GM FKPPI Minta Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI Diusut Tuntas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Pusat Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri ( GM FKPPI ) meminta kasus pembunuhan purnawirawan TNI Letkol Inf Purn Muhammad Mubin diusut tuntas. Ketua Umum GM FKPPI Shandy Mandela Simanjuntak menyayangkan dan turut prihatin atas kejadian ini.
“Kami sungguh menyayangkan dan turut prihatin atas kepergian Pak Letkol Inf. Purn. H. Muhammad Mubin, seharusnya masalah sepele seperti ini tidak berujung kematian,” kata Shandy, Sabtu (20/8/2022).
Diketahui, purnawirawan TNI Letkol Inf Purn Muhammad Mubin yang merupakan sopir mebel tewas usai menjadi korban penikaman oleh pemilik ruko berinisial HH alias Aseng di Jalan Adiwarta, RT1/12, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada sekitar pukul 08.15 WIB, Selasa (16/8/2022).
Korban ditikam lantaran Aseng kesal dengan korban yang memarkirkan mobil di depan ruko miliknya. Shandy mengecam keras atas perbuatan Aseng setelah menikam Muhammad Mubin yang kemudian membiarkannya hingga meninggal.
“Kami adalah organisasi GM FKPPI yang bernaung di bawah binaan TNI Polri, Pak Letkol Inf. Purn. H. Muhammad Mubin merupakan orang tua kami, tentunya kami sebagai anak mengecam keras perbuatan keji Aseng yang menikam orang tua kami hingga mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Shandy.
Sebab, setelah Aseng menikam korban dengan lima tusukan, korban dibiarkan terluka hingga kehabisan darah yang berujung kematian. Sementara itu, Ketua Bidang Hukum dan HAM Pengurus Pusat GM FKPPI Wahyu Sandhya mendorong kepolisian agar segera mengusut kasus tersebut.
“Perbuatan Aseng ini sungguh keji menikam orang tua kami bertubi-tubi, pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Kami meminta kepada Kepolisian segera usut tuntas kasus pembunuhan ini,” tutur Sandhya.
Sandhya juga meminta masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan masalah sepele agar kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali. “Kami dari organisasi GM FKPPI mengimbau masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan masalah sepele, diskusikan dengan kepala dingin, jangan asal tikam. Ini kan nyawa jadi taruhannya. Kami berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali, jangan sampai ada Aseng-Aseng berikutnya,” pungkasnya.
“Kami sungguh menyayangkan dan turut prihatin atas kepergian Pak Letkol Inf. Purn. H. Muhammad Mubin, seharusnya masalah sepele seperti ini tidak berujung kematian,” kata Shandy, Sabtu (20/8/2022).
Diketahui, purnawirawan TNI Letkol Inf Purn Muhammad Mubin yang merupakan sopir mebel tewas usai menjadi korban penikaman oleh pemilik ruko berinisial HH alias Aseng di Jalan Adiwarta, RT1/12, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada sekitar pukul 08.15 WIB, Selasa (16/8/2022).
Korban ditikam lantaran Aseng kesal dengan korban yang memarkirkan mobil di depan ruko miliknya. Shandy mengecam keras atas perbuatan Aseng setelah menikam Muhammad Mubin yang kemudian membiarkannya hingga meninggal.
“Kami adalah organisasi GM FKPPI yang bernaung di bawah binaan TNI Polri, Pak Letkol Inf. Purn. H. Muhammad Mubin merupakan orang tua kami, tentunya kami sebagai anak mengecam keras perbuatan keji Aseng yang menikam orang tua kami hingga mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Shandy.
Sebab, setelah Aseng menikam korban dengan lima tusukan, korban dibiarkan terluka hingga kehabisan darah yang berujung kematian. Sementara itu, Ketua Bidang Hukum dan HAM Pengurus Pusat GM FKPPI Wahyu Sandhya mendorong kepolisian agar segera mengusut kasus tersebut.
“Perbuatan Aseng ini sungguh keji menikam orang tua kami bertubi-tubi, pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Kami meminta kepada Kepolisian segera usut tuntas kasus pembunuhan ini,” tutur Sandhya.
Sandhya juga meminta masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan masalah sepele agar kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali. “Kami dari organisasi GM FKPPI mengimbau masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan masalah sepele, diskusikan dengan kepala dingin, jangan asal tikam. Ini kan nyawa jadi taruhannya. Kami berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali, jangan sampai ada Aseng-Aseng berikutnya,” pungkasnya.
(rca)