Pengamat: Anggaran Subsidi BBM Bisa Dialihkan untuk Kesehatan dan Pendidikan

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 21:18 WIB
loading...
Pengamat: Anggaran Subsidi BBM Bisa Dialihkan untuk Kesehatan dan Pendidikan
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebaiknya dialihkan untuk pembangunan sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai sebaiknya dialihkan untuk pembangunan sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan. Penyesuaian harga BBM untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan langkah yang tepat.

"Bahasanya bukan kenaikan, tapi lebih kepada mengurangi beban subsidi yang harus pemerintah bayarkan kepada badan usaha. Saya kira hal ini perlu dilakukan untuk menyelamatkan beban keuangan negara," ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan dalam keterangannya, Sabtu (27/8/2022). Baca juga: BBM Bersubsidi Sulit Didapat, Ratusan Nelayan di Medan Tidak Melaut

Menurut dia, beban keuangan negara semakin berat jika tidak ada pengurangan subsidi bisa dipastikan. Beban kompensasi yang harus dibayarkan negara kepada badan usaha saat ini sangat besar kurang lebih Rp502 triliun.

Dia pun memperkirakan butuh kurang lebih Rp65 triliun untuk menambah beban subsidi BBM dan kompensasi sampai akhir tahun ini jika tidak ada pembatasan atau ruang fiskal yang cukup kuat untuk APBN. Dia melanjutkan, penambahan kuota untuk Pertalite kurang lebih 5 juta kiloliter dan Solar subsidi kurang lebih 1,5 juta kiloliter.

"Dengan adanya pengurangan beban subsidi ini, maka bisa dipastikan akan sangat membantu keuangan negara," imbuhnya.

Dia pun menyarankan pemerintah untuk menghentikan pemborosan APBN karena uang negara bisa dialihkan untuk hal yang produktif di sektor lain yang membutuhkan. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa jika negara bisa mengalihkan Rp100 triliun dari subsidi BBM ke sektor pendidikan dan kesehatan, dampak yang ditimbulkan akan luar biasa besar bagi kemajuan Indonesia.

"Berapa banyak siswa SD sampai SMA yang mendapatkan beasiswa. Setiap siswa mendapatkan Rp12 juta selama satu tahun, maka akan ada 8,3 juta siswa yang akan mendapatkan beasiswa selama satu tahun," ungkapnya.

Dia memberikan contoh jika setiap siswa mendapatkan sebesar Rp12 juta selama satu tahun, maka ada 8,3 juta siswa yang akan mendapatkan beasiswa selama satu tahun. Sedangkan, bila membangun sekolah dengan biaya Rp2,5 miliar maka akan ada 40 ribu sekolah yang bisa dibangun.

Sementara itu, kalau untuk pembangunan puskesmas senilai Rp5 miliar maka akan ada 20 ribu puskesmas terbangun. "Itu kalau kita bisa melakukan penghematan Rp100 triliun. Bayangkan kalau kita bisa menghemat lebih besar lagi. Jadi, menurut saya lebih baik untuk hal produktif dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)