Daftar Ketua MPR Era Reformasi, Nomor 4 Mantan Ajudan Bung Karno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daftar Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sepanjang era Reformasi perlu kita ketahui. Total ada enam Ketua MPR sejak pemilu pertama era Reformasi digelar pada 1999, salah satunya mantan ajudan Bung Karno.
Era Reformasi dimulai pada tahun 1998, tepatnya setelah Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998. Soeharto kemudian digantikan BJ Habibie. Pada masa peralihan ini, Ketua MPR tetap dijabat oleh Harmoko. Kala itu, Harmoko juga menjabat Ketua DPR. Sebutannya, Ketua DPR/MPR.
Harmoko menjadi Ketua DPR/MPR 1997-1999. Pada 7 Juni 1999, dilaksanakan pemilu pertama pada era Reformasi. Dalam pemilu yang diikuti 48 partai politik tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi pemenang dengan meraih 35 juta lebih suara setara dengan 153 kursi DPR.
Setelah Pemilu 1999, pada bulan Oktober tahun yang sama terbentuklah kepemimpinan MPR. Mohammad Amien Rais, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), terpilih menjadi ketua MPR hasil pemilu pertama di era Reformasi.
Berikut ini SINDOnews tampilkan daftar Ketua MPR sejak pemilu era Reformasi pada 1999-2019:
1. Mohammad Amien Rais
Amien Rais. Foto/Tangkapan layar
Mohammad Amien Rais, lebih dikenal dengan sapaan Amien Rais , lahir di Surakarta, 26 April 1944. Sebelum mendirikan PAN pada 1998, Amien dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah dan akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikenal vokal mengkritik Orde Baru.
Setelah Soeharto lengser dari jabatan Presiden pada 21 Mei 1998, Amien Rais dan sejumlah tokoh nasional mendirikan PAN pada 23 Agustus 1998. PAN kemudian ikut Pemilu 1999, pemilu pertama pada era Reformasi.
Meski PAN hanya meraih 7.528.956 suara atau setara 34 kursi DPR hasil Pemilu 1999, Amien Rais yang dikenal sebagai Bapak Reformasi tersebut terpilih sebagai Ketua MPR pada 3 Oktober 1999, setelah mengalahkan Matori Abdul Djalil yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Amien Rais memperoleh 305 suara, sementara Matori 279 suara. Amien kemudian memimpin sidang-sidang MPR yang kemudian menghasilkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden dan Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden.
Kini, Amien Rais bukan lagi anggota PAN. Amien mendirikan Partai Ummat, yang kini sedang berjuang lolos verifikasi faktual untuk bisa mengikuti Pemilu 2024.
2. Hidayat Nur Wahid
Hidayat Nur Wahid. Foto/Dok SINDO
Hidayat Nur Wahid (HNW) lahir di Klaten, 8 April 1960. Dia adalah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang sebelumnya bernama Partai Keadilan.
HNW menjadi Ketua MPR 2004-2009. Kala itu, pemilihan dilakukan berdasarkan sistem paket. Paket A terdiri dari Sutjipto (Fraksi PDIP) sebagai calon Ketua MPR dan Theo L Sambuaga (Fraksi Partai Golkar), Sarwono Kusumaatmadja (DPD), dan Aida Ismeth (DPD) sebagai calon Wakil Ketua MPR.
Sementara, Paket B terdiri dari Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS) sebagai calon Ketua MPR dan AM Fatwa (Fraksi PAN), Aksa Mahmud (DPD), dan Mooryati Soedibyo (DPD) sebagai calon Wakil Ketua MPR. Paket ini diajukan Fraksi PKS, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, paket A meraih 324 suara. Sementara, Paket B mendapat suara 326. Hidayat Nur Wahid pun terpilih menjadi Ketua MPR menggantikan Amien Rais. Kini, HNW juga menjadi salah satu Wakil Ketua MPR.
3. Taufiq Kiemas
Taufiq Kiemas. Foto/Dok Okezone
Muhammad Taufiq Kiemas lahir di Bandar Lampung, 31 Desember 1942. Taufiq merupakan suami Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Taufiq Kiemas ditetapkan sebagai Ketua MPR Periode 2009-2014 dalam Rapat Paripurna MPR RI, 3 Oktober 2009. Taufiq didampingi empat Wakil Ketua MPR yakni Hajriyanto Y Thohari (F-PG), Lukman Hakim Saifuddin (F-PPP), Melani Leimena Suharli (F-PD), dan Ahmad Farhan Hamid dari unsur DPD.
