Kisah Ediwarno, Jamaah Buta dari Cilacap: Semoga Ada Mukjizat Saya Bisa Melihat Baitullah

Jum'at, 24 Juni 2022 - 14:22 WIB
loading...
A A A
Demikian pula, keluarganya juga beberapa kali membawa ke sejumlah ahli kesehatan alaternatif. Namun lagi-lagi upaya pengobatan itu belum berhasil. Dia menceritakan, merujuk penjelasan dari dokter, gangguan di matanya ini diakibatkan adanya gumpalan darah di syaraf kepala yang akhirnya memengaruhi kerja mata. "Bahkan saya akhirnya memilih pensiun dini karena harus berobat dan juga sudah tidak bisa melihat," ungkap Ediwarno.

Di tengah ujian berat hidupnya itu, dia bersyukur karena akhirnya tahun ini bisa berangkat haji. Baginya, ibadah rukun Islam kelima ini begitu ditunggu-tunggu. Untuk berhaji ini, dia sudah lama menabung sejak masih jadi PNS dengan kondisi matanya yang masih normal. Ayah dua anak ini mengaku telah bekerja cukup lama di lingkungan Pemkab Cilacap. Sehingga berbagai kantor dinas telah dirasakan. Uang gaji bulanan ditambah pendapatan sang istri dia sisihkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya bisa mendaftar haji pada 2012 lalu.

Sesuai nomor porsi, Ediwarno dan istri mestinya bisa berangkat ke Tanah Suci pada 2020 lalu. Namun lantaran munculnya wabah Covid-19 dan tidak dibukanya pintu haji, maka impian besarnya itu baru terwujud sekarang. Dia tergabung dalam kloter 27 dari Embarkasi Solo (SOC). "Alhamdulillah. Saya senang dan lega karena bisa berhaji," kata Ediwarno usai berwudlu dengan dikucuri air botol oleh istrinya yang tampak sangat sabar.

Petang itu, Tanah Suci Mekkah yang dia impi-impikan memang seolah sudah di depan mata. Jika dari tempatnya transit di Terminal Haji, paling lama hanya ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Perasaannya pun kian campur aduk. Antara bahagia, lega, haru sekaligus penuh pengharapan.

Ediwarno mengaku, tak banyak yang dia inginkan selama beribadah haji. Baginya bisa berangkat haji dengan kondisi saat ini sudah sebuah kenikmatan yang tak terkira. Jika nantinya bisa diberi penglihatan normal lagi, baginya juga menjadi mukjizat yang selama ini dia lantunkan di setiap doa.

"Saya senang sekali akhirnya bisa ke sini. Saya ingin sekali bisa melihat dunia lagi, melihat Kakbah," ujarnya penuh keharuan jelang didorong istrinya menuju antren bus yang akan membawanya menuju Masjidilharam di Mekkah.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1802 seconds (0.1#10.140)