Kisah Soeharto Muda Ditampar Pendiri Kopassus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Soeharto muda ketika masih aktif di militer dikabarkan pernah ditampar oleh seorang tokoh militer yang juga pendiri Kopassus. Kisah penamparan Soeharto oleh Kolonel Inf (Purn) Alex Evert Kawilarang ini diungkap dalam buku 'Suharto and His Generals: Indonesian Military Politics 1975-1983' tulisan David Jenkins (1984).
Presiden Soeharto terkenal dengan ketegasannya dalam memimpin. Ketegasan yang luar biasa membuat masyarakat kagum akan sosoknya. Semua itu didapatnya dari pendidikan militer yang sangat keras di masa muda. Sebagai prajurit, Soeharto muda juga menerima hukuman dari atasannya, bahkan pernah ditampar oleh Kolonel Alex Kawilarang.
Dikutip dari Kanal Youtube Top Info dan berbagai sumber lain, Kolonel Kawilarang adalah sosok yang sangat berjasa bagi kesatuan TNI. Ia berperan dalam pengembangan pasukan elite yang saat ini dikenal dengan Kopassus. Alex sempat mengikuti pendidikan sebagai perwira di Koninklijk Mmilitarei Academie (KMA) Bandung, setelah itu ia dipercaya menjadi perwira Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL) pada 1942. Sang perwira kemudian bergabung dengan TNI pada 1945 dan memiliki karir yang cukup cemerlang.
Baca juga: Prabowo Kena Tegur Gara-gara Tunjuk Menantu Musuh Soeharto Garap Proyek Den 81 Kopassus
Pada 15 April 1950, Kawilarang diangkat menjadi Panglima Operasi Pasukan Ekspedisi. Prajurit kelahiran 23 Februari 1920 ini ditugaskan menumpas pemberontakan dari mantan pasukan KNIL, termasuk Andi Azis di Ujungpandang atau saat ini bernama Makassar yang ingin mempertahankan negara Indonesia Timur.
Pada waktu bersamaan, Kawilarang juga mengonsolidasikan kekuatan melawan pemberontakan Kahar Muzakar dan gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS). Meski berhasil menumpas para pemberontak tapi Kawilarang kehilangan salah satu komandan pasukannya, Kolonel Slamet Riyadi.Slamet Riyadi ini merupakan teman diskusi Kawilarang dalam rencana pembentukan pasukan elite.
Menampar Soeharto
Ketika menjabat sebagai Panglima Komando Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur, Kawilarang baru saja melapor kepada Presiden Soekarno bahwa keadaan di Makassar sudah aman. Namun Soekarno menunjukkan sebuah radiogram yang baru saja diterima yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda sudah memasuki Makassar.
Pada saat mendengar radiogram tersebut Kawilarang marah besar dan kembali lagi ke Makassar. Setibanya di Lapangan Udara Mandai, Kawilarang langsung memarahi Komandan Brigade Mataram Letkol Soeharto sambil menamparnya.
Baca juga: Ketika Banjir Bandang Tewaskan 252 Warga di Lereng Semeru, Ini Perintah Soeharto
"Sirkus apa-apaan nih?" ujar Kolonel Alex Kawilarang sambil menampar Letkol Soeharto. Reaksi Soeharto pada saat itu hanya bisa menahan rasa sakit sambil bersungut-sungut karena kelalaiannya dalam menjalankan tugas.
Namun dalamsebuah wawancara, Kawilarang membantah menampar Soeharto, tapi hanya menegurnya. Menurut Kawilarang, Letkol Soeharto lah yang menampar Letnan Parman. Waktu itu Soeharto berencana menyelundupkan beberapa mobil hasil rampasan, tetapi usaha tersebut gagal karena diketahui oleh Letnan Parman yang bertanggung jawab atas keamanan pelabuhan Makassar. Letnan Parman kemudian mencegahnya, tetapi alih-alih merasa bersalah Soeharto langsung marah dan menamparnya.
