BIN Pastikan Persiapan Pengamanan KTT G20 Terus Dilakukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Intelijen Negara ( BIN ) memastikan persiapan pengamanan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT ) G20 di Bali yang puncaknya digelar pada November 2022 terus dilakukan. BIN memastikan pengamanan dan penjagaan telah dilakukan maksimal oleh semua pihak.
"Persiapan pengamanan KTT G20 terus dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para tamu sebagai langkah preventif," ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto di acara Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Indonesia Siap Amankan Presidensi G20', Sabtu (8/10/2022).
Dia menjelaskan, pengamanan dan penjagaan ketat dilakukan demi menjaga citra dan nama baik negara Indonesia di hadapan dunia. "Tentunya kita jaga dari setiap ancaman yang dapat merusak citra dan kehormatan bangsa Indonesia," ujarnya.
Diketahui, pertemuan parlemen anggota G20 atau P20 menjadi momentum penting bagi pelaksanaan KTT G20. P20 diharapkan mampu memberikan langkah konkret untuk membahas berbagai isu strategis yang menjadi topik KTT G20.
P20 mendiskusikan tema besar “Stronger Parliaments for Sustainable Recovery” sebagai upaya memperkuat parlemen dalam perbaikan ekonomi yang dinilai kurang efektif selama adanya Pandemi Covid-19.
"Persiapan pengamanan KTT G20 terus dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para tamu sebagai langkah preventif," ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto di acara Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Indonesia Siap Amankan Presidensi G20', Sabtu (8/10/2022).
Dia menjelaskan, pengamanan dan penjagaan ketat dilakukan demi menjaga citra dan nama baik negara Indonesia di hadapan dunia. "Tentunya kita jaga dari setiap ancaman yang dapat merusak citra dan kehormatan bangsa Indonesia," ujarnya.
Diketahui, pertemuan parlemen anggota G20 atau P20 menjadi momentum penting bagi pelaksanaan KTT G20. P20 diharapkan mampu memberikan langkah konkret untuk membahas berbagai isu strategis yang menjadi topik KTT G20.
P20 mendiskusikan tema besar “Stronger Parliaments for Sustainable Recovery” sebagai upaya memperkuat parlemen dalam perbaikan ekonomi yang dinilai kurang efektif selama adanya Pandemi Covid-19.
(rca)