Hadapi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, Polri Gelar Operasi Mantap Brata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polri akan menggelar Operasi Mantap Brata untuk pengamanan Pemilu dan Pilkada yang dilaksanakan pada 2024. Hal ini ditegaskan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Ia menjelaskan, pihaknya akan merumuskan pengamanan untuk setiap tahapan pemilu. Dimana setiap tahapan akan memiliki potensi gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang berbeda.
Polri kata Dedi Prasetyo, akan menyiapkan skema pengamanan yang tepat sehingga proses pemilu dan pilkada serentak dapat berlangsung aman, lancar, demokratis dan tetap memperhatikan prokes (protokol kesehatan).
"Tentu Polri akan merencanakan dan mempersiapakan anggaran, personel, sarana prasarana, cara bertindak untuk mengantisipasi potensi gangguan-gangguan tersebut," kata Dedi.
Namun ia belum merincikan lebih detail kapan operasi tersebut mulai dilaksanakan. Pasalnya saat ini semua pihak masih menunggu jadwal dan tahapan pemilu yang masih dirumuskan penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, dan DKPP) bersama DPR RI dan pemerintah.
"Proses tahapannya masih dirapatkan dengan Komisi II DPR RI sebelum diputuskan," pungkas Dedi Prasetyo.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pengamanan Pemilu 2024 akan dilakukan lebih awal karena lebih kompleks dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
Selama ini pemilu dan pilkada tidak digelar di tahun yang sama, tapi pada 2024 pemilu dan pilkada seluruh Indonesia akan digelar di tahun yang sama. Meskipun antara Pemilu 2024 dan Pilkada serentak 2024 memiliki rentang jeda waktu kurang lebih 9 bulan.
"Tentunya karena kita tahu bahwa pemilu tahun 2024 ini jauh lebih kompleks, karena memang dari sisi penyelenggaraannya yang serentak sehingga perlu pengamanan yang lebih awal," ujar Kapolri setelah menerima audiensi KPU di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Baca Juga
Ia menjelaskan, pihaknya akan merumuskan pengamanan untuk setiap tahapan pemilu. Dimana setiap tahapan akan memiliki potensi gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang berbeda.
Polri kata Dedi Prasetyo, akan menyiapkan skema pengamanan yang tepat sehingga proses pemilu dan pilkada serentak dapat berlangsung aman, lancar, demokratis dan tetap memperhatikan prokes (protokol kesehatan).
"Tentu Polri akan merencanakan dan mempersiapakan anggaran, personel, sarana prasarana, cara bertindak untuk mengantisipasi potensi gangguan-gangguan tersebut," kata Dedi.
Namun ia belum merincikan lebih detail kapan operasi tersebut mulai dilaksanakan. Pasalnya saat ini semua pihak masih menunggu jadwal dan tahapan pemilu yang masih dirumuskan penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, dan DKPP) bersama DPR RI dan pemerintah.
"Proses tahapannya masih dirapatkan dengan Komisi II DPR RI sebelum diputuskan," pungkas Dedi Prasetyo.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pengamanan Pemilu 2024 akan dilakukan lebih awal karena lebih kompleks dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
Selama ini pemilu dan pilkada tidak digelar di tahun yang sama, tapi pada 2024 pemilu dan pilkada seluruh Indonesia akan digelar di tahun yang sama. Meskipun antara Pemilu 2024 dan Pilkada serentak 2024 memiliki rentang jeda waktu kurang lebih 9 bulan.
"Tentunya karena kita tahu bahwa pemilu tahun 2024 ini jauh lebih kompleks, karena memang dari sisi penyelenggaraannya yang serentak sehingga perlu pengamanan yang lebih awal," ujar Kapolri setelah menerima audiensi KPU di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/5/2022).
(maf)