Sangar! Ini 3 Pasukan Khusus di Indonesia yang Memakai Baret Merah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI merupakan pasukan khusus di Indonesia yang memakai baret merah.
Kopassus merupakan pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD), sedangkan, Kopaska merupakan pasukan khusus TNI Angkatan Laut (AL). Sementara, Koopssus TNI merupakan gabungan pasukan elite tiga matra yakni, Satgultor-81 Kopassus TNI AD, kemudian Denjaka dari TNI AL, dan Satbravo-90 dari TNI AU.
Meski sama-sama menyandang Baret Merah, namun ketiga pasukan khusus ini memiliki struktur komando dan tugas yang berbeda. Lalu apa perbedaannya? Berikut ini penjelasannya.
Kopassus
Kopassus merupakan pasukan elite TNI AD yang memiliki kemampuan khusus seperti, bergerak senyap dan cepat di setiap medan, menembak tepat, pengintaian serta antiteror. Pasukan yang digagas Letkol Slamet Riyadi dan diwujudkan Kolonel Inf. Alexander Evert Kawilarang ini memiliki ciri khas yakni, Baret Merah.
Dikutip dari buku “Kopassus untuk Indonesia” Jilid II, penggunaan Baret Merah oleh Kopassus memiliki filosofi yang mendalam. Warna merah baret Kopassus ini mengandung arti keberanian yang luar biasa, motivasi tinggi untuk meraih kesuksesan, kematangan dalam pola pikir dan olah rasa, mempunyai keseimbangan dalam Intelligent Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).
Selain itu, dalam setiap penugasan harus tercapai suatu kemenangan dalam merebut sasaran yang diperintahkan. Hal itu sesuai dengan harapan pendiri Kopassus Mayor Inf. Moch Idjon Djanbi yang menginginkan pasukan yang dibinanya bisa dikenal seperti “The Red Devils” atau pasukan Para Inggris pada Perang Dunia (PD) II.
Konsep “Baret Merah” baru digunakan ketika Kesatuan Komando Tentara Teritorium (Kesko TT)-III/Siliwangi diganti sebutannya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD) yang merupakan cikal bakal Kopassus. Konsep Baret Merah diambil lantaran saat itu belum ada baret berwarna merah membara seperti sekarang.
Saat itu, KKAD menerima baret berwarna cokelat sama seperti pasukan artileri. Untuk memberi rona warna merah sekaligus membedakannya dengan baret cokelat biasa, baret pembagian direbus air teh dicampur dengan sabun. Sejak saat itu, baret merah menjadi ciri khas Kopassus dan kesatuan ini kerap disebut dengan Korps Baret Merah.
Kopassus merupakan pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD), sedangkan, Kopaska merupakan pasukan khusus TNI Angkatan Laut (AL). Sementara, Koopssus TNI merupakan gabungan pasukan elite tiga matra yakni, Satgultor-81 Kopassus TNI AD, kemudian Denjaka dari TNI AL, dan Satbravo-90 dari TNI AU.
Meski sama-sama menyandang Baret Merah, namun ketiga pasukan khusus ini memiliki struktur komando dan tugas yang berbeda. Lalu apa perbedaannya? Berikut ini penjelasannya.
Kopassus
Kopassus merupakan pasukan elite TNI AD yang memiliki kemampuan khusus seperti, bergerak senyap dan cepat di setiap medan, menembak tepat, pengintaian serta antiteror. Pasukan yang digagas Letkol Slamet Riyadi dan diwujudkan Kolonel Inf. Alexander Evert Kawilarang ini memiliki ciri khas yakni, Baret Merah.
Dikutip dari buku “Kopassus untuk Indonesia” Jilid II, penggunaan Baret Merah oleh Kopassus memiliki filosofi yang mendalam. Warna merah baret Kopassus ini mengandung arti keberanian yang luar biasa, motivasi tinggi untuk meraih kesuksesan, kematangan dalam pola pikir dan olah rasa, mempunyai keseimbangan dalam Intelligent Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).
Selain itu, dalam setiap penugasan harus tercapai suatu kemenangan dalam merebut sasaran yang diperintahkan. Hal itu sesuai dengan harapan pendiri Kopassus Mayor Inf. Moch Idjon Djanbi yang menginginkan pasukan yang dibinanya bisa dikenal seperti “The Red Devils” atau pasukan Para Inggris pada Perang Dunia (PD) II.
Konsep “Baret Merah” baru digunakan ketika Kesatuan Komando Tentara Teritorium (Kesko TT)-III/Siliwangi diganti sebutannya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD) yang merupakan cikal bakal Kopassus. Konsep Baret Merah diambil lantaran saat itu belum ada baret berwarna merah membara seperti sekarang.
Saat itu, KKAD menerima baret berwarna cokelat sama seperti pasukan artileri. Untuk memberi rona warna merah sekaligus membedakannya dengan baret cokelat biasa, baret pembagian direbus air teh dicampur dengan sabun. Sejak saat itu, baret merah menjadi ciri khas Kopassus dan kesatuan ini kerap disebut dengan Korps Baret Merah.