Febri Diansyah Jadi Pengacara Putri Candrawathi, Fahri Hamzah Kasih Sindiran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keputusan mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah bersedia menjadi pengacara atau penasihat hukum istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi disoroti banyak pihak. Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun angkat bicara melalui akun Twitternya @Fahrihamzah.
Dalam beberapa cuitannya, Fahri Hamzah tidak menyebut nama Febri Diansyah. Namun, Fahri Hamzah mengakui cuitannya tersebut terkait Febri Diansyah yang menjadi pengacara Putri Candrawathi.
“Aku sudah Twit,” kata Fahri Hamzah dikonfirmasi SINDOnews, Kamis (29/9/2022).
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini pun mengizinkan SINDOnews untuk mengutip beberapa cuitannya tersebut. “Fokus pada sistem, jangan percaya moralitas manusia. Mereka berubah,” cuit Fahri Hamzah.
”Ada orang yg dimaki pada suatu masa lalu dia dipuji di masa lain. Tapi ada juga yg dipuji di suatu masa lalu dimaki di masa lain. Semuanya menggambarkan konsistensi dan inkonsistensi. Sistem yg baik menjaga konsistensi dan sistem yg buruk merusaknya,” cuit politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Maka, kata Fahri Hamzah, kalau melihat sebuah kejahatan, jangan sinis melihatnya sebagai peristiwa moral saja, sebab kemungkinan besar juga ada kegagalan sistem di dalamnya. “Fokuslah melihat kegagalan sistem itu agar produksi terhadap peluang kejahatan moral tidak terus terjadi. Itulah hikmah dari peristiwa ini saudara-saudara,” cuit Fahri Hamzah dengan emoji tertawa dan kedua telapak tangan menyatu.
Dalam beberapa cuitannya, Fahri Hamzah tidak menyebut nama Febri Diansyah. Namun, Fahri Hamzah mengakui cuitannya tersebut terkait Febri Diansyah yang menjadi pengacara Putri Candrawathi.
“Aku sudah Twit,” kata Fahri Hamzah dikonfirmasi SINDOnews, Kamis (29/9/2022).
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini pun mengizinkan SINDOnews untuk mengutip beberapa cuitannya tersebut. “Fokus pada sistem, jangan percaya moralitas manusia. Mereka berubah,” cuit Fahri Hamzah.
”Ada orang yg dimaki pada suatu masa lalu dia dipuji di masa lain. Tapi ada juga yg dipuji di suatu masa lalu dimaki di masa lain. Semuanya menggambarkan konsistensi dan inkonsistensi. Sistem yg baik menjaga konsistensi dan sistem yg buruk merusaknya,” cuit politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Maka, kata Fahri Hamzah, kalau melihat sebuah kejahatan, jangan sinis melihatnya sebagai peristiwa moral saja, sebab kemungkinan besar juga ada kegagalan sistem di dalamnya. “Fokuslah melihat kegagalan sistem itu agar produksi terhadap peluang kejahatan moral tidak terus terjadi. Itulah hikmah dari peristiwa ini saudara-saudara,” cuit Fahri Hamzah dengan emoji tertawa dan kedua telapak tangan menyatu.
(rca)