Waketum Garuda Sindir Parpol yang Munculkan Isu Penjegalan Capres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyindir partai politik ( parpol ) yang memunculkan isu penjegalan capres 2024 . Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa yang menentukan capres adalah parpol peserta pemilu.
“Jadi, jika partai politik peserta pemilu teriak-teriak bahwa ada tokoh yang dijegal oleh partai politik peserta pemilu lainnya untuk jadi capres, tentu aneh, karena masing-masing punya hak untuk menentukan siapa yang ingin mereka usung,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/9/2022).
Hal tersebut, kata dia, merupakan hak prerogatif parpol peserta pemilu yang diamanatkan oleh UUD 1945. Teddy mengatakan saat ini baru Prabowo Subianto yang resmi dideklarasikan oleh parpol peserta pemilu.
Sedangkan nama-nama lain yang wara-wiri di media, kata dia, belum ada yang dideklarasikan oleh parpol yang lain. “Jadi silakan gunakan hak prerogatif, jangan malah sibuk mengurusi hak prerogatif partai politik yang lain. Jika belum bisa menentukan, ya diam saja, jangan berikan harapan palsu atau malah hanya memanfaatkan untuk mendapatkan panggung pemberitaan saja,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa parpol peserta pemilu bisa memilih siapa pun menjadi capres. “Bola ada di tangan mereka. Lalu kalau ada partai politik yang sibuk teriak bahwa jangan menjegal tokoh ini dan itu tapi yang mereka sebutkan itu tidak mereka deklarasikan, maka sebenarnya mereka lagi berteriak ke siapa?” pungkasnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
“Jadi, jika partai politik peserta pemilu teriak-teriak bahwa ada tokoh yang dijegal oleh partai politik peserta pemilu lainnya untuk jadi capres, tentu aneh, karena masing-masing punya hak untuk menentukan siapa yang ingin mereka usung,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/9/2022).
Hal tersebut, kata dia, merupakan hak prerogatif parpol peserta pemilu yang diamanatkan oleh UUD 1945. Teddy mengatakan saat ini baru Prabowo Subianto yang resmi dideklarasikan oleh parpol peserta pemilu.
Sedangkan nama-nama lain yang wara-wiri di media, kata dia, belum ada yang dideklarasikan oleh parpol yang lain. “Jadi silakan gunakan hak prerogatif, jangan malah sibuk mengurusi hak prerogatif partai politik yang lain. Jika belum bisa menentukan, ya diam saja, jangan berikan harapan palsu atau malah hanya memanfaatkan untuk mendapatkan panggung pemberitaan saja,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa parpol peserta pemilu bisa memilih siapa pun menjadi capres. “Bola ada di tangan mereka. Lalu kalau ada partai politik yang sibuk teriak bahwa jangan menjegal tokoh ini dan itu tapi yang mereka sebutkan itu tidak mereka deklarasikan, maka sebenarnya mereka lagi berteriak ke siapa?” pungkasnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
(rca)