Sebelumnya, F-PAN, F-Partai Gerindra, F-PPP, F-PG, F-PD, F-PDIP, dan F-Partai Hanura mengajukan calon Pimpinan MPR dengan paket yang sama yaitu Ketua MPR Taufiq Kiemas. Sementara, Wakil Ketua MPR terdiri dari Melani Leimena, Hajriyanto Thohari, Lukman Hakim Saifuddin, dan Ahmad Farhan Hamid.
Taufiq Kiemas meninggal dunia pada 8 Juni 2013 di Singapura. Kursi Ketua MPR yang ditinggalkannya kemudian diisi oleh sesama kader PDIP, Sidarto Danusubroto.
4. Sidarto Danusubroto
Sidarto Danusubroto. Foto/DokOkezone
Sidarto Danusubroto lahir pada 11 Juni 1936. Dia adalah politikus senior PDIP.
Sidarto menjadi Ketua MPR RI sejak 8 Juli 2013 hingga 1 Oktober 2014. Dia menggantikan Taufiq Kiemas yang wafat pada 8 Juni 2013.
Kini, mantan ajudan Soekarno (Bung Karno) itu menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
5. Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan. Foto/Dok SINDO
Zulkifli Hasan lahir di Penengahan, Lampung Selatan, 17 Mei 1963. Dia adalah politikus Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam penghitungan suara hasil voting tertutup Pimpinan MPR, Rabu (8/10/2014) dini hari, Zulkifli Hasan meraih 347 suara. Dia mengalahkan Oesman Sapta Odang yang meraih 330 suara.
Kini, Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum DPP PAN menjadi Menteri Perdagangan. Sebelumnya, pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, politikus yang akrab disapa Zulhas ini menjadi Menteri Kehutanan.
6. Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo. Foto/Dok SINDO
Bambang Soesatyo lahir di Jakarta, 10 September 1962. Dia merupakan politikus Partai Golkar.
Politikus yang akrab disapa Bamsoet ini resmi menjadi Ketua MPR Periode 2019–2024 setelah terpilih secara aklamasi pada Kamis, 3 Oktober 2019. Kepastian mantan Ketua DPR ini menjadi Ketua MPR setelah Fraksi Partai Gerindra memberikan dukungan pada menit-menit akhir. Awalnya, Gerindra ngotot mengusung Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR.
Selain menjabat Ketua MPR, politikus berlatar belakang wartawan dan pengusaha ini juga menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Era Reformasi dimulai pada tahun 1998, tepatnya setelah Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998. Soeharto kemudian digantikan BJ Habibie. Pada masa peralihan ini, Ketua MPR tetap dijabat oleh Harmoko. Kala itu, Harmoko juga menjabat Ketua DPR. Sebutannya, Ketua DPR/MPR.
Harmoko menjadi Ketua DPR/MPR 1997-1999. Pada 7 Juni 1999, dilaksanakan pemilu pertama pada era Reformasi. Dalam pemilu yang diikuti 48 partai politik tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi pemenang dengan meraih 35 juta lebih suara setara dengan 153 kursi DPR.
Setelah Pemilu 1999, pada bulan Oktober tahun yang sama terbentuklah kepemimpinan MPR. Mohammad Amien Rais, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), terpilih menjadi ketua MPR hasil pemilu pertama di era Reformasi.
Berikut ini SINDOnews tampilkan daftar Ketua MPR sejak pemilu era Reformasi pada 1999-2019:
1. Mohammad Amien Rais
Amien Rais. Foto/Tangkapan layar
Mohammad Amien Rais, lebih dikenal dengan sapaan Amien Rais , lahir di Surakarta, 26 April 1944. Sebelum mendirikan PAN pada 1998, Amien dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah dan akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikenal vokal mengkritik Orde Baru.
Setelah Soeharto lengser dari jabatan Presiden pada 21 Mei 1998, Amien Rais dan sejumlah tokoh nasional mendirikan PAN pada 23 Agustus 1998. PAN kemudian ikut Pemilu 1999, pemilu pertama pada era Reformasi.
Meski PAN hanya meraih 7.528.956 suara atau setara 34 kursi DPR hasil Pemilu 1999, Amien Rais yang dikenal sebagai Bapak Reformasi tersebut terpilih sebagai Ketua MPR pada 3 Oktober 1999, setelah mengalahkan Matori Abdul Djalil yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Amien Rais memperoleh 305 suara, sementara Matori 279 suara. Amien kemudian memimpin sidang-sidang MPR yang kemudian menghasilkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden dan Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden.
