Pemerintah Optimistis Nol Kasus PMK Pada Akhir 2022
loading...

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito menyatakan, pihaknya optimistis mencapai nol kasus PMK pada akhir 2022. FOTO/DOK.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah optimistis wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bakal mencapai nol kasus baru di seluruh Indonesia pada akhir 2022. Saat ini sudah 6 provinsi dinyatakan bebas dari temuan kasus baru PMK.
"Kami bekerja dengan time frame enam bulan sejak Satgas (Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut) dibentuk. Kami harap pada akhir tahun ini kita bisa mengontrol situasi dengan memiliki jumlah kasus terlapor menurun dari waktu ke waktu, terkait kasus positif," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito, belum lama ini dikutip Rabu (10/8/2022).
Optimisme tersebut terkait ketatnya kontrol dan koordinasi rutin dari pusat hingga ke daerah dalam menekan penyebaran wabah. Pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan multilevel yang tertuang dalam lima strategi Satgas PMK, yaitu biosekuriti, pengobatan dan pemulihan hewan ternak, pengujian hewan ternak, penyembelihan bersyarat, dan vaksinasi.
"Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik daerah yang terinfeksi atau bebas infeksi. Untuk meyakinkan bahwa mereka melindungi wilayah mereka (bagi zona hijau) dan untuk zona merah, diharapkan terus melaporkan kondisi terbaru," tutur Wiku.
"Kami bekerja dengan time frame enam bulan sejak Satgas (Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut) dibentuk. Kami harap pada akhir tahun ini kita bisa mengontrol situasi dengan memiliki jumlah kasus terlapor menurun dari waktu ke waktu, terkait kasus positif," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito, belum lama ini dikutip Rabu (10/8/2022).
Optimisme tersebut terkait ketatnya kontrol dan koordinasi rutin dari pusat hingga ke daerah dalam menekan penyebaran wabah. Pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan multilevel yang tertuang dalam lima strategi Satgas PMK, yaitu biosekuriti, pengobatan dan pemulihan hewan ternak, pengujian hewan ternak, penyembelihan bersyarat, dan vaksinasi.
"Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik daerah yang terinfeksi atau bebas infeksi. Untuk meyakinkan bahwa mereka melindungi wilayah mereka (bagi zona hijau) dan untuk zona merah, diharapkan terus melaporkan kondisi terbaru," tutur Wiku.
Lihat Juga :