Ini 3 Periode Presiden Indonesia dengan Jumlah Utang Luar Negeri Terbanyak
loading...
A
A
A
Angka tersebut diketahui turun dari bulan sebelumnya yang berada di angka USD403,6 miliar.
Baca juga : Kemampuan Bayar Utang Dipertanyakan
2. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia ke-6. Dia menjabat selama dua periode, tepatnya pada tahun 2004 hingga 2014.
Di era SBY, utang luar negeri Indonesia diperkirakan mencapai angka Rp2.608 triliun. Jika dibandingkan dengan Presiden sebelumnya, jumlah tersebut memang mengalami kenaikan.
Akan tetapi, kala itu Presiden SBY berhasil melunasi sebagian besar pinjaman terhadap IMF. Sekitar tahun 2006, tercatat sisa utang IMF adalah USD3,7 miliar.
3. Presiden Megawati Soekarnoputri
Sebelum SBY berkuasa, Megawati Soekarnoputri lebih dulu menjadi Presiden Indonesia. Putri dari Proklamator Indonesia ini menjadi pemimpin Indonesia pada periode 2001 hingga 2004.
Di era Megawati, rasio utang yang dimiliki Indonesia sempat mengalami penurunan kembali. Tercatat, saat itu Indonesia memiliki utang luar negeri sekitar Rp1.298 triliun dengan PDB Rp2.303 triliun.
Baca juga : Kemampuan Bayar Utang Dipertanyakan
2. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia ke-6. Dia menjabat selama dua periode, tepatnya pada tahun 2004 hingga 2014.
Di era SBY, utang luar negeri Indonesia diperkirakan mencapai angka Rp2.608 triliun. Jika dibandingkan dengan Presiden sebelumnya, jumlah tersebut memang mengalami kenaikan.
Akan tetapi, kala itu Presiden SBY berhasil melunasi sebagian besar pinjaman terhadap IMF. Sekitar tahun 2006, tercatat sisa utang IMF adalah USD3,7 miliar.
3. Presiden Megawati Soekarnoputri
Sebelum SBY berkuasa, Megawati Soekarnoputri lebih dulu menjadi Presiden Indonesia. Putri dari Proklamator Indonesia ini menjadi pemimpin Indonesia pada periode 2001 hingga 2004.
Di era Megawati, rasio utang yang dimiliki Indonesia sempat mengalami penurunan kembali. Tercatat, saat itu Indonesia memiliki utang luar negeri sekitar Rp1.298 triliun dengan PDB Rp2.303 triliun.
(bim)