Profil Raymond Westerling, Pemimpin Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil

Rabu, 31 Agustus 2022 - 17:37 WIB
loading...
A A A
Kemudian Westerling memerintahkan untuk membunuh semua orang yang diduga sebagai pejuang kemerdekaan di depan umum. Peristiwa ini adalah awal teror yang dilakukannya.

Penyiksaan hingga pembakaran rumah warga kerap dilakukannya hanya karena kecurigaan semata. Sempat dikatakan bahwa kesadisan ini telah menelan sekitar 40.000 korban.

Kontribusinya terhadap pemerintah Belanda ini sempat mendapat pujian. Namun setelah mengetahui tentang operasinya yang banyak melanggar HAM membuatnya harus diberhentikan pada 16 November 1948.

Setelah diberhentikan, Westerling membentuk sebuah organisasi perang bernama APRA yang melancarkan aksinya di Bandung pada 23 Januari 1950.

Baca juga : Sejarah Pemberontakan APRA Lengkap dengan Latar Belakangnya

Banyak yang mengaitkan bahwa aksinya dalam mengkudeta presiden Ir Soekarno ini karena termakan ambisi politik Pangeran Bernhard yang ingin mengambil alih kekuasaan Indonesia.

Akibat dari pemberontakannya ini banyak oknum TNI yang tewas. Karena dalam terornya, Westerling akan membunuh siapa saja anggota TNI yang ditemui.

Setelah gerakannya digagalkan oleh pemerintah Indonesia, Westerling lalu melarikan diri dan bersembunyi dengan cara berpindah tempat. Dia pun sempat menjadi buronan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).

Setelah pelarian panjangnya, Westerling pada akhirnya kembali ke Belanda. Dia sempat banyak mendapat tuntutan terutama dari Indonesia terkait ulahnya. Namun dia masih diselamatkan oleh pemerintah Belanda yang melindunginya.

Selama sisa hidupnya Westerling membuka toko buku dan barang antik di Belanda. Sampai pada akhirnya dia meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya pada tahun 1987.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)