Penurunan Demokrasi Berkorelasi dengan Kinerja Pemerintah
loading...
A
A
A
Bagaimana mengukur kinerja pemerintah? Saiful menjelaskan banyak indikator, kinerja ekonomi dan infrastruktur salah satunya. “Dalam soal ekonomi, kita memang banyak melakukan pembangunan. Tapi masyarakat tidak biasa dengan utang. Walau pemerintah menyakinkan bahwa itu masih aman, tapi masyarakat secara umum menilai itu sesuatu yang mengkhawatirkan. Itu akan mempengaruhi sikap masyarakat dalam melihat atau menilai dari kinerja presiden,” tandas Saiful.
Selain infrastruktur dan ekonomi, menurut Saiful banyak aspek lain yang juga harus diperhatikan adalah yang terkait kebebasan sipil. “Contohnya bagaimana polisi menangani masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat, demonstrasi, dan lain. Itu juga menyumbang penilaian terhadap kinerja demokrasi,” paparnya.
Hal lain yang ikut menyumbang penilaian terhadap kinerja demokrasi, tambah Saiful, adalah kondisi ekonomi. “Publik yang menilai kondisi ekonomi lebih baik, itu memperkuat kinerja demokrasi. Sebaliknya, yang mengatakan kondisi ekonomi lebih buruk, kepuasan terhadap kinerja demokrasi rendah sekali. Jadi, ada hubungan antara kondisi ekonomi dengan kepuasan terhadap kinerja demokrasi,” ucap Saiful.
Lebih lanjut, Saiful menambahkan korelasi antara kinerja pemerintah dengan kinerja demokrasi terjadi negara-negara Eropa Barat. “Bagi negara-negara yang sudah menganut demokrasi, korelasi keduanya sangat kuat. Kinerja pemerintah yang buruk bisa mengancam kinerja demokrasi itu sendiri. Sebaliknya, kalau pemerintah kinerjanya baik, itu akan memperkuat demokrasi,” pungkasnya.
Selain infrastruktur dan ekonomi, menurut Saiful banyak aspek lain yang juga harus diperhatikan adalah yang terkait kebebasan sipil. “Contohnya bagaimana polisi menangani masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat, demonstrasi, dan lain. Itu juga menyumbang penilaian terhadap kinerja demokrasi,” paparnya.
Baca Juga
Hal lain yang ikut menyumbang penilaian terhadap kinerja demokrasi, tambah Saiful, adalah kondisi ekonomi. “Publik yang menilai kondisi ekonomi lebih baik, itu memperkuat kinerja demokrasi. Sebaliknya, yang mengatakan kondisi ekonomi lebih buruk, kepuasan terhadap kinerja demokrasi rendah sekali. Jadi, ada hubungan antara kondisi ekonomi dengan kepuasan terhadap kinerja demokrasi,” ucap Saiful.
Lebih lanjut, Saiful menambahkan korelasi antara kinerja pemerintah dengan kinerja demokrasi terjadi negara-negara Eropa Barat. “Bagi negara-negara yang sudah menganut demokrasi, korelasi keduanya sangat kuat. Kinerja pemerintah yang buruk bisa mengancam kinerja demokrasi itu sendiri. Sebaliknya, kalau pemerintah kinerjanya baik, itu akan memperkuat demokrasi,” pungkasnya.
(muh)