Pertemuan Museum se-Indonesia Hasilkan Sapta Karsa

Senin, 06 Juni 2022 - 15:51 WIB
loading...
Pertemuan Museum se-Indonesia...
Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana dalam acara silahturahmi dan pertemuan museum se-Indonesia di Hotel Kuta Paradiso, Badung. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Acara silahturahmi dan pertemuan museum se-Indonesia telah digelar di Hotel Kuta Paradiso, Badung, Bali, pada 4 - 6 Juni 2022. Acara yang berlangsung selama tiga hari itu menghasilkan Sapta Karsa atau tujuh cita-cita luhur terkait permuseuman Indonesia.

1. Mendorong terwujudnya UU Permuseuman,
2. Mendorong terbentuknya Badan Permuseuman Indonesia,
3. Membentuk Lembaga Sertifikasi dan Akreditasi Museum,
4. Mendorong peningkatkan dan pengawalan SDM pengelola museum,
5. Mengawal penganggaran yang komprehensif,
6. Mengawal kelembagaan museum-museum di Indonesia Secara Menyeluruh,
7. Menggaungkan kembali gerakan nasional cinta museum.



"Mari kita gunakan momentum ini untuk terus memperjuangkan dan mewujudkan cita cita luhur mulia permuseuman Indonesia, Sapta Karsa Asosiasi Museum Indonesia. Mari kita berharap cita-cita mulia permuseuman Indonesia semakin terus diselaraskan dan dimutakhirkan dalam kaitannya dengan penguatan kebudayaan bangsa dan peradaban dunia," kata Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana dalam siaran persnya, Senin (6/6/2022).

Dia mengatakan, kekayaaan koleksi dari museum di Indonesia dapat mencerminkan sekaligus menginspirasi kekayaan dalam bidang ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan bangsa. “Melalui kunjungan ke museum di seluruh Indonesia, kita dapat memaknai pemahaman politik yang berbudaya. Kita bersama berharap bahwa pemimpin harus hal memiliki karakter dan semangat yang tulus penuh pengabdian bagi bangsa dan negara. Paham tentang keindonesiaan kita dengan segala kebinnekaan dan kemuliaan kearifan lokalnya," ujar Putu yang juga anggota Komisi VI DPR RI ini.





Dia berpendapat, pemimpin sejati harus memiliki jati diri dan mampu memahami jiwa bangsanya yang berlimpah akan seni budaya, kekayaan alam nusantara, dan kehidupan sosial yang penuh toleransi serta kebersamaan dalam satu cinta, Tanah Air Indonesia. Kemudian, selalu menjunjung tinggi ekonomi yang berbudaya, dengan semangat ekonomi hijau yang inklusif dan ramah lingkungan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Kita harus mempunyai pemimpin yang memiliki pertahanan keamanan yang berbudaya, yang mampu menggerakkan segala potensi kenusantaraan kita dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang agraris dan memiliki karakter budaya maritim. Mampu berpikir, berbicara, dan berperilaku yang baik dan luhur. Di Bali disebut dengan Tri Kaya Parisuda merupakan tiga perilaku utama yang dapat menjadi inspirasi dan pondasi dalam mewujudkan karakter pemimpin mulia sebagai penerus kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2124 seconds (0.1#10.140)