Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat deklarasi KIB di Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Foto/MPI
AAA
JAKARTA - Dibentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diharapkan bisa mengubah wajah politik Indonesia ke depan. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan pada acara Silaturahmi Nasional KIB di Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
"Di Koalisi Indonesia Bersatu, yang dikedepankan adalah politik gagasan, politik yang mengarusutamakan ide dan nilai-nilai. Banyak persoalan besar yang bisa kita diskusikan bersama, seiring dunia yang terus berubah cepat," kata Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan.
Zulhas menjelaskan, mulai dari persoalan perubahan iklim, munculnya berbagai tantangan baru dalam dunia kesehatan dan gaya hidup, lompatan-lompatan besar dalam bidang sains dan teknologi, berkembangnya ekonomi digital hingga ekonomi hijau.
"Semua itu harus mulai kita diskusikan bersama. Agar bangsa ini tidak ketinggalan di tengah kompetisi global yang kian ketat," tuturnya.
Wakil Ketua MPR ini menegaskan, pihaknya percaya bahwa Pemilu 2024 harus dikerjakan dengan jalan politik yang lebih bermoral, tengahan, elegan.
Karenanya Zulhas menyarankan, agar komunikasi antar semua elemen, antar partai politik, antar elite, harus dikerjakan dengan prinsip kesetaraan, saling merangkul, mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi-pribadi dan golongan.
"Saya ingin memanggil dan mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu. Mari kita mulai tradisi baru dalam berpolitik, kita kedepankan politik gagasan, politik nilai, politik etis. Kita rumuskan bersama arah Indonesia masa depan, kita temukan bersama nahkoda terbaik yang bisa membawa bangsa ini lebih maju," ujarnya.
KIB ini kata Zulhas, bersepakat bahwa pikiran dan jalan politik yang hanya mengedepankan persaingan dan kompetisi untuk saling meniadakan satu sama lain sejatinya bukan karakter bangsa Indonesia. Untuk itu, pihaknya mendorong agar semua pihak yang terlibat dalam Pilpres memiliki semangat menghindari polarisasi dan perpecahan di masyarakat.
"Masyarakat sudah bosan dengan narasi perpecahan dan provokasi, mereka mendambakan persatuan, agar energi bangsa bisa kita curahkan untuk pikiran-pikiran dan kerja nyata memajukan Indonesia. Inilah semangat yang mendasari bersatunya Partai Amanat Nasional, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan dalam Koalisi Indonesia Bersatu ini," ungkapnya.
"Kami melihat bahwa politik semestinya menjadi jalan untuk mencapai kemaslahatan bersama, mewujudkan cita-cita kita berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, bukan justru mengkotak-kotakkan antara kawan dan lawan, membenturkan kami melawan mereka, saling menyerang dan meniadakan satu sama lain," tambahnya.
KIB yang digagas tiga partai, Golkar, PPP, dan PAN secara resmi menandatangani nota kesepahaman sebagai simbol terbentuknya koalisi. Dalam acara tersebut selain Ketua Umum dan fungsionaris dari tiga partai tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Wakil Menteri Desa Budi Arie Setiadi yang juga merupakan Ketua Projo.