Mengenal Kowad, Korps Wanita Angkatan Darat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kowad atau Korps Wanita Angkatan Darat berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Dalam sejarahnya, pembentukan Kowad ini dibentuk oleh para pejuang pahlawan wanita Indonesia untuk meraih kemajuan kaum wanita.
Dilansir dari tni.mil.id, cukup banyak prajurit Kowad yang berhasil meraih prestasi sangat membanggakan dan menempati posisi jabatan strategis hingga Jenderal Bintang Satu.
Baca juga : Ingin Masuk Kowad? Begini Persyaratannya
Kowad diprakarsai oleh Asisten 3 Personel Kasad, Kolonel Dr. Sumarno. Dia mengungkapkan dibutuhkan tenaga militer wanita untuk beberapa bidang penugasan yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan sifat-sifat yang telah menjadi kodrat seorang perempuan.
Sudut pandang ini disampaikan ketika Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tanggal 29 September 1959. Rupanya gagasan tersebut ikut didukung oleh pimpinan TNI AD yang kala itu dijabat oleh Letjen A.H. Nasution.
Demi merealisasikan rencana tersebut maka dibentuklah Panitia Penasihat pembentukan KOWAD berdasarkan Surat Keputusan Menpangad Nomor: Kpts/381/3/1960 tanggal 23 Maret 1960.
Kemudian diperbantukanlah lima orang tenaga sipil sebagai Tenaga Inti Kowad. Mereka adalah D. Bunakim dari Dep. PDK bagian Pendidikan Masyarakat, Eni Karim dari Departemen Sosial, R. Tambunan dari Departemen PDK bagian Kewanitaan, Otti Adam dari Direktorat Kesehatan, dan Mulyati dari Departemen Hankam.
Selanjutnya tenaga inti ini mengajukan konsep pembentukan Kowad pada pimpinan Angkatan Darat yang kemudian disahkan dengan Surat Keputusan Men/Pangad Nomor Kpts-1056/12/1960 tanggal 21 Desember 1960 dan Kpts-1047/8/1962 tanggal 8 Agustus 1962.
Akhirnya Surat Keputusan tersebut ditetapkan pada tanggal 22 Desember 1961 sehingga hari tersebut dikenang sebagai hari lahirnya Kowad.
Baca juga : Jenderal Andika Hapus Tes Keperawanan sebagai Syarat Daftar Kowad
Sebenarnya Kowad ini resmi berdiri pada tanggal 21 Desember. Namun dipilihlah tanggal 22 Desember sebagai hari Kowad karena bertepatan dengan Hari Ibu.
Kowad memiliki motto "Bukan Mawar Penghias Taman, Tetapi Melati Pagar Bangsa", sehingga para Kowad ini bukanlah hanya menjadi pengelola lingkungan kerja, namun merupakan prajurit wanita yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bersih hati, jujur, mempunyai sikap kemandirian yang tinggi, bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kodrat kewanitaannya serta penuh pengabdian terhadap Negara, Nusa, dan Bangsa Indonesia.
Pusdik Kowad yang berada di bawah Kodiklat TNI Angkatan Darat, dipimpin oleh seorang komandan wanita berpangkat Kolonel yang saat ini berada dalam kepemimpinan Kolonel Caj (K) Maria I Suparni. Di tahun 2020 Pusdik Kowad menerima 221 siswa yang terdiri dari 181 siswa reguler dan 40 siswa Otsus Papua.
Dilansir dari tni.mil.id, cukup banyak prajurit Kowad yang berhasil meraih prestasi sangat membanggakan dan menempati posisi jabatan strategis hingga Jenderal Bintang Satu.
Baca juga : Ingin Masuk Kowad? Begini Persyaratannya
Kowad diprakarsai oleh Asisten 3 Personel Kasad, Kolonel Dr. Sumarno. Dia mengungkapkan dibutuhkan tenaga militer wanita untuk beberapa bidang penugasan yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan sifat-sifat yang telah menjadi kodrat seorang perempuan.
Sudut pandang ini disampaikan ketika Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tanggal 29 September 1959. Rupanya gagasan tersebut ikut didukung oleh pimpinan TNI AD yang kala itu dijabat oleh Letjen A.H. Nasution.
Demi merealisasikan rencana tersebut maka dibentuklah Panitia Penasihat pembentukan KOWAD berdasarkan Surat Keputusan Menpangad Nomor: Kpts/381/3/1960 tanggal 23 Maret 1960.
Kemudian diperbantukanlah lima orang tenaga sipil sebagai Tenaga Inti Kowad. Mereka adalah D. Bunakim dari Dep. PDK bagian Pendidikan Masyarakat, Eni Karim dari Departemen Sosial, R. Tambunan dari Departemen PDK bagian Kewanitaan, Otti Adam dari Direktorat Kesehatan, dan Mulyati dari Departemen Hankam.
Selanjutnya tenaga inti ini mengajukan konsep pembentukan Kowad pada pimpinan Angkatan Darat yang kemudian disahkan dengan Surat Keputusan Men/Pangad Nomor Kpts-1056/12/1960 tanggal 21 Desember 1960 dan Kpts-1047/8/1962 tanggal 8 Agustus 1962.
Akhirnya Surat Keputusan tersebut ditetapkan pada tanggal 22 Desember 1961 sehingga hari tersebut dikenang sebagai hari lahirnya Kowad.
Baca juga : Jenderal Andika Hapus Tes Keperawanan sebagai Syarat Daftar Kowad
Sebenarnya Kowad ini resmi berdiri pada tanggal 21 Desember. Namun dipilihlah tanggal 22 Desember sebagai hari Kowad karena bertepatan dengan Hari Ibu.
Kowad memiliki motto "Bukan Mawar Penghias Taman, Tetapi Melati Pagar Bangsa", sehingga para Kowad ini bukanlah hanya menjadi pengelola lingkungan kerja, namun merupakan prajurit wanita yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bersih hati, jujur, mempunyai sikap kemandirian yang tinggi, bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kodrat kewanitaannya serta penuh pengabdian terhadap Negara, Nusa, dan Bangsa Indonesia.
Pusdik Kowad yang berada di bawah Kodiklat TNI Angkatan Darat, dipimpin oleh seorang komandan wanita berpangkat Kolonel yang saat ini berada dalam kepemimpinan Kolonel Caj (K) Maria I Suparni. Di tahun 2020 Pusdik Kowad menerima 221 siswa yang terdiri dari 181 siswa reguler dan 40 siswa Otsus Papua.
(bim)