Kisah Bung Hatta Berikan Mas Kawin Berupa Buku saat Menikah dengan Rahmi Rachim
loading...
Bung Hatta merupakan salah satu tokoh proklamasi Indonesia. Foto DOK SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Bung Hatta merupakan salah satu tokoh proklamasi Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, dia menjadi Wakil Presiden Indonesia yang pertama.
Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Dia merupakan anak dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau.
Baca juga : Bung Hatta, Koperasi dan Kemandirian Bangsa
Pada riwayat pendidikannya, Bung Hatta meniti pendidikan dasar di Sekolah Melayu, Bukittinggi. Kemudian, pada 1913 dia melanjutkan studi ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang. Pada 1921, dia pergi ke Belanda untuk belajar ilmu perdagangan/bisnis di Nederland Handelshogeschool.
Semasa berada di bangku sekolah, Hatta cukup aktif dalam berbagai organisasi. Sebut saja seperti Organisasi Jong Sumatranen Bond Padang, Jong Sumatranen Bond Pusat, hingga Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging).
Pasca Kemerdekaan Indonesia, dia didaulat menjadi Wakil Presiden dan mendampingi Soekarno memimpin Indonesia. Mereka terpilih pada sidang PPKI yang diselenggarakan pada 18 Agustus 1945.
Pada perjalanan hidupnya, Bung Hatta dikenal sebagai pecinta buku kelas berat. Dia diketahui mulai mengoleksi buku sejak berada di Prins Hendrik School (PHS) Batavia sekitar tahun 1919.
Singkat cerita, kala itu Hatta diajak pamannya, Mak Etek Ayub ke sebuah toko buku di daerah Harmoni. Setelah diperkenalkan dengan buku, dia mulai menjadi seorang pecinta buku.
Setelah kemerdekaan, koleksi buku Bung Hatta bahkan mencapai sekitar 10.000 judul. Uniknya, buku-buku koleksinya ini terdiri dari bahasa yang berbeda-beda. Dari bahasa Indonesia, Inggris, hingga Jerman dan Belanda.
Salah satu hal unik dalam hidup Mohammad Hatta adalah kala dirinya mempersunting Rahmi Rachim sebagai istrinya. Saat itu, dia memberikan sebuah buku sebagai mas kawinnya.
Buku tersebut berjudul Alam Pikiran Yunani karyanya sendiri. Bertempat di sebuah Villa di kawasan Megamendung Bogor, tepat pada 18 November 1945 Bung Hatta menikahi Rahmi Rachim.
Baca juga : Dekopin Ikrar Lawan Oligarki di Makam Bung Hatta
Pilihan mas kawin Hatta ini menunjukan kecintaannya terhadap buku. Bahkan, ada rekannya yang menyebut bahwa istri pertama Bung Hatta adalah Buku. Sedangkan, istri keduanya barulah Rahmi Rachim.
Baginya, mas kawin berupa buku karyanya ini lebih berharga apabila dibandingkan dengan barang lainnya. Alasannya karena buku tersebut merupakan hasil pemikirannya sendiri.
Maka dari itu, Bung Hatta mempersembahkan buku Alam Pikiran Yunani sebagai mas kawin pernikahannya dengan Rahmi.
Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Dia merupakan anak dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau.
Baca juga : Bung Hatta, Koperasi dan Kemandirian Bangsa
Pada riwayat pendidikannya, Bung Hatta meniti pendidikan dasar di Sekolah Melayu, Bukittinggi. Kemudian, pada 1913 dia melanjutkan studi ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang. Pada 1921, dia pergi ke Belanda untuk belajar ilmu perdagangan/bisnis di Nederland Handelshogeschool.
Semasa berada di bangku sekolah, Hatta cukup aktif dalam berbagai organisasi. Sebut saja seperti Organisasi Jong Sumatranen Bond Padang, Jong Sumatranen Bond Pusat, hingga Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging).
Pasca Kemerdekaan Indonesia, dia didaulat menjadi Wakil Presiden dan mendampingi Soekarno memimpin Indonesia. Mereka terpilih pada sidang PPKI yang diselenggarakan pada 18 Agustus 1945.
Pada perjalanan hidupnya, Bung Hatta dikenal sebagai pecinta buku kelas berat. Dia diketahui mulai mengoleksi buku sejak berada di Prins Hendrik School (PHS) Batavia sekitar tahun 1919.
Singkat cerita, kala itu Hatta diajak pamannya, Mak Etek Ayub ke sebuah toko buku di daerah Harmoni. Setelah diperkenalkan dengan buku, dia mulai menjadi seorang pecinta buku.
Setelah kemerdekaan, koleksi buku Bung Hatta bahkan mencapai sekitar 10.000 judul. Uniknya, buku-buku koleksinya ini terdiri dari bahasa yang berbeda-beda. Dari bahasa Indonesia, Inggris, hingga Jerman dan Belanda.
Salah satu hal unik dalam hidup Mohammad Hatta adalah kala dirinya mempersunting Rahmi Rachim sebagai istrinya. Saat itu, dia memberikan sebuah buku sebagai mas kawinnya.
Buku tersebut berjudul Alam Pikiran Yunani karyanya sendiri. Bertempat di sebuah Villa di kawasan Megamendung Bogor, tepat pada 18 November 1945 Bung Hatta menikahi Rahmi Rachim.
Baca juga : Dekopin Ikrar Lawan Oligarki di Makam Bung Hatta
Pilihan mas kawin Hatta ini menunjukan kecintaannya terhadap buku. Bahkan, ada rekannya yang menyebut bahwa istri pertama Bung Hatta adalah Buku. Sedangkan, istri keduanya barulah Rahmi Rachim.
Baginya, mas kawin berupa buku karyanya ini lebih berharga apabila dibandingkan dengan barang lainnya. Alasannya karena buku tersebut merupakan hasil pemikirannya sendiri.
Maka dari itu, Bung Hatta mempersembahkan buku Alam Pikiran Yunani sebagai mas kawin pernikahannya dengan Rahmi.
(bim)
Lihat Juga :
