IDI Klaim Penanganan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik Dibandingkan AS, Jepang, dan Korsel

Rabu, 21 September 2022 - 05:36 WIB
loading...
IDI Klaim Penanganan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik Dibandingkan AS, Jepang, dan Korsel
Ketua Satgas Covid PB IDI, Erlina Burhan mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan negara-negara seperti AS, Jepang, dan Korsel. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Ketua Satgas Covid PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) , Erlina Burhan mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan (Korsel).

Tercatat, peningkatan kasus Covid-19 tertinggi saat ini terjadi di tiga negara itu. Sementara di Indonesia kasus hariannya masih jauh lebih baik.

“Menurut statistik nih jadi satu kebanggaan juga buat kita bangsa Indonesia, bahwa Indonesia itu termasuk salah satu negara yang baik pengendaliannya,” ujar Erlina dikutip dari Youtube BNPB, Rabu (21/9/2022).

“Terbukti saat ini angka (kasus) kita yang termasuk kelompok terkontrol dibandingkan negara-negara yang seperti Amerika, Jepang, Korea Selatan itu masih tinggi-tinggi lho (kasusnya). Mereka negara maju dengan masyarakat yang juga sangat aware dengan kesehatan tapi kita beruntung kolaborasi seluruh aspek sektor dari seluruh lapisan bangsa Indonesia kita, Alhamdulillah lumayan kita on the go track,” sambungnya.

Meski begitu, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan ketiga negara tersebut. Padahal, vaksinasi penting untuk pembentukan herd immunity sehingga menciptakan kekebalan kelompok yang mempercepat agar pandemi Covid-19 berakhir.

Apalagi, baru-baru ini Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan akhir pandemi sudah di depan mata. “Cakupan vaksinasi yang tinggi ini akan membuat kita segera bisa meninggalkan pandemi ini, mudah-mudahan menjadi endemi,” kata Erlina.

“Tapi ini PR ya buat kita, karena kalau angka (kasus) menurun sudah, dulu tahun lalu 2021 saat Delta naik sekali dengan angka kematian juga sangat tinggi, saya ingat pernah satu hari ada yang meninggal sampai 2.000-an," imbuhnya.

Dia menjelaskan sekarang dengan Omicron yang memang kebetulan gejalanya ringan, tingkat keparahannya tidak seberat Delta sehingga angka kematian tidak setinggi di awal. Bahkan, lanjutnya, semakin turun walaupun sebetulnya angka Indonesia itu masih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata dunia. Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, IDI Imbau Waspadai 3 Penyakit Ini

“Jadi upaya kita agar kita bisa sesuai dengan prediksi, kan ini prediksi, sesuai dengan prediksi WHO ini kita harus upayakan jangan banyak kasusnya, angka kematiannya turun dan flat, kemudian juga cakupan vaksinasi yang tinggi dalam upaya agar kasusnya semakin turun,” tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)