Airlangga Hartarto: UMKM Berkontribusi Besar dalam Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
loading...
A
A
A
Pembinaan Sampoerna terhadap toko kelontong tradisional selama 14 tahun terakhir berhasil membawa perubahan signifikan bagi para anggotanya, yang kini telah mencapai 160.000 toko di seluruh Indonesia. Kehadiran toko kelontong SRC juga turut berkontribusi sebagai penggerak perekonomian lokal maupun nasional, dan siap untuk ikut andil dalam pemulihan ekonomi di Tanah Air.
Head of Commercial Business Development Sampoerna Rima Tanago menyatakan rasa syukur dan bangga atas perkembangan SRC sebagai toko kelontong masa kini yang terus bertransformasi sesuai dengan kebutuhan zaman. “Selama 14 tahun eksistensi SRC, kami terus bergerak, berinovasi, dan berkontribusi untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi UMKM dan masyarakat Indonesia,” kata Rima.
Perjalanan 14 tahun ini, kata Rima, dimaknai sebagai proses penting dalam transformasi toko kelontong menjadi adaptif dan inovatif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini. “Di usia ke-14 tahun ini, kami ingin merayakannya bersama seluruh masyarakat Indonesia serta toko kelontong, mitra dan partner atas kontribusi SRC sebagai toko kelontong masa kini yang sejak dulu berdampak dalam membawa perubahan terhadap pemilik toko kelontong dan keluarga, serta membantu banyak keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” ujarnya.
Rima berharap kehadiran SRC yang berkomitmen #BawaPerubahan ini akan menggerakkan masyarakat dalam mendukung UMKM dengan cara berbelanja di toko kelontong. “Kehadiran toko kelontong di Indonesia sudah dekat dengan masyarakat sejak zaman dulu. Sehingga, warisan dan tradisi ini perlu terus dijaga. Itu sebabnya kami juga giat dalam mendukung digitalisasi toko kelontong dengan merilis aplikasi AYO SRC TOKO yang sistemnya selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sehingga toko kelontong dapat menyesuaikan dengan era digital,” katanya.
Sinergi baik yang tercipta antara pedagang kelontong SRC, masyarakat sebagai konsumen, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya perlu terus dipupuk agar dampak dan kontribusinya makin terasa untuk kepentingan bersama. Kekuatan jaringan toko kelontong yang tersebar luas di 34 provinsi di Indonesia ini, kata Rima, diharapkan makin bermanfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Solidaritas merupakan fondasi utama dari toko kelontong SRC yang ke depannya diproyeksikan menjadi jaringan toko kelontong terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Harapannya, komitmen kami ini dapat didukung oleh seluruh komponen masyarakat karena bersama kita serba bisa dalam membawa perubahan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut menyampaikan ucapan selamat HUT ke-14 SRC. “Untuk teman-teman pedagang yang tergabung dalam SRC selamat ulang tahun, tetap semangat, tetap kreatif, beri layanan yang terbaik, dan yang paling penting jaga kerukunan sesama anggota SRC,” katanya.
Pemilik Toko Kelontong SRC Mantu Lanang Semarang, Ninik mengaku mendapat pendampingan sejak bergabung dengan SRC. ”Sebelumnya, toko saya biasa saja tanpa ada pendampingan bisnis. Sejak bergabung dengan SRC, kami mendapatkan pendampingan seperti menata pajangan dan merapikan barang-barang. Setelah ada aplikasi AYO SRC, itu semakin dipermudah lagi karena kita bisa belanja lewat mitra pakai aplikasi saja, jadi tidak perlu repot dan antre,” katanya.
Ninik mengatakan, dampak positif juga dirasakan oleh toko kelontong di sekitarnya. “Saya mencoba mengajak pemilik toko kelontong di sekitar saya untuk menggunakan aplikasi AYO SRC. Awalnya memang susah, tetapi karena semangatnya untuk mendapatkan keuntungan seperti yang saya dapatkan, akhirnya mereka mau belajar sedikit demi sedikit,” ujar Ninik.
Head of Commercial Business Development Sampoerna Rima Tanago menyatakan rasa syukur dan bangga atas perkembangan SRC sebagai toko kelontong masa kini yang terus bertransformasi sesuai dengan kebutuhan zaman. “Selama 14 tahun eksistensi SRC, kami terus bergerak, berinovasi, dan berkontribusi untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi UMKM dan masyarakat Indonesia,” kata Rima.
Perjalanan 14 tahun ini, kata Rima, dimaknai sebagai proses penting dalam transformasi toko kelontong menjadi adaptif dan inovatif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini. “Di usia ke-14 tahun ini, kami ingin merayakannya bersama seluruh masyarakat Indonesia serta toko kelontong, mitra dan partner atas kontribusi SRC sebagai toko kelontong masa kini yang sejak dulu berdampak dalam membawa perubahan terhadap pemilik toko kelontong dan keluarga, serta membantu banyak keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” ujarnya.
Rima berharap kehadiran SRC yang berkomitmen #BawaPerubahan ini akan menggerakkan masyarakat dalam mendukung UMKM dengan cara berbelanja di toko kelontong. “Kehadiran toko kelontong di Indonesia sudah dekat dengan masyarakat sejak zaman dulu. Sehingga, warisan dan tradisi ini perlu terus dijaga. Itu sebabnya kami juga giat dalam mendukung digitalisasi toko kelontong dengan merilis aplikasi AYO SRC TOKO yang sistemnya selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sehingga toko kelontong dapat menyesuaikan dengan era digital,” katanya.
Sinergi baik yang tercipta antara pedagang kelontong SRC, masyarakat sebagai konsumen, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya perlu terus dipupuk agar dampak dan kontribusinya makin terasa untuk kepentingan bersama. Kekuatan jaringan toko kelontong yang tersebar luas di 34 provinsi di Indonesia ini, kata Rima, diharapkan makin bermanfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Solidaritas merupakan fondasi utama dari toko kelontong SRC yang ke depannya diproyeksikan menjadi jaringan toko kelontong terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Harapannya, komitmen kami ini dapat didukung oleh seluruh komponen masyarakat karena bersama kita serba bisa dalam membawa perubahan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut menyampaikan ucapan selamat HUT ke-14 SRC. “Untuk teman-teman pedagang yang tergabung dalam SRC selamat ulang tahun, tetap semangat, tetap kreatif, beri layanan yang terbaik, dan yang paling penting jaga kerukunan sesama anggota SRC,” katanya.
Pemilik Toko Kelontong SRC Mantu Lanang Semarang, Ninik mengaku mendapat pendampingan sejak bergabung dengan SRC. ”Sebelumnya, toko saya biasa saja tanpa ada pendampingan bisnis. Sejak bergabung dengan SRC, kami mendapatkan pendampingan seperti menata pajangan dan merapikan barang-barang. Setelah ada aplikasi AYO SRC, itu semakin dipermudah lagi karena kita bisa belanja lewat mitra pakai aplikasi saja, jadi tidak perlu repot dan antre,” katanya.
Ninik mengatakan, dampak positif juga dirasakan oleh toko kelontong di sekitarnya. “Saya mencoba mengajak pemilik toko kelontong di sekitar saya untuk menggunakan aplikasi AYO SRC. Awalnya memang susah, tetapi karena semangatnya untuk mendapatkan keuntungan seperti yang saya dapatkan, akhirnya mereka mau belajar sedikit demi sedikit,” ujar Ninik.