Ini Link Live Streaming Sidang Perdana Ferdy Sambo dkk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini Ferdy Sambo dkk menjalani sidang perdana kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Jalannya sidang yang akan digelar di PN Jakarta Selatan tersebut bisa diikuti secara langsung melalui Link Live Streaming Sidang Perdana Ferdy Sambo .
Sidang perdana berkaitan pembunuhan Brigadir J rencananya digelar selama tiga hari. Hari ini, empat tersangka akan duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal.
Sidang dipimpin oleh Wakil Ketua PN Jakarta Selatan, Wahyu Iman Santosa dengan hakim anggotanya diisi oleh Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sujono.
Besok, Selasa (18/10/2022) giliran Bharada Eliezer disidangkan untuk pertama kalinya. Sementara pada Rabu (19/10/2022) akan digelar sidang dugaan kasus obstruction of justice.
Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri ini akhirnya bisa diseret ke pengadilan setelah kasus tewasnya Brigadir J mendapat sorotan publik. Masyarakat mempertanyakan penjelasan bahwa kematian Brigadir J akibat tembak menembak dengan Bharada E, rekan sesama ajudan Ferdy Sambo. Pubik curiga kematian Brigadir J tidak wajar dikaitkan dengan serangkaian bukti dan fakta yang dibeberkan pihak keluarga dan pengacara Brigadir J.
Belakangan, diketahui bahwa Brigadir J bukan tewas dalam baku tembak melainkan ditembak Bharada E di rumah Ferdy Sambo atas perintahnya. Ferdy Sambo yang sejak awal mengelak terlibat akhirnya tak berkutik ketika skenario mengubah pembunuhan menjadi baku tembak tersebut terbongkar.
Bharada E buka suara bahwa Ferdy Sambo yang memerintahkannya menembak Brigadir J. Bahkan, menurut Bharada E, Ferdy Sambo juga menembak Brigadir J setelah dirinya untuk memastikan kematian seniornya itu.
Ferdy Sambo pula yang ternyata membuat skenario seolah-olah telah terjadi baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J. Hal ini pun diakui Ferdy Sambo. Satu-satunya alasan yang diungkapkan Ferdy Sambo ingin melihat Brigadir J mati adalah sakit hati.
Meskipun tidak ada bukti kuat yang mendukungnya, Ferdy Sambo mengaku sakit hati dan merasa kehormatan keluarganya direndahkan Brigadir J setelah mendapat laporan bahwa istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan anak buahnya tersebut.
Sampai saat ini kebenaran soal motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J tersebut masih menjadi misteri. Hasil pemeriksaan lie detector terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi rencananya akan dibuka dalam persidangan.
Sidang perdana berkaitan pembunuhan Brigadir J rencananya digelar selama tiga hari. Hari ini, empat tersangka akan duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal.
Sidang dipimpin oleh Wakil Ketua PN Jakarta Selatan, Wahyu Iman Santosa dengan hakim anggotanya diisi oleh Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sujono.
Besok, Selasa (18/10/2022) giliran Bharada Eliezer disidangkan untuk pertama kalinya. Sementara pada Rabu (19/10/2022) akan digelar sidang dugaan kasus obstruction of justice.
Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri ini akhirnya bisa diseret ke pengadilan setelah kasus tewasnya Brigadir J mendapat sorotan publik. Masyarakat mempertanyakan penjelasan bahwa kematian Brigadir J akibat tembak menembak dengan Bharada E, rekan sesama ajudan Ferdy Sambo. Pubik curiga kematian Brigadir J tidak wajar dikaitkan dengan serangkaian bukti dan fakta yang dibeberkan pihak keluarga dan pengacara Brigadir J.
Belakangan, diketahui bahwa Brigadir J bukan tewas dalam baku tembak melainkan ditembak Bharada E di rumah Ferdy Sambo atas perintahnya. Ferdy Sambo yang sejak awal mengelak terlibat akhirnya tak berkutik ketika skenario mengubah pembunuhan menjadi baku tembak tersebut terbongkar.
Bharada E buka suara bahwa Ferdy Sambo yang memerintahkannya menembak Brigadir J. Bahkan, menurut Bharada E, Ferdy Sambo juga menembak Brigadir J setelah dirinya untuk memastikan kematian seniornya itu.
Ferdy Sambo pula yang ternyata membuat skenario seolah-olah telah terjadi baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J. Hal ini pun diakui Ferdy Sambo. Satu-satunya alasan yang diungkapkan Ferdy Sambo ingin melihat Brigadir J mati adalah sakit hati.
Meskipun tidak ada bukti kuat yang mendukungnya, Ferdy Sambo mengaku sakit hati dan merasa kehormatan keluarganya direndahkan Brigadir J setelah mendapat laporan bahwa istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan anak buahnya tersebut.
Sampai saat ini kebenaran soal motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J tersebut masih menjadi misteri. Hasil pemeriksaan lie detector terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi rencananya akan dibuka dalam persidangan.
(muh)