Komunikasi yang Baik Wujudkan Program Pemerintah Berjalan Efektif
loading...
A
A
A
Selain itu, sebagai Humas Indonesia, masyarakat juga harus memiliki komitmen untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antar warga Negara Indonesia yang serasi dan selaras demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Masyarakat harus berpartisipasi dalam menyebarkan semangat nasionalisme dan optimisme, termasuk ikut membantu menyebarkan berita positif tentang bangsa ini seperti budaya, kreativitas, serta kebhinekatunggalikaan Indonesia yang merupakan aset bangsa ini.
Tidak mungkin diera demokrasi program pemerintah bisa sukses tanpa dukungan masyarakat. Bagi pelaksanaan program pemerintah, kehumasan menjadi penting karena tidak mungkin di era demokrasi program pemerintah bisa sukses tanpa dukungan masyarakat. Kebijakannya bisa baik tapi kalau dibaca buruk oleh masyarakat jadinya buruk juga.
Bahkan, Presiden Jokowi dalam seminar Nasional Kehumasan Pemerintah memberikan arahan terkait komunikasi pemerintah dan masyarakat yang sudah berubah sangat cepat. Menurut Jokowi, saat ini sudah tidak relevan lagi peran humas yang hanya sebatas menyebar press release atau sekadar membuat konferensi pers.
Menurut Jokowi, harus ada dialog dan kolaborasi dengan masyarakat. Untuk itu, humas pemerintah harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang teus berkembang. Artinya, humas harus bisa mengajak masyarakat agar menjadi humas pemerintah, termasuk humas Indonesia.
Cara komunikasi yang tepat menjadi tantangan bagi Pemerintah untuk memberikan informasi yang cepat, menarik, mudah dipahami, dan akuntabel. Keikutsertaan seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali sangat dibutuhkan. Ke depan, masyarakat Indonesia adalah Humas Indonesia.
Interaksi komunikasi yang baik, akan membuat semua program pemerintah berjalan dengan efektif, sesuai dengan tagline yang dibuat sekarang “Pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat”. Sementara, informasi yang simpang siur (ketidakjelasan informasi) akan menyebabkan masyarakat resah.
Pemerintah diibaratkan sebuah organisasi: Karl E. Weick menggunakan istilah enactmentdi teori organizing memaparkan bahwa menjadikan komunikasi sebagai dasar bagi pengorganisasian manusia dan memberikan sebuah dasar pemikiran untuk memahami bagaimana manusia berorganisasi. Teori ini juga menjelaskan bahwa organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peran, tetapi oleh aktivitas komunikasi.
Organisasi itu sendiri merupakan sesuatu yang dicapai manusia melalui sebuah proses komunikasi yang berkelanjutan. Organisasi terbentuk karena adanya interaksi antara manusia. Oleh karena itu, semua perilaku manusia dihubungkan karena adanya ketergantungan antara perilaku yang satu dengan yang lainnya. Kebutuhan penyebaran key message yang pasti dan terstruktur, sehingga adanya interaksi yang berkesinambungan dan positif.
Dikutip dari Miller dalam bukunya “Organizational Communication: Approaches and Processes”, menurut Weick, tujuan dari teori ini adalah mengurangi ketidakjelasan atau ketidakpastian informasi dalam suatu organisasi. Karena dalam beberapa organisasi, terjadi ketidakjelasan dalam sistem informasi dikarenakan beberapa faktor.
Masyarakat harus berpartisipasi dalam menyebarkan semangat nasionalisme dan optimisme, termasuk ikut membantu menyebarkan berita positif tentang bangsa ini seperti budaya, kreativitas, serta kebhinekatunggalikaan Indonesia yang merupakan aset bangsa ini.
Tidak mungkin diera demokrasi program pemerintah bisa sukses tanpa dukungan masyarakat. Bagi pelaksanaan program pemerintah, kehumasan menjadi penting karena tidak mungkin di era demokrasi program pemerintah bisa sukses tanpa dukungan masyarakat. Kebijakannya bisa baik tapi kalau dibaca buruk oleh masyarakat jadinya buruk juga.
Bahkan, Presiden Jokowi dalam seminar Nasional Kehumasan Pemerintah memberikan arahan terkait komunikasi pemerintah dan masyarakat yang sudah berubah sangat cepat. Menurut Jokowi, saat ini sudah tidak relevan lagi peran humas yang hanya sebatas menyebar press release atau sekadar membuat konferensi pers.
Menurut Jokowi, harus ada dialog dan kolaborasi dengan masyarakat. Untuk itu, humas pemerintah harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang teus berkembang. Artinya, humas harus bisa mengajak masyarakat agar menjadi humas pemerintah, termasuk humas Indonesia.
Cara komunikasi yang tepat menjadi tantangan bagi Pemerintah untuk memberikan informasi yang cepat, menarik, mudah dipahami, dan akuntabel. Keikutsertaan seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali sangat dibutuhkan. Ke depan, masyarakat Indonesia adalah Humas Indonesia.
Interaksi komunikasi yang baik, akan membuat semua program pemerintah berjalan dengan efektif, sesuai dengan tagline yang dibuat sekarang “Pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat”. Sementara, informasi yang simpang siur (ketidakjelasan informasi) akan menyebabkan masyarakat resah.
Pemerintah diibaratkan sebuah organisasi: Karl E. Weick menggunakan istilah enactmentdi teori organizing memaparkan bahwa menjadikan komunikasi sebagai dasar bagi pengorganisasian manusia dan memberikan sebuah dasar pemikiran untuk memahami bagaimana manusia berorganisasi. Teori ini juga menjelaskan bahwa organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peran, tetapi oleh aktivitas komunikasi.
Organisasi itu sendiri merupakan sesuatu yang dicapai manusia melalui sebuah proses komunikasi yang berkelanjutan. Organisasi terbentuk karena adanya interaksi antara manusia. Oleh karena itu, semua perilaku manusia dihubungkan karena adanya ketergantungan antara perilaku yang satu dengan yang lainnya. Kebutuhan penyebaran key message yang pasti dan terstruktur, sehingga adanya interaksi yang berkesinambungan dan positif.
Dikutip dari Miller dalam bukunya “Organizational Communication: Approaches and Processes”, menurut Weick, tujuan dari teori ini adalah mengurangi ketidakjelasan atau ketidakpastian informasi dalam suatu organisasi. Karena dalam beberapa organisasi, terjadi ketidakjelasan dalam sistem informasi dikarenakan beberapa faktor.