Bahas Perdamaian di IISS, Prabowo: Perlunya Kepemimpinan Bijaksana dan Penuh Kebajikan

Rabu, 15 Juni 2022 - 00:41 WIB
loading...
Bahas Perdamaian di IISS, Prabowo: Perlunya Kepemimpinan Bijaksana dan Penuh Kebajikan
Menhan Prabowo Subianto menghadiri forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 di Singapura. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Persaingan global yang semakin meningkat disertai dengan berbagai konflik yang melibatkan kepentingan negara-negara besar akan berpengaruh terhadap perdamaian di muka bumi. Oleh karena itu diperlukan sosok pemimpin yang bijaksana dan penuh kebajikan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, saat memberikan sambutan pembukaan di forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 di Singapura.

Dalam pertemuan yang dihadiri para pejabat pertahanan dari negara-negara Asia – Pasifik tersebut, Prabowo mengatakan, ketika berbicara tentang pengelolaan persaingan geopolitik di kawasan Asia - Pasifik, secara historis telah berabad-abad kawasan ini menjadi persimpangan imperialisme, dominasi kekuatan besar, eksploitasi, dan penghancuran selama bertahun-tahun.



”Terjadinya Perang Dunia II mengakibatkan dan menjadi dorongan baru bagi gerakan kemerdekaan. Gerakan kemerdekaan dalam rangka perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme telah berlangsung selama ratusan tahun. Pengalaman sejarah khususnya yang terjadi di negara kawasan Asia - Pasifik membuat kita sangat sadar akan perlunya kepemimpinan yang bijaksana dan penuh kebajikan,” tegasnya.



Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan, Indonesia akan senantiasa mendukung tatanan internasional berbasis aturan karena Indonesia akan sangat terpengaruh terhadap tatanan baru yang diterapkan oleh kekekuatan besar tersebut. Oleh karena itu, Indonesia memilih untuk menjadi nonaliansi.

“Kami memilih untuk tidak terlibat dalam aliansi militer apa pun. Ini terdengar, kadang-kadang, seperti we are sitting on the fence (tidak memilih sisi mana pun) tetapi tidak, ini adalah keputusan di bawah kesadaran. Karena bagi kami, menghormati kepentingan semua kekuatan, semua negara tetangga kami dan semua kekuatan besar di wilayah ini, adalah hal yang penting dan kami telah mencapai hal itu bersama dengan saudara-saudara kami di ASEAN,” jelasnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)