampai di kaki bukit pada pukul 15.00 WIB. Dari lokasi itu, terlihat sebuah gubuk mengarah ke timur, yang berjarak 200 meter.