Kini, Amien Rais bukan lagi anggota PAN. Amien mendirikan Partai Ummat, yang kini sedang berjuang lolos verifikasi faktual untuk bisa mengikuti Pemilu 2024.
2. Hidayat Nur Wahid
Hidayat Nur Wahid. Foto/Dok SINDO
Hidayat Nur Wahid (HNW) lahir di Klaten, 8 April 1960. Dia adalah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang sebelumnya bernama Partai Keadilan.
HNW menjadi Ketua MPR 2004-2009. Kala itu, pemilihan dilakukan berdasarkan sistem paket. Paket A terdiri dari Sutjipto (Fraksi PDIP) sebagai calon Ketua MPR dan Theo L Sambuaga (Fraksi Partai Golkar), Sarwono Kusumaatmadja (DPD), dan Aida Ismeth (DPD) sebagai calon Wakil Ketua MPR.
Sementara, Paket B terdiri dari Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS) sebagai calon Ketua MPR dan AM Fatwa (Fraksi PAN), Aksa Mahmud (DPD), dan Mooryati Soedibyo (DPD) sebagai calon Wakil Ketua MPR. Paket ini diajukan Fraksi PKS, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, paket A meraih 324 suara. Sementara, Paket B mendapat suara 326. Hidayat Nur Wahid pun terpilih menjadi Ketua MPR menggantikan Amien Rais. Kini, HNW juga menjadi salah satu Wakil Ketua MPR.
3. Taufiq Kiemas
Taufiq Kiemas. Foto/Dok Okezone
Muhammad Taufiq Kiemas lahir di Bandar Lampung, 31 Desember 1942. Taufiq merupakan suami Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Taufiq Kiemas ditetapkan sebagai Ketua MPR Periode 2009-2014 dalam Rapat Paripurna MPR RI, 3 Oktober 2009. Taufiq didampingi empat Wakil Ketua MPR yakni Hajriyanto Y Thohari (F-PG), Lukman Hakim Saifuddin (F-PPP), Melani Leimena Suharli (F-PD), dan Ahmad Farhan Hamid dari unsur DPD.
Sebelumnya, F-PAN, F-Partai Gerindra, F-PPP, F-PG, F-PD, F-PDIP, dan F-Partai Hanura mengajukan calon Pimpinan MPR dengan paket yang sama yaitu Ketua MPR Taufiq Kiemas. Sementara, Wakil Ketua MPR terdiri dari Melani Leimena, Hajriyanto Thohari, Lukman Hakim Saifuddin, dan Ahmad Farhan Hamid.
Taufiq Kiemas meninggal dunia pada 8 Juni 2013 di Singapura. Kursi Ketua MPR yang ditinggalkannya kemudian diisi oleh sesama kader PDIP, Sidarto Danusubroto.
4. Sidarto Danusubroto
Sidarto Danusubroto. Foto/DokOkezone
Sidarto Danusubroto lahir pada 11 Juni 1936. Dia adalah politikus senior PDIP.
Sidarto menjadi Ketua MPR RI sejak 8 Juli 2013 hingga 1 Oktober 2014. Dia menggantikan Taufiq Kiemas yang wafat pada 8 Juni 2013.
Kini, mantan ajudan Soekarno (Bung Karno) itu menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
5. Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan. Foto/Dok SINDO
Zulkifli Hasan lahir di Penengahan, Lampung Selatan, 17 Mei 1963. Dia adalah politikus Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam penghitungan suara hasil voting tertutup Pimpinan MPR, Rabu (8/10/2014) dini hari, Zulkifli Hasan meraih 347 suara. Dia mengalahkan Oesman Sapta Odang yang meraih 330 suara.
Kini, Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum DPP PAN menjadi Menteri Perdagangan. Sebelumnya, pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, politikus yang akrab disapa Zulhas ini menjadi Menteri Kehutanan.
6. Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo. Foto/Dok SINDO
Bambang Soesatyo lahir di Jakarta, 10 September 1962. Dia merupakan politikus Partai Golkar.
Politikus yang akrab disapa Bamsoet ini resmi menjadi Ketua MPR Periode 2019–2024 setelah terpilih secara aklamasi pada Kamis, 3 Oktober 2019. Kepastian mantan Ketua DPR ini menjadi Ketua MPR setelah Fraksi Partai Gerindra memberikan dukungan pada menit-menit akhir. Awalnya, Gerindra ngotot mengusung Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR.
Selain menjabat Ketua MPR, politikus berlatar belakang wartawan dan pengusaha ini juga menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
(zik)