Anies, Paloh, Wali Politik, dan So What?

Selasa, 04 Oktober 2022 - 18:21 WIB
loading...
Anies, Paloh, Wali Politik, dan So What?
Profesor Ahmad Humam Hamid. Foto/Istimewa
A A A
Profesor Ahmad Humam Hamid
Sosiolog, Guru Besar USK Banda Aceh

WAKTU yang lama ditunggu itu kini datang dengan tiba-tiba. Spekulasi tentang Capres Anies Bawedan yang telah berlangsung cukup lama, dengan sangat mendadak dientaskan oleh Surya Paloh. Tanggal 3 Oktober 2022, Paloh bersama dengan jajaran Nasdemnya dengan resmi mencalonkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden Republik Indonesia 2024-2029.

Seorang pun tidak tahu kenapa Surya Paloh mempercepat pengumuman itu, sekalipun ada berita awal bahwa deklarasi Anies akan dilakukan pada awal bulan November yang akan datang. Bahkan, berita yang tersebar menyebutkan tiga partai politik yakni Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat, juga telah bersepakat untuk deklarasi Anies pada tanggal 10 November 2022.

Ada spekulasi yang beredar, sengaja Surya Paloh mendahului deklarasi ini, karena ada beritaada berita dari salah satu media yang menyebutkan bahwa ketua KPK Firli Bahuri juga sedang berupaya keras untuk 'mendeklarasikan' Anies sebagai tersangka KPK untuk kasus Formula E. Bocoran salah satu media minggu lalu dengan sangat gamblang memgambarkan bagaimana kasus Formula E 'dimasak' oleh Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK yang diyakini mengikuti order titipan kilat politik dari pihak tertentu.

Menurut media tersebut, modus operandi yang ditempuh oleh Firli, tak lain tak bukan, kecuali hanya untuk kriminalisasi Anies. Timing yang dipilih pun menunjukkan Firli Bahuri juga mempunyai kecerdasan di atas rata-rata. Jika Anies berhasil dikriminalkan, dengan status koruptor, ditambah dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI pada pertengahan Oktober, Anies akan selesai. Popularitas Anies yang sedang menanjak naik, akan hilang, dan bahkan bisa jadi tak berbekas. Salah satu 'tugas suci' yang diemban oleh Firli kepada siapa pun yang pernah menjadi promotornya menjadi ketua KPK tertunai sudah.

Tak dinyana, laporan investigasi media tersebut kemudian membocorkan rencana jahat itu, walaupun sinyalemen mencelakakan Anies sudah diduga banyak pihak, terutama ketika Andi Arief- Ketua Bappilu Partai Demokrat, dan bahkan mantan Presiden SBY mencium ada skenario jahat. Ada sesuatu yang sedang berjalan yang akan melakukan apa saja untuk mengganjal Anies, dan memenangkan 'siapa pun' yang satu paket dengan pekerjaan yang sedang dipelopori oleh Firli Bahuri di KPK.

Laporan media tersebut kemudian membuat publik terkejut, karena datang dari sebuah keluarga besar media yang terkenal integritasnya, dan mempunyai jurnalistik investigasi yang sangat mumpuni. Berita itu tidak hanya tamparan untuk KPK, tetapi menjadi hiburan sekaligus 'olok-olok' tentang praktik Machiaveli murahan yang sedang dilakukan oleh sekelompok orang hebat di negeri ini.

Tak penting alasan Surya Paloh tentang dilema 'didahului' atau 'mendahului' Firli Bahuri KPK untuk kriminalisasi Anies. Yang pasti deklarasi Anies oleh Surya Paloh tidak hanya mempunyai nilai taktis, tetapi juga mempunyai makna dan implikasi stategis yang tiada ternilai harganya.



Yang perlu diingat, calon presiden yang diusung oleh Nasdem ini adalah sosok individu yang perjalanan karier politiknya tidak biasa. Ia adalah sosok pribadi yang mendapat perlakuan khusus untuk dijadikan sebagai 'ikon' kebencian publik, sekaligus makhluk yang paling berbahaya untuk masa depan NKRI. Tak cukup dengan kompetisi politik, ada sebagian oligarki juga yang terlibat jauh yang menginginkan Anies dienyahkan dari gelangang perebutan Indonesia satu pada Pilpres 2024.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1489 seconds (0.1#10.140)