Mengenal RPKAD, Cikal Bakal Kopassus
loading...
A
A
A
JAKARTA - RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama yang dicanangkan pada Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Kopassus (Komando Pasukan Khusus).
Dimulai dari pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, mulailah dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang terbagi menjadi tiga matra yaitu darat, udara dan laut.
Baca juga : Kisah Soeharto Muda Ditampar Pendiri Kopassus
Sementara pasukan khusus milik tentara ini mulai muncul tujuh tahun berselang pada saat maraknya gerakan pemberontakan di Indonesia kala itu.
Melansir dari kopassus.mil.id, timbulnya pemberontakan Republik Maluku Selatan pada bulan Juli 1950 membuat Pimpinan Angkatan Perang RI segera mengerahkan pasukannya demi menuntaskan pergerakan tersebut.
Operasi ini dipimpin oleh Panglima tentara Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang, sementara untuk komandan operasi adalah Letkol Slamet Riyadi. Meskipun berhasil, banyaknya korban yang berjatuhan dari kubu TNI tak terhindarkan.
Hal ini bukan disebabkan karena jumlah musuh yang banyak, melainkan musuh yang lebih ahli dalam membaca pergerakan anggota militer dan lebih terampil dalam menggunakan senjata.
Peristiwa inilah yang membuat Letkol Slamet Riyadi mencanangkan pembentukan satuan khusus. Satuan inilah yang nantinya akan menjadi ujung tombak tentara nasional demi menuntaskan sasaran di bagaimanapun beratnya medan.
Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada pertempuran di Ambon, gagasan ini kemudian dilanjutkan oleh Kolonel A.E. Kawilarang.
Akhirnya, pada 16 April 1952, Tentara dan Teritorium III/Siliwangi ditetapkan menjadi Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium (Kesko TT) III/ Siliwangi. Djanbi dipercaya menjadi komandan pertama.
Sebelum menyandang nama RPKAD, satuan khusus ini diberi nama Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953.
Baca juga : Kopassus Ajak Keluarga Besar TNI Jaga Kedaulatan NKRI
Barulah pada tahun 1952, KKAD diubah namanya menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat yang kemudian kembali berganti nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1955.
Selama pasukan khusus tersebut menyandang nama RPKAD, Letnan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sempat menjabat sebagai pemimpin. Dimana dia merupakan perwira di bawah pelatihan Australia.
Nama RPKAD ini kemudian berubah menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI - AD (PUSPAPUS TNI-AD) tahun 1966 yang kemudian kembali berganti nama menjadi Komando Pasukan Sandhi Yudha (KOPASSANDHA) tahun 1971.
Tahun 1985 menjadi pergantian nama terakhir Pasukan Khusus milik TNI AD ini, yaitu Komando Pasukan Khusus atau yang biasa disebut Kopassus.
Dimulai dari pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, mulailah dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang terbagi menjadi tiga matra yaitu darat, udara dan laut.
Baca juga : Kisah Soeharto Muda Ditampar Pendiri Kopassus
Sementara pasukan khusus milik tentara ini mulai muncul tujuh tahun berselang pada saat maraknya gerakan pemberontakan di Indonesia kala itu.
Melansir dari kopassus.mil.id, timbulnya pemberontakan Republik Maluku Selatan pada bulan Juli 1950 membuat Pimpinan Angkatan Perang RI segera mengerahkan pasukannya demi menuntaskan pergerakan tersebut.
Operasi ini dipimpin oleh Panglima tentara Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang, sementara untuk komandan operasi adalah Letkol Slamet Riyadi. Meskipun berhasil, banyaknya korban yang berjatuhan dari kubu TNI tak terhindarkan.
Hal ini bukan disebabkan karena jumlah musuh yang banyak, melainkan musuh yang lebih ahli dalam membaca pergerakan anggota militer dan lebih terampil dalam menggunakan senjata.
Peristiwa inilah yang membuat Letkol Slamet Riyadi mencanangkan pembentukan satuan khusus. Satuan inilah yang nantinya akan menjadi ujung tombak tentara nasional demi menuntaskan sasaran di bagaimanapun beratnya medan.
Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada pertempuran di Ambon, gagasan ini kemudian dilanjutkan oleh Kolonel A.E. Kawilarang.
Akhirnya, pada 16 April 1952, Tentara dan Teritorium III/Siliwangi ditetapkan menjadi Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium (Kesko TT) III/ Siliwangi. Djanbi dipercaya menjadi komandan pertama.
Sebelum menyandang nama RPKAD, satuan khusus ini diberi nama Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953.
Baca juga : Kopassus Ajak Keluarga Besar TNI Jaga Kedaulatan NKRI
Barulah pada tahun 1952, KKAD diubah namanya menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat yang kemudian kembali berganti nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1955.
Selama pasukan khusus tersebut menyandang nama RPKAD, Letnan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sempat menjabat sebagai pemimpin. Dimana dia merupakan perwira di bawah pelatihan Australia.
Nama RPKAD ini kemudian berubah menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI - AD (PUSPAPUS TNI-AD) tahun 1966 yang kemudian kembali berganti nama menjadi Komando Pasukan Sandhi Yudha (KOPASSANDHA) tahun 1971.
Tahun 1985 menjadi pergantian nama terakhir Pasukan Khusus milik TNI AD ini, yaitu Komando Pasukan Khusus atau yang biasa disebut Kopassus.
(bim)