Namun menurut logika, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Kawilarang sebagai atasan saat mengetahui kejadian itu? Apakah mungkin ia diam saja?
MG10-Soraya Balqis
Presiden Soeharto terkenal dengan ketegasannya dalam memimpin. Ketegasan yang luar biasa membuat masyarakat kagum akan sosoknya. Semua itu didapatnya dari pendidikan militer yang sangat keras di masa muda. Sebagai prajurit, Soeharto muda juga menerima hukuman dari atasannya, bahkan pernah ditampar oleh Kolonel Alex Kawilarang.
Dikutip dari Kanal Youtube Top Info dan berbagai sumber lain, Kolonel Kawilarang adalah sosok yang sangat berjasa bagi kesatuan TNI. Ia berperan dalam pengembangan pasukan elite yang saat ini dikenal dengan Kopassus. Alex sempat mengikuti pendidikan sebagai perwira di Koninklijk Mmilitarei Academie (KMA) Bandung, setelah itu ia dipercaya menjadi perwira Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL) pada 1942. Sang perwira kemudian bergabung dengan TNI pada 1945 dan memiliki karir yang cukup cemerlang.
Baca juga: Prabowo Kena Tegur Gara-gara Tunjuk Menantu Musuh Soeharto Garap Proyek Den 81 Kopassus
Pada 15 April 1950, Kawilarang diangkat menjadi Panglima Operasi Pasukan Ekspedisi. Prajurit kelahiran 23 Februari 1920 ini ditugaskan menumpas pemberontakan dari mantan pasukan KNIL, termasuk Andi Azis di Ujungpandang atau saat ini bernama Makassar yang ingin mempertahankan negara Indonesia Timur.
Pada waktu bersamaan, Kawilarang juga mengonsolidasikan kekuatan melawan pemberontakan Kahar Muzakar dan gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS). Meski berhasil menumpas para pemberontak tapi Kawilarang kehilangan salah satu komandan pasukannya, Kolonel Slamet Riyadi.Slamet Riyadi ini merupakan teman diskusi Kawilarang dalam rencana pembentukan pasukan elite.
Menampar Soeharto
Ketika menjabat sebagai Panglima Komando Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur, Kawilarang baru saja melapor kepada Presiden Soekarno bahwa keadaan di Makassar sudah aman. Namun Soekarno menunjukkan sebuah radiogram yang baru saja diterima yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda sudah memasuki Makassar.
Pada saat mendengar radiogram tersebut Kawilarang marah besar dan kembali lagi ke Makassar. Setibanya di Lapangan Udara Mandai, Kawilarang langsung memarahi Komandan Brigade Mataram Letkol Soeharto sambil menamparnya.
Baca juga: Ketika Banjir Bandang Tewaskan 252 Warga di Lereng Semeru, Ini Perintah Soeharto
"Sirkus apa-apaan nih?" ujar Kolonel Alex Kawilarang sambil menampar Letkol Soeharto. Reaksi Soeharto pada saat itu hanya bisa menahan rasa sakit sambil bersungut-sungut karena kelalaiannya dalam menjalankan tugas.
Namun dalamsebuah wawancara, Kawilarang membantah menampar Soeharto, tapi hanya menegurnya. Menurut Kawilarang, Letkol Soeharto lah yang menampar Letnan Parman. Waktu itu Soeharto berencana menyelundupkan beberapa mobil hasil rampasan, tetapi usaha tersebut gagal karena diketahui oleh Letnan Parman yang bertanggung jawab atas keamanan pelabuhan Makassar. Letnan Parman kemudian mencegahnya, tetapi alih-alih merasa bersalah Soeharto langsung marah dan menamparnya.
Namun menurut logika, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Kawilarang sebagai atasan saat mengetahui kejadian itu? Apakah mungkin ia diam saja?
MG10-Soraya Balqis
(abd)