Dihadapan Dansat, Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Demi Indonesia Emas 2045

Jum'at, 24 Juni 2022 - 06:28 WIB
loading...
Dihadapan Dansat, Kapolri:...
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu pembicara dalam Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu pembicara dalam Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Sigit memaparkan soal optimalisasi sinergitas TNI-Polri dalam menyelesaikan permasalahan bangsa menuju Indonesia berdaulat, adil, dan makmur 2045.

Dalam kesempatan tersebut Sigit menekankan, penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas di 2045. "Harapan saya, sinergitas TNI-Polri yang selama ini terbangun terus bisa kita jaga. Sehingga dapat mengawal kebijakan pemerintah serta mampu menghadapi ancaman, tantangan dan gangguan kamtibmas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Sigit dalam pemaparannya dihadapan seluruh Dansat TNI AD, Kamis 23 Juni 2022, malam.

Terkait mewujudkan Indonesia Emas, Sigit mengungkapkan, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menuangkan tujuh impian Indonesia mulai 2015 - 2085. Kebijakan Pemerintah saat ini, kata Sigit mengarah untuk melaksanakan road map tersebut. Dari visi itu, Sigit menyebut, ada empat pilar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni, manusia Indonesia yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, ekonomi yang maju dan berkelanjutan. Ketiga, pembangunan yang merata dan inklisif. Dan keempat, negara yang demokratis, kuat dan bersih.



"Ini semua bisa terwujud apabila syaratnya satu, stabilitas kamtibmas, kedaulatan negara, soliditas TNI-Polri terjaga dengan baik. Namun kalau tidak, jangan pernah mimpi mewujudkan visi ini. Ini pentingnya pertemuan kita hari ini. Sehingga kita bisa melihat kembali ada tujuan besar yang harus kita kawal sebagai pilar utama bangsa," ujar Sigit.

Lebih dalam, Sigit menjelaskan soal skenario pertumbuhan perekonomian Indonesia, untuk saat ini sudah mulai masuk ke tahapan take off di mana di dalamnya pemerintah sedang menyiapkan pembangunan SDM unggul hingga menyiapkan infrastruktur yang bertujuan sebagai fondasi perekonomian industri dan manufaktur. Dengan begini, diharapkan pada 2030 hingga 2035, pertumbuhan perekonomian Indonesia jauh lebih baik.



"Kita lihat, harapan kita saat di 2036, masuk ke tahapan lepas dari middle income trap dan masuk upper income. Walaupun kondisi Pandemi dan global yang ada kita membuat skenario yang realistis. Namun kita harapkan pertumbuhan ekonomi, kita jaga di atas 5%. Dengan posisi ini tahapan menuju Indonesia Emas dapat tercapai," ucap eks Kabareskrim Polri tersebut.

Dalam hal ini, Sigit pun menyinggung soal pesan Presiden Jokowi di Rapim TNI-Polri beberapa waktu lalu. Sigit mengingatkan, ketika itu Presiden Jokowi benar-benar mengingatkan untuk menjaga cita-cita mewujudkan Indonesia menjadi negara produksi bukan konsumsi.

"Pesan ini tentu harus diingat. Karena saat ini Indonesia melakukan kebijakan merubah pola dari negara konsumtif bergeser ke produktif. Jadi pasar akan berubah dari negara lain, menjadi pasar kita. Dan ini akan membuat situasi global yang tentunya akan memunculkan kondisi, yang kita harus waspada," tutur mantan Kapolda Banten ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2900 seconds (0.1#10.140)