Prabowo Ingatkan Peran Penting Petani dalam Kemerdekaan Indonesia

Senin, 10 Oktober 2022 - 08:42 WIB
loading...
Prabowo Ingatkan Peran Penting Petani dalam Kemerdekaan Indonesia
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa petani dan pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa Indonesia sejak sebelum merdeka. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa petani dan pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa Indonesia sejak sebelum merdeka. Hal tersebut dikatakan Prabowo saat berakhir pekan di Dusun Butuh, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (9/10/2022).

"Tentara waktu perjuangan melawan penjajah, belum ada negara, kita belum punya anggaran, belum punya DPR, belum punya APBD/APBN. Anggaran dari mana?" kata Prabowo.

"Waktu kita menyatakan merdeka, kita tidak punya anggaran, tentara tidak digaji, lurah/camat tidak digaji karena negara kita baru beberapa minggu hidupnya. Yang kasih makan tentara siapa? Ya, petani. Yang dukung perjuangan? Ya, petani juga," sambungnya.





Dia mengungkapkan banyak petani dan anak-anaknya juga langsung berada di medan pertempuran dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dia mengatakan, saat masih aktif di TNI, banyak anggota yang mayoritas anak petani.

"Waktu saya masuk tentara, kalau kompi saya (berisikan) 100 orang, lalu saya tanya, orang tuamu apa? Orang tuamu kerja apa? Hampir bisa dikatakan 85% anak petani, sisanya anak-anak pedagang pasar dan sebagainya," kata mantan Danjen Kopassus ini.

Maka itu, kata Prabowo, petani dan pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia sejak sebelum merdeka. Jika nasib petani dan pertanian dipinggirkan, maka nasib bangsa akan buruk.

"Pertanian menghasilkan pangan, pertanian menghasilkan makanan untuk seluruh rakyat. Kalau pertanian kita tidak baik, suatu saat ada keadaan tertentu, rakyat kita bisa kelaparan," tuturnya.

Prabowo menambahkan, terpinggirkannya para petani dan sektor pertanian juga bakal berpengaruh terhadap keuangan negara. Sebab, defisitnya produksi pangan memaksa untuk impor dari negara lain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)