Masyarakat Lebih Memilih Isi BBM di SPBU Swasta? Politikus Perindo Bilang Begini

Senin, 10 Oktober 2022 - 18:37 WIB
loading...
Masyarakat Lebih Memilih Isi BBM di SPBU Swasta? Politikus Perindo Bilang Begini
Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DPW Pemuda Perindo DKI Jakarta David Hosea. Foto/Tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Sejak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik pada Sabtu (3/9/2022), sejumlah masyarakat lebih memilih SPBU swasta dibandingkan SPBU Pertamina. Apa yang menjadi alasan mereka?

Menurut Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DPW Pemuda Perindo DKI Jakarta David Hosea, masyarakat yang beralih ke SPBU swasta disebabkan lebih percaya dengan kualitas BBM-nya.

"Meskipun lebih mahal di swasta di RON 92 yang perbedaannya hanya ratusan perak namun memang masyarakat lebih memilih SPBU swasta, hal ini dikarenakan lebih irit," ujarnya dalam Podcast Aksi Nyata, Minggu (9/10/2022).

Padahal, menurut David, harga BBM swasta tidak melulu selalu lebih murah dibandingkan yang dijual Pertamina. Hal ini dikarenakan SPBU swasta selalu mengikuti harga minyak dunia.

"Contohnya tahun lalu, RON 92 itu masuk di harga Rp20 ribu. Itu mereka mengikuti harga minyak dunia. Untuk itu harusnya pemerintah bisa merevisi aturan ini," tuturnya.

David juga menjelaskan, dengan merevisi aturan terkait persaingan harga tersebut, pemerintah tak perlu khawatir karena pendapatan Pertamina tidak akan berkurang banyak. "Karena SPBU swasta tidak ada di kota-kota kecil, di pulau, ibaratnya di Sulawesi Utara tidak ada SPBU itu," ucapnya.

Selain kualitas di BBM swasta, David juga menyebut soal aplikasi yang diwajibkan saat isi BBM di SPBU Pertamina. Menurutnya, aplikasi ini memang belum diterapkan menyeluruh. Namun, penggunaan ponsel inilah yang dinilai memberatkan.

"Makanya saya bingung, mengapa di (SPBU) Pertamina boleh, tapi di luar negeri, di Australia tidak diperbolehkan sama sekali. Seperti waktu itu saya baru saja angkat telepon langsung diteriaki pakai toa," ujarnya.

David menambahkan, dengan adanya revisi ini pemerintah juga harus tegas soal pengaturan kebijakan jenis mobil dan cc yang diatur dalam pengisian BBM.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)