DPR Dukung Wacana Kampanye di Lingkungan Kampus
loading...
Wakil Ketua Komisi II DPR, Saan Mustopa mendukung adanya wacana kampanye di lingkungan perguruan tinggi atau kampus bagi partai politik peserta Pemilu. Foto/Dok/DPR
A
A
A
JAKARTA - Wacana kampanye di lingkungan perguruan tinggi atau kampus bagi partai politik peserta Pemilu direspons DPR. Wakil Ketua Komisi II DPR, Saan Mustopa mendukung adanya wacana tersebut.
Sebelumnya, wacana ini dikemukakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari. "Ya, saya sangat mendukung. KPU tinggal bikin aja kerja sama dengan kampus-kampus," kata Saan kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Partai Perindo Sambut Baik KPU Perbolehkan Kampanye di Kampus
Menurut Saan, kampanye di kampus ini sangat penting agar bisa menguji visi misi dari masing-masing kandidat. Tentu, kampanye ini harus dilakukan secara adil untuk semua kontestan.
Saan berpendapat, akan lebih baik lagi jika ruang kampanye ini dimotori langsung pihak kampus, dan bekerja sama dengan KPU sebagai pihak penyelenggara pemilu.
"Kampus berinisiatif menyelenggarakan kampanye dialogis untuk civitas akademika di sana menurut saya menarik juga. Jadi kampanyenya lebih berkualitas karena masuk di kalangan akademisi," pungkasnya.
Sebelumnya, wacana ini dikemukakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari. "Ya, saya sangat mendukung. KPU tinggal bikin aja kerja sama dengan kampus-kampus," kata Saan kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Partai Perindo Sambut Baik KPU Perbolehkan Kampanye di Kampus
Menurut Saan, kampanye di kampus ini sangat penting agar bisa menguji visi misi dari masing-masing kandidat. Tentu, kampanye ini harus dilakukan secara adil untuk semua kontestan.
Saan berpendapat, akan lebih baik lagi jika ruang kampanye ini dimotori langsung pihak kampus, dan bekerja sama dengan KPU sebagai pihak penyelenggara pemilu.
"Kampus berinisiatif menyelenggarakan kampanye dialogis untuk civitas akademika di sana menurut saya menarik juga. Jadi kampanyenya lebih berkualitas karena masuk di kalangan akademisi," pungkasnya.
(maf)
Explore More